Gubernur NTB selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Kwarda NTB membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah tahun 2015 Gerakan Pramuka Kwarda NTB. Gubernur diwakili Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB, DR. Ir. Rosiyadi Sayuti, mengakui tidak mudah memperjuangkan anggaran Pramuka. “Meski sudah diperjuangkan ada saja kendala-kendala yang dirasakan, baik dari Satker dan aturan-aturan yang mengikutinya hingga menyebabkan terlambatnya proses pencairan anggaran,” kata Rosiyadi saat memberikan sambutan Rakerda di Aula Balai Latihan Koperasi NTB, Jumat (24/4).
Dihadapan peserta Rakerda yang berasal dari Kwarcab Kabupaten dan Kota se-NTB,
Rosiyadi mengingatkan pengurus Kwarda untuk memperhatikan dengan baik pertanggung-jawaban penggunaan anggaran bantuan. Karena selama ini, kata dia, masalah SPJ menjadi perhatian khusus pemeriksa keuangan. Dia juga menjelaskan bahwa NTB akan menjadi tuan rumah Jambore Pramuka berkebutuhan khusus.
Acara ini akan berlangsung di Hotel Sentosa, dimana setiap Provinsi akan mengirimkan 9 orang peserta pramuka penegak pandega berkebutuhan khusus.
Disamping, katanya, NTB juga harus mensukseskan kegiatan Perkemahan Wirakarya (PW) Nasional, yang dirubah jadwalnya dari pertengahan bulan Oktober menjadi tanggal 2-9 November 2015. “Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, bisa bekerja dengan baik. Dua PW sebelumnya dinyatakan tidak sukses, karena masalah air yang tidak beres. Kesulitan ini menjadi pembelajaran terutama buat adik-adik DKD, persoalan klasik ini harus bisa diatasi,” pintanya.
Ketua Panitia Rakerda Kak Nasir menjelaskan pelaksanaan Rakerda didasarkan AD/ART Pramuka dan Rencana Strategis gerakan Pramuka Kwarda NTB 2014-2019. “Nah, Rakerda akan difokuskan merumuskan strategi yang inovatif dan produktif, mensosialisasikan program kerja Kwada tahun anggaran 2015 dan mensingkronisasi program kerja,” imbuhnya.
Sementara itu, utusan Kwarcab Bima Kak Arief Rachman di sela-sela acara pem bukaan Rakerda mengatakan, Kwarcab Bima mengirim tiga utusan Kak Muh. Jacub, Kak Munajab Suhaemi dan Kak Arief Rachman dan 1 utusan dari Dewan Kerja Cabang (DKC). Kak Arief berharap Rakerda harus mampu melahirkan program kegiatan yang inovatif dan aplikatif serta mampu memberikan nuansa kebersamaan.
“Perlu dipikirikan rumusan kegiatan tahun anggaran 2015 yang lebih banyak melibatkan Kwarcab dimasing-masing Kabupaten dan Kota. Bukan sebaliknya, hanya mengikuti kegiatan-kegiatan Nasional yang sudah terjadwal seperti Jambore dan Raimuna,” tutup Arief. (GA. 212*)
