-->

Notification

×

Iklan

Puluhan Hektar Tanaman Padi di Bolo Terserang Hama

Monday, January 26, 2015 | Monday, January 26, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-01-26T01:06:51Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Akibat cuaca ekstrim saat ini puluhan hektar tanaman padi milik para petani yang ada di wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima terserang hama penyakit seperti serangga, ulat, dan jamur.
Akibatnya banyak para petani mengeluh dan merasa gelisah atas serangan hama yang setiap hari menggerogoti tanaman mereka. “Kurang lebih 10 hektar tanaman padi milik kelompok tani Waca Rima Desa Tambe Kecamatan Bolo, saat ini sudah terserang hama dan penyakit. Seluruh tanaman padi yang ada di lahan tersebut kini terancam mati,” ungkap Ketua kelompok Waca Rima, M. Ali, kepada Garda Asakota, Rabu (21/1) di kantor UPTD Pertanian Kecamata Bolo.
Diakuinya, dalam kurung waktu beberapa pekan terakhir jenis hama dan penyakit terus memakan daun dan batang padi hingga makin lama tanaman padi tersebut membusuk. “Adanya serangan hama dan penyakit tersebut tidak menutup kemungiknan akan berdampak pada kekurangan hasil panen nantinya,” keluhnya.
Untuk mengatasi hal tersebut dirinya bersama anggota kelompok yang ada sudah berusaha untuk melakukan penyemprotan menggunakan obat pestisida. Penyemprotan mengunakan obat pestisida tersebut diharap kan dapat membunuh hama dan penyakit yang ada. “Namun hal itu tidak membuat hama dan penyakit mati melainkan hama dan penyakit tersebut tambah menyerang tanaman kita,” katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya sudah melaporkannya kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PLL) desa setempat, dan juga sudah dilaporkan kepada Kepala UPTD Pertanian Bolo. “Kami berharap dinas terkait dapat mengatasi  secepatnya dengan cara penyemprotan missal,” tuturnya.
Muhklis SP, selaku PPL wilayah setempat menjelaskan, hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi petani saat ini merupakan jenis hama penggerek batang alias Ssrangga dan ulat. Hama ini, kata dia, akan memakan daun padi hingga habis.
“Sedangkan penyakit yang biasa ada di tanaman tersebut adalah berupa jamur, jamur ini yang akan menghancurkan atau membusukkan batang padi. 
Kedua penyakit ini biasanya akan muncul ketikan musim yang tidak menentu seperti sekarang ini, karena kedua penyangkit padi tersebut, akan berkembang ketikan musim hujan dan tiba-tiba panas, Nah di situlah kesempatan kedua penyakit tersebut berkembang biak,” jelasnya.
Disamping itu lanjut Muhklis, kedua penyakit tersebut bisa saja muncul karena sistem tanam yang dilakukan petani tidak sesuai dengan tehknis yang ada, dengan mengabaikan jarak tanam yang semestinya, dan penanaman tidak serentak.
Disamping itu kata dia, dalam pemberian pupuk tanaman tidak dilakukan secara berimbang. “Itulah beberapa faktor yang membuat hama dan penyakit bisa muncul. Untuk mengatasi hama dan penyakit tersebut harus dilakukan penyemprotan dengan pestisida secara sempurna. Artinya penyem protan itu harus dilakukan dengan tepat sasaran, tepat  waktu dan tentu saja dengan ukuran dosis yang pas,” terangnya lagi.
 Menanggapi hal ini, Kepala UPTD Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kecamatan Bolo, Ir. Abdullah, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya serangan hama dan penyakit terhadap tanaman para petani yang ada di wilayahnya. “Saya baru saja mendapatkan laporan dari Ketua Kelompok Tani Wacarima, M. Ali. Bahwa tanaman padi milik kelompok tersebut terserang hama dan penyakit,” jelasnya. Dikatakannya, penyerangan hama dan penyakit tidak saja dikeluhkan oleh para petani yang ada di desa Tambe, karena sepekan lalu para petani yang ada di Desa Leu dan desa Kara-pun bernasib sama.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Penyuluh Hama Penyakit (PHP) Kecamatan.
Berdasarkan data dari PHP tersebut,  kemudian dilaporkan ke Dinas Kabupaten. “Kami sudah melaporkan hal ini ke Dinas, sekaligus mengajukan obat pestisida kepada dinas untuk melakukan penyemprotan massal terhadap tanaman padi petani yang terserang hama,” katanya.
Dia menambahkan, data dan surat yang diajukan pihaknya ke Dinas sudah direspon dengan baik. “Hasilnya, penyemprotan massal sudah kami lakukan di desa Leu pekan kemarin. Dan hari ini Rabu (21/1) kami sedang melaksanakan penyemprotan terhadap tanaman petani yang ada di Desa Kara,” imbuhnya.
Sehubungan dengan adanya keluhan Ketua Kelompok Tani Wacarima, dirinya selaku Kepala UPTD tetap akan menindak-lanjutinya. “Keluhan itu akan dilaporkan ke dinas. Hanya saja penyemprotan tidak bisa kami lakukan sekarang, baru bisa kami lakukan setelah mendapatkan obat dari pihak dinas melalui permohonan yang kami ajukan,” sahutnya. (GA. 888*)

×
Berita Terbaru Update