-->

Notification

×

Iklan

Akibat Banjir, Pengusaha Tahu di Bolo Terancam Gulung Tikar

Thursday, February 5, 2015 | Thursday, February 05, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-05T02:16:15Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Banjir besar yang menerjang wilayah Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Sabtu lalu (31/1), menyisahkan luka yang mendalam bagi pengusaha Tahu, Firman (36) warga Rt. 13 Desa Kenanga. Sejumlah fasilitas yang digunakan untuk membuat tahu lenyap terbawa arus, kondisi ini menyebabkan usaha yang sudah digelutinya sekian tahun terancam gulung tikar. “Semuanya hanyut dibawa banjir,” aku Bos Tahu, Firman, di kediamannya.
Beberapa  alat kebutuhan pembuatan tahu yang hanyut antara lain satu unit mesin 7,5 PK, tangki uap satu set, minyak goreng sebanyak 3 jerigen (60 liter), minyak tanah 1 jerigen (20 liter), solar 1 jerigen (20 liter), kayu bakar 3 truk, 10 buah drum plastik, dan kedelai sebanyak 1 ton 40 kilogram.
“Itulah beberapa kerugian yang kami alami, kalau dihitung dengan nilai uangnya kerugian ditaksir Rp50 juta,” imbuhnya. Akibat kerugian yang dialami, Firman mengaku tidak bisa lagi memulai usaha tahu tersebut karena dihadapkan dengan kehabisan modal usaha.
“Yang jelas usaha kami akan tutup dulu karena dihadapkan dengan modal,” cetusnya. Tidak saja dirinya yang harus rugi dengan tutupnya usaha yang sudah berjalan dua tahun itu, akan tetapi lima orang karyawannya harus kehilangan pekerjaan.
Pihaknya berharap adanya perhatian dari pihak pemerintah atas musibah yang dialami. “Semoga saja dengan musibah yang kami alami ini ada perhatian dari pihak pemerintah untuk membantu permodalan. Agar usaha kami ini dapat bangkit kembali,” harap Firman.
Pantauan langsung Garda Asakota, banjir besar yang melanda Kecamatan Bolo, Sabtu (31/1), bukan hanya menghanyutkan sejumlah peralatan usaha tahu milik Firman. Akan tetapi juga mengakitkan sedikitnya 28 rumah milik warga yang ada di 3 desa desa dari 14 desa yang ada rusak berat, khususnya rumah-rumah warga Dusun Jala Desa Nggembe yang hampir tengelam akibat meluapnya sungai yang ada di sebelah Selatan kampung setempat.
Berdasarkan data yang dihimpun koran ini melalui kepala desa di tiga desa tersebut menyebutkan, sekitar 28 rumah dalam kondisi rusak berat terdiri dari Desa Nggembe tepatnya di Dusun Jala 20 rumah, Desa  Rada 3 unit rumah, Desa Tumpu, 2 unit rumah dan Desa Kenanga 3 unit rumah, sedangkan puluhan rumah warga lainnya digenangi air. Meski tidak ada korban jiwa, banjir juga mengancam kerusakan persawahan dan kawasan tambak milik warga.
Camat Bolo, H. Muhammadin S. Sos, saat itu, langsung turun lokasi untuk memantau secara langsung. Di dusun Jala misalnya, Camat langsung menemui sejumlah warga yang masih mengamankan diri di sejumlah rumah panggung. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk menghimbau warga nya tetap bersabar. Menyikapi dampak banjir, dirinya selaku camat sudah melaporkannya kepada bapak Bupati Bima maupun BPBD Babupaten Bima. (GA. 888*)

×
Berita Terbaru Update