-->

Notification

×

Iklan

Tahun 2013, Tahun Uji Bagi Heterogenitas Kepemimpinan di NTB

Tuesday, January 15, 2013 | Tuesday, January 15, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2021-03-13T13:14:37Z
Salam Redaksi


Tak terasa,
poros waktu bergerak begitu cepat. Berbagai fenomena kedaerahan dan kompleksitas persoalan dalam multi-dimensional selalu menyelimuti perjalanan kesejarahan Provinsi yang bernama Nusa Tenggara Barat (NTB) ini dalam kurun waktu lima (5) tahun Kepemimpinan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi dan Ir. H. Badrul Munir, MM. 

Provinsi NTB, sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia dihuni oleh beragam etnik kesukuan (Sasak, Samawa, dan Mbojo) yang sudah barang tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. 

Dipisahkan oleh dua (2) Pulau Besar yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang memiliki ciri geografis yang berbeda. Dimana Pulau Lombok wilayahnya didominasi oleh dataran-dataran rendah persawahan nan subur. Sementara Pulau Sumbawa lebih didominasi oleh wilayah pegunungan dan perbukitan. 

Kepemimpinan di NTB menggambarkan akan heterogenitas etnik tersebut. Ini diatribusikan sebagai sebuah simbolisasi bahwa Provinsi NTB merupakan sebuah Provinsi yang memahami akan adanya sebuah dinamika atau perbedaan (diferensiasi) dalam sebuah konstruksi formal pemerintahan  yang saling menghargai antara satu sama lain. 

Semacam suatu aplikasi ideologis-filosofis turun temurun yang menjunjung tinggi adanya realitas perbedaan. Proteksi ideologis-filosofis yang turun secara turun temurun ini kemudian berhasil menangkal adanya konsep atau pemikiran serta langkah-langkah praksis separatis yang menguji rasa kebersamaan dan persaudaraan yang selama ini dibangun baik dalam sisi pemerintahan maupun dalam sisi sosialnya. Sehingga berbagai upaya yang dilakukan untuk menguji kebersamaan itu hingga kini selalu mental dengan sendirinya.  

Formulasi kepemimpinan yang lahir dari perangkat ideologis-filosofis ini selanjutnya harus terus dipertahankan baik oleh para elit-elit masyarakatnya maupun oleh tingkatan masyarakatnya secara keseluruhan. 

Untuk membangun NTB yang Maju dan Berdaya Saing, maka penguatan ideologis-filosofis ini harus terus dilakukan dalam multi-aspek kehidupan masyarakat NTB. Apalagi fondasi dari keterukuran majunya suatu daerah diukur dari adanya militansi warga masyarakatnya yang bergerak maju secara bersama-sama tanpa adanya sekat-sekat perbedaan dalam simbolisasi Ke-NTB-an. 

Tahun 2013,  merupakan momentum penentuan Kepemimpinan di NTB untuk lima tahun kedepannya. Di tahun inilah masa depan NTB yang penuh dengan heterogenitas itu kedepannya akan diuji. Dan kita semua berharap, Semoga saja masyarakat NTB mampu melewati berbagai ujian yang akan menerjangnya ditengah hiruk pikuknya kita semua menggelar pesta demokrasi. Wallahu’alam Bissawab.*).   
×
Berita Terbaru Update