Sebagai salah satu dinas teknis di lingkup Kota Bima, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga ikut memikirkan keberlanjutan dari program Penghijauan yang telah dicanangkan oleh Walikota Bima. “Kita sebagai dinas teknis juga turut memikirkan keberlanjutan gerakan penghijauan yang digelorakan oleh bapak Walikota, makanya apa yang menjadi komitmen Walikota, harus kita maknai secara teknis dengan membuat program-program nyata seperti program dukungan rumpun hijau melalui Subdin Pengairan,” ungkap Kadis PU Kota Bima, Ir. Supawarman, kepada wartawan, Selasa ( 6/1).
Salah satu keinginan Walikota dalam gerakan penghijauan adalah bagaimana musim panas kedepan pohon-pohon wilayah Kota Bima tetap ada dan rindang. “Tidak seperti sekarang, lihat saja gunung kita kering-kerontang, akhirnya longsor dimana-mana. Dan untuk mendukung gerakan penghijauan ini bukan hanya tugas Dinas PU, tapi harus melibatkan semua SKPD seperti Dishut, BLH, dan lain-lain, termasuk yang utama dalah keterlibatan seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Kadis PU menyebutkan bahwa, salah satu rencana pihaknya adalah bagaimana menaikkan air sungai ke atas gunung sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyiram pohon. “Ini program yang mau direncanakan, kita bikin embung. Di atasnya (gunung, red) ada reserve, kemudian kita siapkan pipa-pipa untuk mengaliri air.
Tugas kita hanya menyiapkan infrastrukturnya, selanjutnya tugas SKPD lainnya untuk menyiram pohon-pohon yang ditanam,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kadis PU juga mengutarakan adanya rencana pembangunan PDAM Kecil di Kota Bima. PDAM Kecil, kata dia, dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang diarahkan untuk wilayah Barat seperti Paruga, Tanjung, Dara, Sarae, dan daerah pinggiran lainnya yang selama ini menghadapi krisis air bersih.
“Terobosan kita di tahun 2015 ini bagaimana kita punya minimal PDAM Kecil, satu dululah yang sekitar 20 liter per detik. Dan ini kita berharap bias connect dengan program rumpun hijau yang kita rencanakan,” ucapnya. Menurutnya, sumber anggaran untuk pembangunan PDAM Kecil itu, dari Kementerian PU Pusat sekitar Rp20 Milyar. “Rencananya infrastrukturnya salah satunya aakan kita tempatkan di Dana Traha untuk reserver-nya, sedangkan untuk mesin pengolahannya di Kota Bima,” tandasnya. (GA. 212*)
