-->

Notification

×

Iklan

Hj. Yani M. Qurais Promosikan Tenun Ikat Bima

Wednesday, November 21, 2012 | Wednesday, November 21, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-11-21T04:32:02Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sebagai bagian dari Ladies Program Rakor Komwil IV APEKSI ke-8, kegiatan Fashion Show Tenun Ikat, menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta APEKSI. Acara yang dilaksanakan di Rumah Makan BBA-Doro Belo, Kamis (15/11), dibuka oleh Ketua TP PKK Kota Bima, Ny. Hj. Yani Marlina M. Qurais. Kerajinan tenunan merupakan salah satu produk unggulan Kota Bima. Tenun ikat Bima pernah dikena¬kan oleh kepala-kepala negara dalam perte¬muan APEC di Bali pada tahun 2008. Ter¬masuk dikenakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat menyampai¬kan visi misinya sebagai calon Presiden di hadapan anggota Kadin pada
Pemilu Pilpres tahun 2009. Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan bahwa daerah kecil di ujung Timur NTB ini memiliki segu-dang potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan. Baru-baru ini pun, tepatnya pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2012, di Jakarta ada pagelaran Lombok–Sumbawa Ethnic Fashion 2012 Art, Creative, and Tourism. Page¬laran ini menampilkan rancangan busana karya desainer Linda Hamidi Grander, Epoel Daeng Hasanung, Irna Mutiara, dan Deden Siswanto, dengan menggunakan bahan dasar tenunan dari pulau Lombok dan pulau Sumbawa, dan tentunya tenunan Kota Bima juga termasuk di dalamnya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bertujuan untuk menyebarkan potensi tenun khas pulau Lombok dan Sumbawa. Diharapkan pagelaran ini dapat mengangkat tekstil khas NTB di dunia fashion lebih luas lagi, yakni lebih mengenalkan keindahan kain tenun NTB tanpa merusak karakteristik utama dari kain tenun itu sendiri. Saat ini, menurut daftar Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bima, terdapat 1.500 pengrajin tenun di seluruh wilayah kota Bima. Mereka tersebar di beberapa kelura-han, meliputi Ntobo, Rabadompu Barat, Rabadompu Timur, Oi Fo’o, Nitu, Lela¬mase, Kumbe, dan Nungga. Dari 1.500 pengrajin tenun ini, dibentuk 170 kelompok pengrajin. Banyak instansi maupun orga¬nisasi yang terlibat dalam pengembangan potensi kelompok pengrajin tenun ini, antara lain Dinas Koperindag Kota Bima, PKK, GOW, serta Dekranasda Kota Bima. “Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, kami menaruh harapan besar, bahwa kedepannya tenun ikat Bima akan mampu mendapat tempat dalam pasaran yang lebih luas,” ujar Ny. Hj. Yani Marlina M. Qurais dalam sambutannya. Pihaknya berharap agar kun¬jungan sing¬kat ini, para tamu peserta Rakor Komwil IV APEKSI ke-8 berkesempatan mengenal Kota Bima lebih dekat, serta da¬pat mem¬promosikan budaya dan pariwisata Kota Bima di daerah asalnya nanti. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update