-->

Notification

×

Iklan

Mahasiswa Sandera Mobil Dinas Anggota DPRD Kabupaten Bima

Thursday, December 19, 2013 | Thursday, December 19, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-12-19T04:53:31Z


Tuntut Transparasi Anggaran Perbaikan Jalan
Bima, Garda Asakota.-
Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pemuda Bima-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Perempatan Talabiu Keca­matan Woha Kabupaten Bima, Senin lalu (16/12). Dalam aksi tersebut, massa aksi sempat mengganggu pengguna jalan serta menghadang dan merusak mobil dinas milik anggota DPRD Kabupaten Bima.
Pantauan wartawan, awalnya para mahasiswa diba­wah Koordinator, Imam Arif Faisal, ber­unjuk rasa dengan menyampaikan orasi, namun setelah beberapa menit kemudian, para mahasiswa ini mulai membuat resah pengguna jalan termasuk pengendara mobil dinas. Salah satunya, iring-iringan kenda­raan dinas yang hendak menuju Kabupaten Dompu. Belasan kendaraan dinas ini dihadang sehingga sempat memacetkan arus lalu lintas.
Aparat Kepolisian yang berada di lokasi pun bertindak, termasuk Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta yang terpaksa harus turun tangan membujuk agar kendaraan dinas tersebut dilepas. Setelah bernegosiasi, mahasiswa kemudian mengizinkan kenda­raan-kendaraan dinas tersebut dilepas. Tak berapa lama, para mahasiswa ini kembali menghadang mobil anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bima yang saat itu diken­darai Baharudin. Mahasiswa memaksa Baharudin dan isteri turun, sementara mobil diparkir ditengah jalan. Kendaraan dinas yang menurut mahasiswa juga merupakan milik rakyat ini pun dirusak, plat dicopot serta ban dikempesi. Lantaran mobil disandera, Baharudin dan isteri pun diantar menggunakan mobil dinas Kapolres. Tak puas hanya menyandera mobil, para mahasiswa ini juga sempat membakar ban. Mereka kemudian membubarkan diri setelah 2 jam melakukan aksi.
Aksi tersebut dilaksanakan oleh maha­siswa menuntut sejumlah hal, mendesak persepatan realisasi anggaran sebesar Rp20 Milyar untuk pembangunan kantor Bupati Bima di Kecamatan Woha.
Disamping itu, mereka juga mendesak DPRD Kabupaten Bima untuk membentuk Pansus dalam mengevaluasi anggaran sebesar Rp3,8 Miliar dengan rincian untuk peningkatan mutu jalan Woha, Monta dan Lambitu. Uniknya menurut mahasiswa, sampai sekarang dana tersebut belum dikerjakan. “Ada apa dengan Dinas PU,” tuding mahasiswa.
×
Berita Terbaru Update