Sudah satu tahun terakhir, Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan ‘Coffee Morning’ yang rutin dilakukannya satu kali sebulan. Biasanya, bersama jajaran pejabat teras lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, pria yang kerap disapa Aji
Man ini secara bergilir mengundang sejumlah elemen masyarakat di 38 Kelurahan se-Kota Bima untuk menghadiri acara yang dihelat di kediamannya lingkungan BTN Sadia.
Di acara Coffee Morning yang dihelat Minggu (1/3), hanya mengundang tiga Kelurahan yakni Kelurahan Penanae, Kelurahan Kendo dan Kelurahan Ntobo.
Tujuan Cofee Morning ini semata-mata untuk terus dekat dengan masyarakat. Biasanya setiap bulan diundang empat Kelurahan, akan tetapi mengingat kondisi pekarangan rumah kecil, sehingga pada bulan ini hanya diundang Tiga Kelurahan saja.
“Meski selama ini dianggap oleh masyarakat sulit bertemu dengan Kepala Daerah baik di kantor serta di tempat lain, makanya kami merubah pola dengan membuat program seperti Coffee Morning.
Salah satu tujuannya agar kami bisa menyerap langsung aspirasi dari masyarakat, saya rasa dengan pertemuan ini masyarakat bisa memberikan masukan atas kekurangan di Kelurahan masing-masing,” ujarnya.
Pada pertemuan yang terus digelar setiap bulan ini, masyarakat mampu meningkatkan silaturahim dengan berbagai masyarakat lainnya. Terutama sekali pihak Lurah dan Camatnya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya, setelah mendengar setiap keluhan yang disampaikan warganya.
Terkait alokasi bantuan yang ada di Pemerintah, Wawali menyampaikan kepada masyarakat bahwa bantuan sifatnya tidak gelondongan seperti tahun sebelumnya.
Seperti dicontohkannya, bantuan masjid pertahunnya hanya satu Milyar. “Dengan alokasi anggaran itu sudah ada nama-nama masjid yang mendapatkannya. Begitu pula dengan bantuan lain, harus diajukan di tahun sekarang dan dicairkan tahun depan,” sebutnya.
Ketika disinggung aspirasi yang disampaikan perwakilan warga dari ketiga Kelurahan tersebut?, Aji Man mengakui banyak sekali masukan terkait pembangunan yang belum diselesaikan oleh Pemerintah. Salah satunya, kata dia, keluhan rusaknya bronjong di Kelurahan Kendo seperti disampaikan oleh warga, Ridwan.
“Saya meminta kepada Dinas PU untuk segera menindak-lanjutinya,” ucapnya. (GA. 355*)
