-->

Notification

×

Iklan

Menteri Agama Luncurkan “Pro Madrina”

Wednesday, September 11, 2013 | Wednesday, September 11, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-09-11T13:21:23Z
Mataram, Garda Asakota.-
Kehadiran Menteri Agama Suryadharma Ali yang ditunggu-tunggu para guru agama, ustadz-ustadzah, pengawas madrasah dan ulama se-pulau lombok,  mulai dari Raudatul Anfal, Madrasal Ibtidaiyah, Madrasal Sanawiyah, Madrasal Aliyah hingga perguruan tinggi agama baik negeri maupun swasta, keberadaanya dinanti mulai pukul 08.00 pagi wita, Rabu (4/9).
Kehadirannya pukul 09.30 wita merupakan penyejuk para peserta yang hadir sekitar 8.000 peserta, didampingi Gubernur NTB, Dr.TGH M. Zainul Majdi untuk meluncurkan Program Madrasah Riset Nasional (Pro Madrina) yang ditargetkan menjadi ujung tombak pengasah kemampuan riset siswa madrasah yang akan  diberlakukan secara nasional.
Bertempat di Asrama Haji Nusa Tenggara Barat di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, yang dimulai dengan pelepasan balon dan pemukulan bedug langsung oleh Suryadharma Ali didampingi  Gubernur NTB dan Bpk. H. Nur Syam dari Dirjen Pendidikan Islam.
“Peluncuran Pro Madrina ini penting, karena saat ini riset sedang `booming` dan menjadi `mainstream` alur pemikiran, sehingga menjadi pendorong sebuah gelombang pemikiran yang terkait dengan isu positif dan negatif,” ujarnya.
Menteri Agama mengatakan, saat ini riset juga bisa menjadi mata pisau sebuah ilmu dan instrumen penggali dari pengetahuan yang terpendam atau semula tidak diketahui. Riset juga bisa menjadi penggerak dari berbagai informasi dan ilmu yang sama-samar.  Dengan riset ini, semuanya bisa diperjelas dan dipertajam secara mendalam sehingga terasa jelas betapa penting penguasaan riset ini. Beliu juga menjelaskan, “Riset sebagai  mata pisau ilmu, riset harus dimiliki oleh semua kalangan anak-anak dan siswa-siswi madrasah untuk membangkitkan keinginan mereka dan setelah duduk di pergurun tinggi, mereka memiliki alat-alat yang cukup dan  mampu melakukan penggalian ilmu yang mendalam dan penjelajahan ilmu yang luas sehingga siap terjun kemasyarakat ,” ucapnya dengan tegas. Menag juga mengutip pernyataan Wakil Presdien Budiono yang pernah diucapkan pada  simposium yang  berkenaan dengan madrasah. Disebutkan bahwa Al Quran tidak pernah membedakan antara ilmu agama juga  ilmu non-agama, tetapi yang sebenarnya manusialah yang  membedakannya. “Ada anggapan kalau mempelajari ilmu agama seakan-akan mendapat pahala dan jika mempelajari ilmu non-agama tidak akan mendapatkan pahala” ujarnya. Kondisi yang berkembang di masyarakat kita, banyak yang mengatakan pendidikan madrasah hanya khusus pada agama, sementara ilmu-ilmu lain ditinggalkan sehinga menyebabkan umat Islam tertinggal dari sisi keilmuan yang akhirnya juga tertinggal dari sisi kemampuan untuk mengelola berbagai  suber daya alam lainnya.
Bukti menyatakan, banyak siswa madrasah yang meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Siswa madrasah tidak kalah dengan prestasi dari sekolah umum, karena memang tujuan umum dari peluncuran Pro Madrina adalah untuk menjadikan riset sebagai tradisi keilmuan madrasah untuk terus belajar tanpa batas dalam bidang keilmuwan. “Di dalam  Al-Quran, ditemua banyak sekali ayat-ayat  yang menjadi pedoman dan pendorong untuk menggali berbagai ilmu pengetahuan”, ujarnya.
Menteri Agama  juga melirik sosok Gubernur NTB yang dari ujung kaki hingga ujung rambutnya merupakan produk madrasah dan telah berhasil memimipin masyrakat NTB ini dengan baik. “Ini merupakan suatu kebanggan dan menjadi teladan” pungkas Suryadharma Ali dengan senyumnya yang khas. (Imam/GA. Sumber Humas NTB).

×
Berita Terbaru Update