-->

Notification

×

Iklan

Terapkan K-13 Sejumlah Sekolah Masih Kekurangan Sarana Pendukung

Thursday, February 12, 2015 | Thursday, February 12, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-12T02:35:15Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Di Kecamatan Woha Kabupaten Bima terdapat beberapa sekolah yang menjadi sekolah rintisan K-13, diantaranya terdapat SDN Inpres Tenga. 
Untuk menunjang maksimalisasi penerapan K-13 tentunya dalam pelaksanaan program disamping disiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengajar yang berkualitas, juga diutamakan yang harus diperhatikan antara lain fasilitas yang memadai.  Hanya saja, di SDN Inpres Tenga, 
ketersediaan beberapa fasilitas penunjang penerapan K-13 belum maksimal. “Sekolah kami benar-benar membutuhkan fasilitas yang cukup misalnya ruang kelas, pagar belakang sekolah, bahkan buku penunjang pelaksanaan K-13,” ungkap Kepala SDN Inpres Tenga, Sarjan M.Ali A.Ma. Pd, kepada Garda Asakota, Rabu (11/2).
Diakuinya, SDN-Inpres Tenga terakhir direhabilitasi sekitar tahun 2006-2007. Pihak nya mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keadaan sekolahnya, tetapi tidak kunjung diperhatikan secara serius oleh pihak terkait. “Kami sebenarnya sudah sering berupaya, agar beberapa sarana dan parasarana pendukung sekolah bisa dibenahi oleh pemerintah. Namun mungkin belum bernasib baik,” cetusnya. 
Sementara itu, di Kecamatan Monta, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri -1 Monta adalah salah satu diantara sekian banyak sekolah SMP yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan program pemerintah tersebut.
Menghadapi penerapan K-13, diamati masih banyak ruangan yang sudah tidak layak digunakan seperti satu ruangan kepala sekolah, empat ruangan kelas, dan satu ruangan guru. Bahkan lantaran sudah tidak layak lagi, ruangan guru tersebut sudah diisi dengan tumpukan benda-benda peralatan sekolah, bahkan dipenuhi tumpukan buku. Sedangkan ruangan perpustakaannya sudah dinyaman lagi karena atapnya bocor.
Melalui Wakasek SMPN 1 Monta, Lusin, S.Pdi, meski sekolahnya siap melaksanakan K-13, namun pihaknya berharap kepada dinas terkait agar dapat membenahi beberapa fasilitas sarana maupun sarana yang sudah rusak.
“Sebab dengan kondisi sekolah seperti ini apakah kira-kira K-13 mampu diterapkan secara maksimal atau tidak,” cetusnya. (GA. Imink*)

×
Berita Terbaru Update