Kota Bima, Garda Asakota.-
Sungguh malang nasib yang dialami Sarifah (45) warga Desa Nata Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pada hari Selasa malam (20/1) sekitar 21.15 Wita, dia terpaksa harus kehilangan dompetnya setelah dijambret orang tak dikenal depan eks kantor Walikota Bima.
Sarifah kepada Garda Asakota depan Apotik Sari Farma, sebelum dijambret, dirinya bersama anaknya membesuk keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Bima.
Karena beberapa jam duduk dalam ruangan tempat keluarganya dirawat, dia mengajak anaknya mencari makanan di luar. Tak disangka sepulang dari warung nasi, tiba-tiba depan eks kantor Walikota Bima dompet yang digenggamnya dijambret orang tak dikenal.
“Saya mencoba mengejarnya disertai teriakan maling, namun apa daya seorang perempua tak memiliki kekuatan,” ucapnya.
Setelah berteriak sambil berdiri lemah depan Apotik Sari Farma Bima, Sarifah sempat meminta tolong kepada beberapa pengunjung di Klinik Sari Farma.
Namun pelaku jambret terlihat jauh dan tak mampu dikejar lagi. “Pelaku menggunakan kendaraan bermotor, kalau tak salah motor yang dikendarai mereka adalah merek fixion kombinasi hitam putih.
Hanya saja saat itu saya tak melihat berapa nomor polisinya, soalnya mereka melaju sangat cepat,” cetusnya. Diakuinya, saat kejadian itu tak ada seorangpun yang melihatnya. Selain uang tunai sekitar Rp1 juta dalam dompetnya ada KTP dan kartu BPJS,” katanya. Soal uang yang dibawa lari pelaku, itu tak jadi masalah. Akan tetapi beberapa catatan penting dan BPJS miliknya membuat dirinya berpikir. Jika saja besok atau lusak dirinya membutuhkan kartu itu, entah dimana dirinya harus mengambilnya. “Saya hanya minta perbuatan jahat orang itu dibalas oleh Yang Maha Kuasa,” keluhnya. (GA. 355*)
Sungguh malang nasib yang dialami Sarifah (45) warga Desa Nata Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pada hari Selasa malam (20/1) sekitar 21.15 Wita, dia terpaksa harus kehilangan dompetnya setelah dijambret orang tak dikenal depan eks kantor Walikota Bima.
Sarifah kepada Garda Asakota depan Apotik Sari Farma, sebelum dijambret, dirinya bersama anaknya membesuk keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Bima.
Karena beberapa jam duduk dalam ruangan tempat keluarganya dirawat, dia mengajak anaknya mencari makanan di luar. Tak disangka sepulang dari warung nasi, tiba-tiba depan eks kantor Walikota Bima dompet yang digenggamnya dijambret orang tak dikenal.
“Saya mencoba mengejarnya disertai teriakan maling, namun apa daya seorang perempua tak memiliki kekuatan,” ucapnya.
Setelah berteriak sambil berdiri lemah depan Apotik Sari Farma Bima, Sarifah sempat meminta tolong kepada beberapa pengunjung di Klinik Sari Farma.
Namun pelaku jambret terlihat jauh dan tak mampu dikejar lagi. “Pelaku menggunakan kendaraan bermotor, kalau tak salah motor yang dikendarai mereka adalah merek fixion kombinasi hitam putih.
Hanya saja saat itu saya tak melihat berapa nomor polisinya, soalnya mereka melaju sangat cepat,” cetusnya. Diakuinya, saat kejadian itu tak ada seorangpun yang melihatnya. Selain uang tunai sekitar Rp1 juta dalam dompetnya ada KTP dan kartu BPJS,” katanya. Soal uang yang dibawa lari pelaku, itu tak jadi masalah. Akan tetapi beberapa catatan penting dan BPJS miliknya membuat dirinya berpikir. Jika saja besok atau lusak dirinya membutuhkan kartu itu, entah dimana dirinya harus mengambilnya. “Saya hanya minta perbuatan jahat orang itu dibalas oleh Yang Maha Kuasa,” keluhnya. (GA. 355*)
