-->

Notification

×

Iklan

Banyak Honorer K2 SMKN-3 Kota Bima Diduga Bermasalah

Thursday, April 18, 2013 | Thursday, April 18, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-04-18T05:05:29Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah tenaga honorer di SMKN-3 Kota Bima yang diusulkan dalam database Kategori dua (K2) dan dinyatakan lolos persyaratan administrasi sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) saat ini diduga bermasalah. Pihak sekolah pun terindikasi melakukan kecurangan dengan mengubah SK
mereka agar lolos bahan, padahal tidak sesuai masa pengabdian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, mereka yang dinyatakan lolos administrasi itu yakni Rosdianah, S.Pd (guru), Rosdianah, A.Md (Tata Usaha), Aisyah,S.Pd (guru) dan Syafrudin,S.Sos (guru). Keempatnya diduga memiliki SK yang tidak sesuai dengan masa pengabdian. Sesuai ketentuan database K2 dihitung masa pengabdian pertanggal 1 januari 2005. Namun, keempatnya diinformasikan mengabdi sejak tahun 2007 ke atas meski didalam SK tertera 2005.
Tidak hanya itu, yang lebih parah lagi dua orang lainnya yakni Syamsudin, S.Adm (guru) dan Amran (TU) diduga tidak pernah mengabdi di sekolah setempat tetapi namanya ada dalam pengumuman.
Persoalan kembali muncul ketika mereka harus mengurus ulang kelengkapan bahan tetapi Kepala Sekolah, yang baru menggantikan pejabat sebelumnya menolak mengesahkan SK lantaran dianggap dimanipulasi. Benarkah demikian?
Selain itu menurut salah satu guru Honor di SMKN-3 Kota Bima, Rukmini, bahwa empat orang yang tidak keluar namanya sesuai pengumuman dikeluarkan BKD Kota Bima kemarin, seperti Rosdiana, Aisyah, Irmansyah, dan Ahmad, itu telah ditemukan oleh BKD Terhitung Mulai Tahun (TMT) diduga telah direkayasa saat pengumpulan data sebelumnya. Mereka lolos namanya saat itu atas perbuatan Usman Syam yang telah membuat SK dan TMT yang diduga diragukan, dengan alasan didesak oleh pihak ketiga. Dan saat itu berkas yang dimiliki oleh mereka ditolak oleh BKD karena dianggap tidak sesuai dengan aturan,” ungkapnya. Setelah pengumuman dari BAKN melalui BKD Kota Bima kemarin nama mereka tidak ada, sehingga melalui salah satu Guru PNS Nurhayati, meminta Kepala Sekolah (Wakasek) agar mereka ini dilakukan penandatanganan berkasnya, dengan alasan kasihan lantaran mereka itu sudah lama mengabdi. “Akan tetapi kepala sekolah tetap tidak mau menandatangani berkasnya mereka,” ujar Rukmini.
Selain itu kata Rukmini, Ibu Nurhayati itu sudah tahu TMT mereka diragukan, namun Nurhayati tetap ngotot meminta pihak kepala sekolah untuk menandatangani berkas milik mereka. Pihak SMKN-3 yang dikonfirmasi wartawan melalui Wakasek Peningkatan Mutu, Hermansyah, S.Pd, tidak menampik adanya beberapa honorer yang dinyatakan lolos administrasi K2 padahal tidak sesuai masa pengabdian. Saat muncul nama mereka, Kepala Sekolah merasa terkejut dan heran.”Kami juga tidak tahu kenapa mereka tiba-tiba masuk.
Bahkan, atasan kami heran menanyakan balik hal tersebut,” ujarnya ditemui sejumlah wartawan di sekolah setempat, Jumat. Ketika ditanya apakah mereka yang terdaftar merupakan ‘titipan’ dari pihak ketiga, Herman mengaku kemungkinan itu bisa saja terjadi walaupun dirinya tidak bisa memastikan. Menyikapi hal itu pihak sekolah akan melaporkannya kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk dikoreksi. Hanya saja katanya, sesuai informasi yang diketahuinya Wakil Walikota Bima telah menginstruksikan bahwa mereka yang bermasalah tetap akan diakomodir dulu. “Sebab masih ada tahapan uji publik yang akan menyeleksinya. Apabila tidak memenuhi kriteria diakui dengan sendirinya akan gugur sebagai CPNS,” katanya.
Atas dasar itu, kata dia, untuk pengurusan bahan saat ini kemungkinan tetap akan disahkan oleh Kepala Sekolah. Sedangkan berkaitan dengan dua orang yang diketahui tidak pernah mengabdi di SMKN 3 diakuinya memang benar karena berasal dari SMK PGRI. Namun, SMKN 3 telah ditunjuk sebagai koordinator semua sekolah kejuruan swasta untuk mengajukan persyaratan mereka.”Mereka memang dari sekolah lain tetapi pengajuan datanya atas nama SMKN-3 sebagai koordinator,” jelasnya. (GA. 355*)  

×
Berita Terbaru Update