-->

Notification

×

Iklan

Gara-Gara Persoalan Sepele Mahasiswa Bima Tikam Teman Kosnya

Sunday, January 25, 2015 | Sunday, January 25, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-01-25T13:41:07Z
Mataram, Garda Asakota.-
Rentetan perkelahian antara sesama Mahasiswa Bima maupun Dompu yang sedang mengenyam pendidikan Sarjana di Kota Mataram kerap terjadi.
Berawal dari persoalan sepele, merambat ke persoalan yang lebih besar. Tak jarang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak muda yang katanya “berintelektual” tersebut berakhir tragis, hilangnnya nyawa manusia. Adanya rangkaian tindakan kekerasan  tersebut seakan menjadi “noda” seolah-olah Warga Bima identik dengan budaya kekerasan. Hal tersebut membuat kita malu dan bertanya, ada apa sebenarnya dengan budaya kita?.
Belum lama tejadi kasus pengeroyokan terhadap almarhum, M. Raihan, warga Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima tewas mengenaskan setelah digorok oleh para pelaku yang hingga kini masih buron dan belum tertangkap oleh aparat Kepolisian, kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini menimpa Benyamin mahasiswa Bima di Mataram asal Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima, dia ditemukan tewas setelah dirinya ditikam dengan sebilah pisau oleh Iswansyah, yang tak lain adalah teman sekamar atau sekos dengan korban yang juga berasal dari Kecamatan yang sama.
Kapolres Mataram, melalui Kasubag Humas-nya, AKP I Wayan Suteja, Selasa (20/1), mengungkapkan, kejadian perkelahian yang berujung tewasnya korban terjadi pada hari Senin siang (19/1) sekitar pukul 12.30 Wita di lingkungan Pagesangan Indah Kota Mataram. Diceritakannya,  Benyamin (korban) dengan Iswansyah (pelaku) ini baru selesai makan. Korban menegur pelaku agar yang bersangkutan selesai makan piringnya langsung dicuci. “Namun pelakunya tak menghiraukan teguran tersebut, karena asyik teleponan.
Lantaran tidak digubris pelaku diomelin oleh korabn, tak terima diomelin pelaku marah dan terjadilah perkelahian. Saat itulah pelaku mengambil pisau dan langsung menusuk korban di bagian bawah ketiak sebelah kiri,” bebernya.
Usai menusuk korban, pelaku melarikan diri kerumah  temannya untuk bersembunyi. Temannya itulah yang menelepon apaat Kepolisian. “Mendengar laporan temannya, polisi langsung datang dan meringkus pelaku. Kini yang bersangkutan tengah diamankan di Polres Mataram,” aku I Wayan Suteja. Untuk menghindari bentrokan susulan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua agar sama-sama menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya ke aparat penegak hokum.
Sementara itu, Ketua Rukun Keluarga Bima (RKB) Pulau Lombok, Drs. H Arsyad Gani, sangat menyesalkan dan turut berduka cita atas meninggalnya Benyamin. Sebagai salah satu sesepuh warga Bima di Mataram, pihaknya sering memberikan nasihat dan  himbauan kepada seluruh mahasiswa Bima yang kuliah di Mataram agar menghadapi masalah dengan kepala dingin.
“Saya sering ingatkan kepada adik-adik mahasiswa, hendaknya ketika ada masalah tolong diselesaikan dengan kepala dingin dan akal sehat. Tindakan kekerasan seperti ini tidak mencerminkan sebagai seorang yang berintelektual, apalagi hanya dipicu masalah sepele,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi bentrok susulan atau aksi balas dendam, pihaknya telah meminta bantuan aparat kepolisian serta pihak terkait untuk melakukan sweeping senjata tajam (Sajam) di tiap kos yang ada di Mataram, terutama kos mahasiswa yang berasal dari Bima maupun Dompu.
“Hal ini perlu, karena rata-rata mahasiswa memiliki Sajam dikosnya, dan harus diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. (GA. Joni*)

×
Berita Terbaru Update