Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah mengarahkan kawasan eks-bandara selaparang sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi. Demikian penegasan Wakil Gubernur NTB, Ir. Badrul Munir, MM., saat menyampaikan jawaban atas pemandangan umum (PU) Fraksi Golkar mengenai peman faatan eks bandara Selarapang, Jum’at lalu, di ruang rapat Paripurna DPRD NTB.
“Dan hal ini telah ditetapkan dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Mataram tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Mataram,” ujarnya lagi. Fraksi Partai Golkar melalui juru bicaranya, Ardany Zulfiqar, SH., melalui PU Fraksinya yang disampaikan saat sidang paripurna beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa perencanaan pemanfaatan eks bandara ini harus segera clear. “Karena apabila dibiarkan terbengkalai tentu akan menimbulkan penyakit social dan dampak ekonomi yang kurang baik. Khusus mengenai dampak ekonomi yang timbul adalah bahwa selama ini masyarakat sekitar telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat ekonomi akibat tidak adanya aktivitas disana,” ungkap jubir Fraksi Golkar. Eks Bandara Selaparang menurut jubir Fraksi Golkar memiliki nilai strategis dalam kehidupan social ekonomi khususnya di Kota Mataram dan juga merupakan tanggungjawab bersama antara PT. Angkasa Pura I, Pemkot Mataram dan Pemprov NTB. “Maka diharapkan eks bandara ini harus segera direvitalisasi dan dimanfaatkan kembali agar dapat memberikan manfaat dan multiplier effect bagi masyarakat dan daerah,” tandasnya. (GA. Imam*).
“Dan hal ini telah ditetapkan dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Mataram tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Mataram,” ujarnya lagi. Fraksi Partai Golkar melalui juru bicaranya, Ardany Zulfiqar, SH., melalui PU Fraksinya yang disampaikan saat sidang paripurna beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa perencanaan pemanfaatan eks bandara ini harus segera clear. “Karena apabila dibiarkan terbengkalai tentu akan menimbulkan penyakit social dan dampak ekonomi yang kurang baik. Khusus mengenai dampak ekonomi yang timbul adalah bahwa selama ini masyarakat sekitar telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat ekonomi akibat tidak adanya aktivitas disana,” ungkap jubir Fraksi Golkar. Eks Bandara Selaparang menurut jubir Fraksi Golkar memiliki nilai strategis dalam kehidupan social ekonomi khususnya di Kota Mataram dan juga merupakan tanggungjawab bersama antara PT. Angkasa Pura I, Pemkot Mataram dan Pemprov NTB. “Maka diharapkan eks bandara ini harus segera direvitalisasi dan dimanfaatkan kembali agar dapat memberikan manfaat dan multiplier effect bagi masyarakat dan daerah,” tandasnya. (GA. Imam*).
