Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Beberapa sekolah rintisan Kurikulum Tahun 2013 (K-13) mengeluhkan kekurangan buku kurikulum tersebut. Para kepala sekolah mengkhawatirkan penerapan K-13 tidak akan berjalan maksimal bila kekurangan buku tidak terpenuhi. Salah seorang Kepala Sekolah Rintisan K-13,
Kepala SDN-1 Sape Kabupaten Bima, Muhammad Sidik, S. Pd, kepada media ini mengatakan atas ditunjuknya sekolahnya menjadi rintisan K-13, dirinya mengaku bersyukur dan siap untuk melaksanakannya.
“Karena ini sebuah rahmat Allah SWT dan amanah atas kepercayaan dari Pemerintah. Namun terus terang saja, kami mengalami kekurangan buku,” akunya.
Pihaknya berharap masalah kekurangan buku ini akan segera teratasi tentunya dengan mengharapkan bantuan dari Pemerintah. Dia mengaku penerapan K-13 ini sebenarnya hanya sebagai uji coba.
Kalau sekiranya di tengah perjalanan penerapan K-13 ini dinilai tidak berhasil maka akan dikembalikan ke Kurikulum KTSP. “Insya’Allah mulai semester depan (semester 2) K-13 akan mulai diterapkan, terkait dengan SK masih menunggu keluangan waktu Bapak Bupati Bima untuk menyerahkan secara langsung,” katanya.
Berdasarkan informasi, beberapa sekolah yang dijadikan sekolah rintisan K-13 selain SDN-01 Sape, juga ada SDN-06, SDN-O2 Sape, Inpres Naru 1, SDN Bugis, SDN-6 Sape, SDN-9, SDN Inpres Jia, SDN Inpres Sari-1 dan SDN Buncu. (GA. 333*)
Beberapa sekolah rintisan Kurikulum Tahun 2013 (K-13) mengeluhkan kekurangan buku kurikulum tersebut. Para kepala sekolah mengkhawatirkan penerapan K-13 tidak akan berjalan maksimal bila kekurangan buku tidak terpenuhi. Salah seorang Kepala Sekolah Rintisan K-13,
Kepala SDN-1 Sape Kabupaten Bima, Muhammad Sidik, S. Pd, kepada media ini mengatakan atas ditunjuknya sekolahnya menjadi rintisan K-13, dirinya mengaku bersyukur dan siap untuk melaksanakannya.
“Karena ini sebuah rahmat Allah SWT dan amanah atas kepercayaan dari Pemerintah. Namun terus terang saja, kami mengalami kekurangan buku,” akunya.
Pihaknya berharap masalah kekurangan buku ini akan segera teratasi tentunya dengan mengharapkan bantuan dari Pemerintah. Dia mengaku penerapan K-13 ini sebenarnya hanya sebagai uji coba.
Kalau sekiranya di tengah perjalanan penerapan K-13 ini dinilai tidak berhasil maka akan dikembalikan ke Kurikulum KTSP. “Insya’Allah mulai semester depan (semester 2) K-13 akan mulai diterapkan, terkait dengan SK masih menunggu keluangan waktu Bapak Bupati Bima untuk menyerahkan secara langsung,” katanya.
Berdasarkan informasi, beberapa sekolah yang dijadikan sekolah rintisan K-13 selain SDN-01 Sape, juga ada SDN-06, SDN-O2 Sape, Inpres Naru 1, SDN Bugis, SDN-6 Sape, SDN-9, SDN Inpres Jia, SDN Inpres Sari-1 dan SDN Buncu. (GA. 333*)
