-->

Notification

×

Iklan

Jatah Raskin Desa Tambe Diduga Berbau

Monday, March 2, 2015 | Monday, March 02, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-03-02T11:11:01Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Sebanyak 2150 Kg Beras Miskin (Raskin) yang diperuntukkan bagi warga masyarakat Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima kondisinya sangat tidak layak dikosumsi.
Diduga, selain berwarna merah kekuning-kuningan, juga berbau sehingga tidak layak lagi dikosumsi. “Beras raskin yang didapat kali ini kondisinya tidak layak dimakan, selain warna kemerahan bercampur kuning, beras tersebut juga sangat bau aromanya,” keluh salah satu warga setempat, Arabiah, kepada wartawan Rabu (25/2).
Dia menuturkan, masalah itu diketahui olehnya ketika hendak memasak beras tersebut. “Bukan saja tidak enak dimakan namun aroma yang dihasilkan saat memasak sangat berbau. Bukan itu saja, baru bebe rapa jam di simpan sudah basi,” akunya.
Koordinator raskin desa setempat, Anwar Mansyur, membenarkan adanya kondisi raskin yang didapat oleh sejumlah warga kondisi berasnya berbau dan berwarna kekuning-kuningan. “Memang benar kondisi beras raskin untuk jatah kali ini berbau dan berwarna kekuning-kuningan, Sejak kemarin (24/2, red) sampai hari ini terus mendapatkan laporan dari warga,” katanya. Bahkan menurutnya, kondisi Raskin selain berbau dan warnanya merah kekuningan juga bila dimasak akan mengeluarkan air yang berbusa  sehingga aroma yang dihasilkan sangat berbau dan tidak tahan lama alias cepat basi.
Diakuinya, jatah raskin sebanyak 20,150  ton atau sebanyak 1346 sak yang berukuran 15 Kg yang diperuntukkan bagi 673 KK di desa setempat. “Ini merupakan jatah warga miskin selama dua bulan yaitu bulan Januari-Pebruari 2015,” imnuhnya.
Dengan adanya persoalan itu pihaknya selaku pemerintah desa sudah melaporkan kepihak  Sub Bulong yang ada di wilayah Kecamatan Madapangga.
Kemarin, Selasa lalu (24/2) bersama Kepala Desa, BPD dan perwakilan masing-masing ketua Rt yang ada, pihaknya sudah mendatangi pihak Sub Bulog tersebut untuk melaporkan kondisi raskin yang distribusikan tidak layak dimakan. “Saya berharap kepada pihak Bulog agar beras tidak layak dimakan dapat diganti sehingga tidak merugikan masyarakat selaku penerima manfaat,” harap pria yang juga selaku Kaur Keuangan Desa setempat,
Sementara itu, Abdul Munir selaku PJS  Sub GSP I Bolo,  yang dikonfirmasi awak media ini juga membenarkan kalau pihaknya telah mendapatkan laporan dari sejumlah pemerintahan Desa Tambe.
Kedatangan mereka lanjutnya untuk melaporkan jatah raskin yang diduga tidak layak dimakan, berbau dan kualitas berasnya berwarna merah kekuning-kuningan.
Menyikapi persoalan tersebut, dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak, pasalnya dirinya selaku PJS yang baru beberapa minggu di tempatkan di gudang beras setempat. “Secara jelas kondisi beras yang ada digudang tidak diketahui, tugas saya sementara ini hanya mengetahui beras yang ada di gudang secara globalnya saja. Sedangkan yang lebih paham dengan kondisi maupun kualitas beras tersebut adalah Kepala Gudang yang lama yaitu, bapak Kusnadi,” timpalnya.
Masalah kualitas beras, katanya adalah urusannya kepala gudang yang lama, sedangkan dirinya hanya bertugas untuk mengeluarkan beras raskin sesuai dengan DO yang diberikan oleh masing-masing desa saat ini.
Hanya saja menurutnya, sesuai dengan komitmen awal pihak Bulog dengan pihak penerima raskin, (Desa red) sudah ada kesepakatan bersama , bila ada kualitas beras yang diberikan tidak layak dikosumsi, maka beras tersebut, bisa dikem balikan untuk diganti.
“Kami akan bertanggung jawab untuk mengantikannya. Namun pengembaliannya harus dilakukan secara kolektif oleh pemerintahan desa setempat sehingga dalam pentribusianya bisa dilakukan dengan mudah,” tegas Abdul Munir. (GA. 888*)

×
Berita Terbaru Update