Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Rumah pasangan suami isteri A. Yani, S.Pd dan St. Sarah, S.Pd, yang berprofesi masing-masing sebagai guru di Kota Bima, disatroni maling, Minggu siang kemarin (19/4) di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kejadiannya diperkirakan terjadi di siang hari, saat suasana Kota Bima diguyur hujan dan kondisi rumah sedang sepi ditinggal penghuni yang memanen jagung di Kecamatan Donggo.
“Kami baru saja pulang dari rumah keluarga di Donggo sekitar pukul 19.30 Wita, kaget, begitu mendapati pintu depan rumah terbuka lebar,” ungkap St. Sarah, kepada Garda Asakota, tadi malam.
Dirinya menduga, aksi itu dilakukan setelah Pencuri berhasil menjebol pintu belakang. “Kemungkinan masuk lewat jendela kamar belakang dengan mencungkil teralis jendela, kemudian masuk menggeledah dua kamar yang kondisinya sudah berantakan semuanya. Jejak-jejak kaki masih ada, karena mungkin pencuri masuk saat hujan lewat belakang, dan keluar lewat pintu depan,” akunya.
Akibat kejadian ini, satu unit labtop, sejumlah perhiasan emas, dan uang dapur, hilang dibawa kabur. Untungnya, keluarga tersebut tidak menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. “Hanya uang dapur ratusan ribu saja yang hilang,” katanya.
Guru di SMA-5 Jatiwangi Kota Bima ini juga menduga pencuri hendak membawa kabur sepeda motor yang diparkir di garasi, namun diduga kesulitan membuka gembok pagar depan rumah. “Kemungkinan juga hendak bawa motor karena kunci serep di lemari tidak ada. Meski berhasil membuka pintu depan rumah, namun kayaknya sulit membuka pintu pagar. Makanya, motor sela mat,” tandas ibu tiga anak yang bertetangga dekat dengan rumah Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, ini. (GA. 212*)
Rumah pasangan suami isteri A. Yani, S.Pd dan St. Sarah, S.Pd, yang berprofesi masing-masing sebagai guru di Kota Bima, disatroni maling, Minggu siang kemarin (19/4) di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kejadiannya diperkirakan terjadi di siang hari, saat suasana Kota Bima diguyur hujan dan kondisi rumah sedang sepi ditinggal penghuni yang memanen jagung di Kecamatan Donggo.
“Kami baru saja pulang dari rumah keluarga di Donggo sekitar pukul 19.30 Wita, kaget, begitu mendapati pintu depan rumah terbuka lebar,” ungkap St. Sarah, kepada Garda Asakota, tadi malam.
Dirinya menduga, aksi itu dilakukan setelah Pencuri berhasil menjebol pintu belakang. “Kemungkinan masuk lewat jendela kamar belakang dengan mencungkil teralis jendela, kemudian masuk menggeledah dua kamar yang kondisinya sudah berantakan semuanya. Jejak-jejak kaki masih ada, karena mungkin pencuri masuk saat hujan lewat belakang, dan keluar lewat pintu depan,” akunya.
Akibat kejadian ini, satu unit labtop, sejumlah perhiasan emas, dan uang dapur, hilang dibawa kabur. Untungnya, keluarga tersebut tidak menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. “Hanya uang dapur ratusan ribu saja yang hilang,” katanya.
Guru di SMA-5 Jatiwangi Kota Bima ini juga menduga pencuri hendak membawa kabur sepeda motor yang diparkir di garasi, namun diduga kesulitan membuka gembok pagar depan rumah. “Kemungkinan juga hendak bawa motor karena kunci serep di lemari tidak ada. Meski berhasil membuka pintu depan rumah, namun kayaknya sulit membuka pintu pagar. Makanya, motor sela mat,” tandas ibu tiga anak yang bertetangga dekat dengan rumah Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, ini. (GA. 212*)
