-->

Notification

×

Iklan

Kesetrum Listrik, Zainuddin Dilarikan ke Rumah Sakit

Tuesday, December 11, 2012 | Tuesday, December 11, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-12-11T04:28:55Z
Kota Bima Garda Asakota.-
Nyawa Zainudin (37) buruh bangunan asal Kampung Sumbawa Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, nyaris saja melayang. Pria asli Madura tersebut kesetrum aliran listrik dari kabel telanjang bertegangan tinggi. Untungnya, korban hanya terluka bakar ringan pada tangannya dan cepat dilarikan ke RSUD Bima oleh warga se¬tempat. Menurut warga dilokasi, kejadian¬nya sekitar pukul 10.00 wita di Kelurahan Rabangodu Utara tepatnya di depan SMA Salahuddin.
Korban saat itu sedang bekerja membangun warung makan milik Duki warga Madura. Saat hendak membawa besi cor bangunan keatap lantai satu, besi yang dibawanya tidak disangka menyenggol kabel tegangan tinggi. Seketika aliran listrik mengalir melalui besi dan menyetrum korban hingga jatuh pingsan. Sejumlah warga di sekitar lokasi yang melihat bergegas menolong korban yang terbaring lemas tidak sadarkan diri. Warga lalu membawa korban ke RSUD Bima untuk mendapatkan pertolongan medis. Istri korban, Siti Hajar (27) kepada wartawan di ruangan UGD RSUD Bima mengaku tidak mengetahui persis bagaimana kronologis kejadiannya. Dirinya terkejut mendapat informasi dari rekan kerja suaminya melalui telepon seluler. Saat itu dia diberitahukan bahwa korban kesetrum dan sudah berada di Rumah Sakit. “Kabarnya suami saya terkena setrum listrik saat mengangkat besi, dia sudah bekerja selama 22 hari disana sebagai buruh untuk membangun warung makan selebihnya tidak tahu,” ujarnya sedih. Pihak medis, dr. Rio yang menangani korban mengaku Zainudin hanya terluka bakar sedikit pada telapak tangan kanannya yang diduga untuk memegang besi. Korban juga diakui hanya lemas dan shock atas kejadian itu tetapi tidak terlalu parah. “Keadaannya sudah mulai membaik dan korban sudah bisa pulang kalau pulih.
60 Warga Ndano Na’e Disambar Petir Sementara itu, Peristiwa luar biasa dan mengejutkan terjadi di Lingkungan Ndano Nae Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima. Diperkirakan sekitar 60 warga setempat dilaporkan disambar petir secara tiba-tiba ketika mereka sedang berada disawah menanam padi. Peristiwa itu ter¬jadi, Selasa lalu dan menghebohkan warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tetapi tujuh orang korban dian¬taranya dikabarkan mengalami luka serius bahkan satu orang terluka parah. Rata-rata korban yang terluka serius mengalami luka bakar pada kulit dan saat semuanya dilarikan ke Puskesmas Rasanae Timur. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Muhammad Hasyim, S.Sos, SE, M.Ec.Dev. mengaku terlambat mendapat informasi. Pihaknya baru mendapat laporan dari Lurah Ntobo Kamis (6/12) pagi padahal kejadian sudah beberapa hari lalu sehingga tidak bisa memberikan bantuan awal. Katanya, laporan awal dari Lurah Ntobo jumlah korban 55 orang tetapi ketika pihaknya turun langsung mengecek ternyata ada 60 orang warga. Kejadian itu berlang¬sung secara tiba-tiba, hampir semua warga Ndano Nae Selasa lalu ada sawah karena memasuki musim tanam. Saat itu memang sedang terjadi hujan rintik disertai petir. “Tidak disangka oleh warga jika mereka yang sedang tanam padi hampir semuanya ikut tersambar petir,” jelasnya melalui telepon seluler, Kamis. Akibat kejadian itu terangnya, warga merasa trauma terutama yang menjadi korban dan tidak berani kesawah. Korban juga diidentifikasi mengalami gejala gangguan telinga dan tidak bisa mendengar terlalu jelas suara pembicaraan orang. Namun, secara umum semua korban sudah berangsur membaik bahkan sudah mulai beraktivitas kembali kesawah. “Untuk beberapa korban yang cukup serius keadaannya sudah kita berikan bantuan tanggap darurat. (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update