-->

Notification

×

Iklan

Konsul Jendral Australia Temui Sekda Pemprov NTB

Friday, November 30, 2012 | Friday, November 30, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-11-30T04:59:47Z
Mataram, Garda Asakota.-
Wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) belum didominasi oleh wisatawan Australia. Untuk meningkatkan minat wisa¬ta¬wan Australia berkunjung ke NTB, diupayakan agar ada layanan penerbangan langsung dari Australia ke Bandara Internasional Lom¬bok.
Hal tersebut disampaikan Sek¬da Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, H. Muhammad Nur, SH., MH, kepada Konsul Jendral Australia, Brett Farmer yang menemuinya di ruang kerjanya, Selasa lalu (20/11), di Mataram, sebagaimana dilan¬ sir Kabag Humaspro Setda Pemprov NTB, Tribudi Prayitno. Brett Farmer menemui Muham¬mad Nur untuk menyampaikan apresiasi Pemerintah Federal Australia kepada Pemerintah Provinsi NTB serta aparat keamanan dalam penanganan imigran illegal dan para pengungsi yang kerap kali menggu¬nakan wilayah pesisir NTB bagian tenggara sebagai tempat transit sebe¬lum menuju Australia. “Pemerintah Federal Australia memberikan apresiasi kepada Peme¬rintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama aparat keamanan yang telah berulangkali mengga¬galkan penyelundupan manusia ke Australia,” kata Konsul Jenderal Australia, Brett Farmer sambil menunjuk gugusan pulau-pulau kecil di dalam peta NTB yang ada di ruang tamu Sekda. Konsul Jendral di Konsulat Australia Denpasar tersebut datang me¬nemui Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H. Muhammad Nur, SH., MH, pada hari Selasa (20/11) pukul 09.15 Wita untuk mendapatkan berbagai informasi terkait pelaksa¬naan berbagai program pembangu¬nan yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi NTB. Dalam perte¬muan tersebut, Sekda didampingi oleh Kepala Biro Administrasi Pemerintahan, Lalu Sajim Sastrawan, SH., MH, dan Asisten Adminis¬trasi Umum dan Kesra, Drs. Wildan. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat selama kurang lebih setengah jam tersebut, Brett bertanya mengenai berbagai hal terutama pembangunan infrastruktur jalan nasional dan provinsi yang ada di Pulau Sumbawa, pengelolaan kawasan pertambangan oleh perusahaan tambang asal Australia, program pemberdayaan masyarakat, program kesehatan untuk masyarakat miskin, keberadaan warga negara Australia yang ada di wilayah NTB, ketentuan atau regulasi pemerintah provinsi untuk pembangunan sarana pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran. Selain itu, Brett juga menanyakan jum¬lah wisatawan asal Australia yang berkun¬jung ke NTB. “Semalam saya bertemu dengan orang-orang Australia yang mene¬tap dan menjalankan berbagai profesi di wilayah NTB seperti dosen, teknisi, pengu¬saha hotel dan restoran dan sebagainya. Mereka menyatakan bahwa kehidupan mereka disini baik-baik saja. Berbeda dengan warga Australia yang ada di Bali yang banyak terlibat masalah. Mohon kepada Pak Sekda agar warga negara Australia yang ada di sini (di NTB) juga mendapatkan perhatian,” pinta Brett. Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, Muhammad Nur menyatakan bahwa jalan nasional maupun provinsi yang ada di Pulau Sumbawa sudah dalam kondisi mulus. “Jalan nasional maupun provinsi yang ada di sepanjang Pulau Sumbawa di¬bangun dengan tujuan untuk meningkatkan minat investasi di berbagai bidang serta untuk membuka akses bagi daerah-daerah yang selama ini terisolasi. “Silahkan coba melihatnya langsung jika ada kesempatan,” kata Sekda. Terkait operasional perusahaan pertambangan Sekda menjelaskan bahwa investasi pertambangan adalah investasi jangka panjang sehingga sebelum berope¬rasi harus benar-benar dikomunikasikan terlebih dahulu dengan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Brett menyatakan agar dampak lingkungan yang timbul pasca beroperasinya usaha pertambangan yang dikelola oleh perusahaan tambang asal Australia harus diantisipasi. Terkait penanganan kesehatan bagi masyarakat miskin di Nusa Tenggara Barat, Sekda menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh pemerintah adalah melalui penyu¬lu¬han perilaku hidup bersih dan sehat, serta penangan penderita sakit oleh petugas me¬dis dengan memanfaatkan kartu Jamkes¬mas. Terkait masih belum dominannya touris asal Australia, Muhammad Nur minta agar Brett membantu mengupayakan adanya penerbangan langsung dari kota-kota di Australia ke Bandara Internasional Lombok. “Wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat belum didominasi oleh tourist asal Australia, padahal dari segi geografis, NTB lebih dekat ke Australia daripada Eropa dan Asia. Saat ini jumlah wisatawan asal Australia masih menempati urutan ke tiga. Untuk meningkatkan minat wisatawan asal Australia berkunjung ke NTB, mungkin bisa diupayakan agar ada direct flight dari Australia ke Lombok,” ucap Muhammad Nur yang dijawab dengan anggukan oleh Brett Farmer. (GA. 112*)
×
Berita Terbaru Update