-->

Notification

×

Iklan

Densus 88 Kembali Bekuk Terduga Teroris di Bima NTB

Thursday, December 19, 2013 | Thursday, December 19, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-12-19T05:05:06Z


Kota Bima, Garda Asakota.-
Penangkapan seorang warga berinisial, Iskandar (31-thn), yang terduga sebagai teroris kembali dilakukan oleh Tim Densus 88 di Rt. 11/Rw.03 lingkungan Rasabou Kelu­ra­han Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima, sekitar pukul 15.15 Wita, Senin (16/12). Menariknya, pelaku ditangkap di saat melangkah menuju mushollah, setelah selama
sepekan segala aktivitasnya diintai petugas. Saat ditangkap Is sempat melarikan diri dan dilakukan pengejaran oleh sejumlah anggota Densus. Is yang merupakan ang­gota teroris yang masuk daftar Pencarian Orang (DPO) itu, bahkan sempat melaku­kan upaya perlawanan, meskipun akhirnya harus pasrah dibekuk Tim Densus, hingga akhirnya diborgol dan dinaikkan ke dalam mobil milik Densus 88.
Berdasarkan infomarmasi yang dihim­pun  wartawan dari warga sekitar, saat dila­ku­kan penangkapan Ustadz itu sedang naik motor Mio merah menuju Mushollah At-Taqwa untuk menunaikan sholat Ashar. 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, tiba-tiba datang sebuah Mobil Avanza warna biru tua, dua orang terlihat turun dari atas mobil itu, dan langsung mendatangi ustadz yang saat itu sudah berada di teras mushollah. Seperti dituturkan Ardinsyah, mungkin karena melihat gelagat Densus 88 yang mendekatinya, ustadz sempat ber­upaya melarikan diri, sehingga dilakukan pengejaran.   “Saat dikejar ustadz itu sempat jatuh dari parit, namun kembali berdiri dan terus berusaha melarikan diri. Beberapa saat kemudian, ustadz yang berlari menuju arah Utara, rupanya saat berlari ke arah Utara itu sudah ada beberapa anggota Densus lainnya yang menghadang hingga akhirnya ustadz-pun  berhasil ditangkap,” ujarnya.
Setelah dilakukan penangkapan, antara ustadz dan beberapa petugas sempat terjadi baku pukul. Tiga orang anggota Densus tersebut langsung mengambil tangan ustadz dengan cara dipikul ke belakang, dengan kedua tangan diborgol. “Setelah itu ustadz diangkut ke dalam mobil. Saya melihat anggota dalam mobil itu lebih kurang tujuh orang menggunakan masker,” akunya. Proses penangkapan sang ustadz suasananya cukup menegangkan,  dan membuat panik masyarakat setempat.
Apalagi saat itu sempat terjadi aksi penembakan peringatan dari anggota Kepolisian. “Selama kejadian saya berada di lokasi, saya melihat langsung saat polisi membawanya dengan mobil dengan beberapa anggota polisi lainnya menggunakan topeng penutup wajah. Bahkan sampai mobil itu menuju keluar dari gang hingga menuju arah Barat jalan raya,” bebernya. Menurut penuturan warga lainnya, Is sudah kurang lebih setahun tinggal di Kelurahan Penato’i.  Warga bersaksi, tingkah laku Is selama berada di wilayah sekitar tidak pernah ditemukan perilaku yang mengarah pada teroris. Apalagi di dikenal suka bergaul, hidup bermasyarakat dengan pembawaan diri yang ramah dan baik.
       Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, SH, kepada sejumlah wartawan, membenarkan adanya penangkapan salah satu warga terduga teroris. Penangkapan itu, kata dia, dilakukan sekitar pukul 15.15 Wita jelang masuk waktu Ashar. “Saya sendiri baru saja mendapatkan informasinya, setelah diinformasikan oleh sejumlah anggota,” akunya. Kapolres mengaku, penangkapan Is dilakukan oleh sejumlah anggota Mabes Polri. “Untuk sementara sesuai informasi yang saya terima bahwa yang diduga anggota teroris tersebut sudah diamankan oleh Tim dari  Mabes Polri, dan langsung dibawa ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut,” tandasnya. (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update