-->

Notification

×

Iklan

Walikota Lantik Tujuh Orang Guru Madya Jadi Kepala Sekolah

Monday, March 3, 2014 | Monday, March 03, 2014 WIB | 0 Views Last Updated 2014-03-03T02:00:57Z


Kota Bima, Garda Asakota.-
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan mutu pendidikan diperlukan adanya gebrakan seorang pimpinan daerah dalam melakukan penyegaran pucuk pim­pinan di sekolah. Dengan catatan, seorang yang ditempatkan itu haruslah memiliki kompetensi yang jelas dan memiliki skill atau kemampuan yang mumpuni. 

Hal inilah yang menjadi dasar Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, melantik tujuh orang guru madya menjadi seorang Kepala Sekolah, sebagaimana digelar di aula kantor Walikota Bima pada Senin lalu (24/2). Pada acara pelantikan tersebut tujuh orang guru madya telah dilantik menjadi Kepala sekolah. Mereka itu adalah, Arsyad, S. Pd, sebelumnya  merupakan guru madya pada SMPN-8 Kota Bima dilantik menjadi Kepala SMPN-9 Kota Bima, Muhammad M. Sidik, S. Pd, sebelumnya juga sebagai guru madya pada SDN-46 Kota Bima menjadi Kepala SDN-6 Kota Bima, dan, Muktadir, S. Pd, guru madya pada SDN 40 Kota Bima dilantik menjadi Kepala SDN 25 Kota Bima. Begitupun dengan sosok, Jufrin, S. Pd, sebelumnya guru madya pada SDN-40 Kota Bima dilantik menjadi Kepala SDN-31 Kota Bima, dan  Titin Sri Supartini, S. Pd, sebelumnya sebagai guru madya pada SDN 11 Kota Bima dilantik juga menjadi Kepala SDN-32 Kota Bima.
Sedangkan dua nama lainnya, Sri Wah­yuni, S. Pd, sebelumnya merupakan guru madya pada SDN-49 Kota Bima dilantik menjadi Kepala SDN 39 Kota Bima dan Syam­suddin, S. Pd, sebelumnya guru mad­ya yang mengabdi pula pada SDN 40 Kota Bima dilantik menjadi Kepala SDN 64 Kota Bima. Ketujuh nama tersebut tercantum dalam Keputusan Walikota Bima dengan Nomor: 821.2/240/BKD/II/2014 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional di lingkungan Peme­rintah Kota Bima. Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin, secara khusus mengucap­kan selamat kepada para kepala sekolah yang baru dilantiknya.
Diingatkannya, mutasi dan promosi, atau lebih tepatnya rotasi jabatan, itu se­suatu hal yang wajar dan memang harus dila­kukan sebagai bagian dari proses penye­garan dan penyesuaian kebutuhan personil dalam sebuah organisasi birokrasi. “Sebagai bagian dari proses, maka rotasi jabatan seperti ini akan selalu ada selama kebutuhan dan situasi organisasi menghendakinya. Dengan demikian hendaknya hal ini dapat kita tanggapi secara wajar dan biasa,” katanya. Diingatkannya agar para Kasek yang baru dilantik tak perlu ada perasaan berpuas diri atau pun sebaliknya, merasa berkecil hati karena tidak sesuai harapan.
Perlu disadari, jumlah sumber daya dan personil yang ada tentu tidak semuanya dapat diakomodir, mengingat jumlah posisi jabatan yang ada terbatas. baperjakat juga tentunya sangat selektif dalam menempat­kan seseorang dalam suatu jabatan, melalui penilaian-penilaian yang proporsional menyang­kut berbagai aspek. Satu hal yang harus perlu diingat, jabatan sesungguhnya amanah dan kepercayaan yang diberikan tidak hanya dari atasan dan pemerintah dae­rah, namun jabatan juga merupakan amanah dan kepercayaan dari masyarakat. “Lebih dari itu, jabatan adalah amanah dari Allah SWT, yang kelak akan diper­tanggung­jawabkan kepada-Nya. Oleh karena itu, kepada saudara-saudara yang dilantik hari ini, disamping patut merasa bersyukur ka­rena telah mendapatkan keper­cayaan, juga hendaknya bisa memegang dan menjalan­kan kepercayaan tersebut dengan sebaik-sebaiknya”, pesan Walikota. (GA. 355*)  
×
Berita Terbaru Update