-->

Notification

×

Iklan

Kota Bima Kebanjiran Lagi

Monday, February 16, 2015 | Monday, February 16, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-16T11:56:27Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Setelah beberapa waktu lalu sejumlah Kelurahan dilanda banjir, Kota Bima akhir pekan kemarin, Sabtu (14/2), kembali ‘disambangi’ banjir. Tercatat sedikitnya empat Kelurahan menjadi sasaran luapan banjir akibat badan sungai yang tidak mampu menampung besarnya debit air.
Empat wilayah Kelurahan yaitu,  Penana’e, Penaraga, Kelurahan Penato’i, Paruga, dan sebagian wilayah pemukiman di lingkungan Jatiwangi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Drs. H. Fakhrun Raji, MM,  kepada wartawan mengaku, curah hujan yang begitu besar dan cukup lama menyebabkan terjadinya banjir.  Akibatnya, kata dia, air sungai meluap di beberapa titik pemukiman warga di beberapa Kelurahan. “Titik banjir yang paling besar berdasarkan hasil survey terjadi  di Kelurahan Penana’e, Penato’i, dan Paruga,” ujarnya. Diakuinya, banjir mulai menerjang pemukiman warga sekitar pukul 14.00 Wita, namun beberapa jam kemudian air mulai surut. “Sedangkan di kawasan pemukiman warga Paruga dan sekitarnya yang tinggal di bantaran sungai Padolo, banjir mulai surut sekitar pukul 18.30 Wita,” imbuhnya.  
Mengenai bantuan tanggap darurat, sebutnya, pihaknya saat itu langsung melakukan survey dan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah warga korban banjir atau rumahnya yang digenangi air. 
“Yang pasti kita akan melakukan pendataan secepatnya, begitu banjir mulai surut,” tegas Fahrun Raji.
Seorang warga Penato’i, Bambang, mengaku kaget melihat kondisi air yang begitu besar. Pria yang merupakan pegawai lingkup Kota Bima ini mengatakan, banjir kali ini merupakan kejadian besar kedua kalinya yang dialami oleh warga Penato’i dan Penaraga, meskipun kejadiannya tidak sebesar banjir tahun lalu.
Pihaknya berharap adanya upaya pemerintah untuk mengantisipasi pembuatan talut di sepanjang bantaran sungai, agar tidak terjadi luapan yang masuk ke rumah warga. “Sekarang bisa dilihat air meluap hingga menggenangi rumah warga. Makanya, kami usulkan agar peemrintah dapat membangun talud ataupun bronjong yang tinggi di sepanjang bantaran sungai,” usulnya. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update