-->

Notification

×

Iklan

Mahasiswa Dompu Diduga Dianiaya Preman di Terminal Mandalika Mataram

Thursday, March 5, 2015 | Thursday, March 05, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-03-05T09:00:15Z
Mataram, Garda Asakota.-
Hari Minggu pagi (1/3) merupakan hari yang naas bagi Andi Mawar. Mahasiswa asal Kabupaten Dompu ini diduga dianiaya oleh segerombolan preman yang beroperasi di kawasan Terminal Mandalika Kota Mataram NTB. Bukan hanya dipukuli, uang yang seharusnya dia gunakan  untuk ongkos Taxi balik ke kosnya turut dirampas oleh para preman tersebut.
Akibat dari aksi biadab para preman tersebut, korban mengalami luka lebam di wajahnya. “Saat itu saya baru turun dari bis Sinar Rejeki dari Dompu. Saat menenteng barang bawaan dan mencari Taxi, tiba-tiba saya didatangani lima orang preman,” tutur Andi Mawar mengalawi ceritanya.
Ketika kelima preman mendapat, meminta agar dirinya membelikan rokok satu bungkus. Setelah dibelikan, ternayat uangnya pun dirampas. Padahal uang itu untuk bayar Taxi menuju kos. “Tak sampai disitu, mereka juga hendak mengambil paksa handphone saya, tapi saya menolak dan melawan.
Disitulah saya dipukuli sampai lebam. Selesai mereka puas memukul saya merekapun pergi. Saat itu juga saya langsung pergi ke Polsek Cakranegara yang tak jauh dari wilayah terminal untuk melaporkan kejadian  yang saya alami,” akunya.
Sementara itu, Rizal selaku keluarga korban mendesak agar aparat kepolisian dalam hal ini pihak Polres Mataram dan Polda NTB untuk bisa segera menangkap para pelaku dugaan penganiayaan yang menimpa Andi Mawar.
Menurutnya, kejadian seperti ini bukan kali ini saja terjadi, tapi sudah sering kali. Rasa aman bagi para penumpang harus diberikan oleh aparat hukum. “Ngapain ada pos jaga Polisi di terminal kalau tidak mampu meretas aktivitas dari para preman tersebut,” kesal aktivis mahasiswa ini. Pihaknya juga menyesalkan sikap dari oknum petugas dinas Perhubungan  yang saat itu berada di sekitar lokasi kejadian, tidak melerai saat terjadinya dugaan penganiyaan yang dilakukan para preman. “Mereka seolah menutup mata dan tidak mau tahu,” cetusnya.
Kapolres Mataram melalui Kasubag Humasnya, AKP I Wayan Sutena, mengaku pihaknya telah melakukan tindakan terhadap aktivitas para preman yang meneror para penumpang tersebut.
“Mereka yang tidak terlibat dalam aksi pemukulan Andi Mawar kita lepas dan telah diberi pembinaan, sedangkan mereka yang terbukti bersalah akan kita tindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini via handphone, Rabu (4/3). (GA. Joni*)

×
Berita Terbaru Update