-->

Notification

×

Iklan

Warga Tambana Pertanyakan Sisa Dana Proyek P2KP

Thursday, October 4, 2012 | Thursday, October 04, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-04T02:30:36Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Penggunaan dana melalui Program PNPM Mandiri yang dikucurkan melalui KSM seharusnya dapat dikelola transparan, agar tidak menjadi tanda-tanya di tingkat masyarakat. Di lingkungan Tambana Kelu¬rahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima misalnya, beberapa orang warga mempertanyakan sisa dana pengerjaan parit sepanjang 40 meter dan lebar 60 cm yang dihitung-hitung warga masih ada sekitar Rp6 juta dari total alokasi anggaran sebesar Rp10,4 juta.
“Kami pertanyakan, kemana sisa anggaran itu?,” ucap warga kepada wartawan. Mereka berharap, pihak KSM yang dipercayakan mengelola dana tersebut dapat menjelaskannya secara terbuka kepada warga masyarakat seperti halnya pada awal-awal datangnya program P2KP beberapa bulan lalu. Ketua RW. 06 Tambana Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Zakaria Ibrahim, yang dikonfirmasi wartawan se¬cara tegas menepis adanya dugaan penyim¬pangan dalam program tersebut. “Itu tidak benar, karena kami telah melaksanakan aturan dan mekanisme, sesuai dengan juklas dan juknis,” tegasnya, Sabtu (22/9). Menurutnya, pengerjaan parit tersebut sudah melibatkan seluruh komponen masyarakat secara swadaya, bahkan warga yang turut membantu merangkap menjadi tukang dan diupah. “Begitupun bahan material lainnya seperti pasir, batu bata, semen dan keperluan lainnya sudah ada laporan tertulis dan sudah kita serahkan kepihak BKM. Mengenai laporan kepada masyara¬kat tentang pengerjaan parit itu tidak perlu karena laporan pengerjaan hanya kita serahkan pada BKM,” akunya. Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator BKM Al-Ikhlas Kelurahan Jatiwangi Kota Bima, Zulkifli HS, BA. Dite¬gaskannya bahwa, apa yang sudah dikerjakan oleh komponen warga masyara¬kat di lingkungan Tambana itu bukanlah proyek tapi sebuah program. Dirinya menilai ada miss-komunikasi antara warga masyarakat dengan KSM setempat. “Karena pada awalnya pengerjaan parit tersebut direncanakan akan memakan biaya hingga Rp15 juta, tapi kita hanya kucurkan Rp10.400.000 saja. Dan uang ini melalui PNPM diserahkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Doro Bata dan merekalah yang mengelola apa saja keper¬luan selama pengerjaan,” tegasnya. Zulkifli mengakui bahwa hasil penger¬jaan parit itu sudah ada laporannya dan selanjutnya telah diserahkan pada Korkop. “Dan mereka inilah yang akan melaporkan kepada pihak PNPM Kota Bima sebagai laporan akhir. Kami selaku BKM hanya mengontrol saja,” imbuhnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update