-->

Notification

×

Iklan

Aji Man Kecewa Munculnya Isu Perpecahan Guru di SMAN-2 Kobi

Monday, March 2, 2015 | Monday, March 02, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-03-02T11:06:09Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Selama beberapa waktu terakhir, jajaran SMAN-2 Kota Bima dirundung perpecahan di internal guru. Di ponsel Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, banyak laporan tentang isu perpecahan sejumlah guru yang meminta segera diselesaikan.
Menyikapi hal ini, Wawali didampingi sejumlah Pejabat Dinas Dikpora, juga dari anggota Korwas dan Dewan Pendidikan Kota Bima, Jumat (27/2),
langsung berkunjung ke SMAN-2 Kota Bima untuk memberikan pembinaan kepada sejumlah guru yang membentuk blok-blok tidak jelas yang mengakibatkan tidak adanya konsentrasi pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Saya banyak mendengar informasi yang tidak benar mengenai SMAN-2 Kota Bima. Sebagai kepala daerah, saya kecewa dengan sikap tidak dewasa seperti ini.
Harusnya sebagai guru mampu menunjukan sikap ketauladanan bagi semua siswa, apalagi SMAN-2 Kota Bima memiliki talenta dan berprestasi di berbagai event,” ucapnya menyikapi adanya isu perpecahan antara sejumlah guru.
Parahnya lagi saat mendatangi sekolah tersebut tidak disambut baik, tidak ada satupun guru yang ada di ruangan. Padahal sebelum mendatangi SMAN-2 dirinya sudah terlebih dahulu menginformasikannya.
Rupanya, kata Aji Man, sejumlah guru tidak mengkehendaki dirinya hadir di sekolah tersebut. “Saya rasa bila guru-guru disini tak mau melayani kedatangan kami sebagai kepala daerah, itu tidak apa-apa. Bila perlu, kita akan lepas SMAN-2 ini,” cetusnya.
Dirinya mengajak seluruh elemen guru agar kembali membangun komunikasi yang harmonis. Ia mengingatkan, jika perpecahan terus terjadi di internal guru, lalu bagaimana dengan nasib siswa maupun siswi sebanyak 1.050 orang, padahal mereka sangat mengharapkan ilmu dari 58 orang guru di sekolah tersebut. “Pastinya para siswa kecewa dengan kondisi ini, makanya saya mengajak agar kita mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Tak harus membentuk kelompok atau kubu-kubuan,” ucapnya seraya kembali mengajak para guru agar menghentikan perpecahan. “Teruslah membangun sekolah ini dengan baik, didiklah para siswa dan siswi semaksimal mungkin tanpa harus berkecil hati. Sebab tanpa ajaran gurunya masa depan anak-anak bangsa ini akan terbengkelai,” ajaknya. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update