-->

Notification

×

Iklan

Ibu-Ibu Rumah Tangga Minta Bupati Ferry Segera Atasi Konflik

Thursday, October 25, 2012 | Thursday, October 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-25T05:05:26Z
Bima, Garda Asakota.-
Konflik berkepanjangan antar desa di Kecamatan Woha Kabupaten Bima meng¬undang keprihatinan semua pihak. Bukan hanya pihak-pihak di luar wilayah konflik, ratusan kaum wanita khususnya para ibu rumah tangga meresahkan terjadinya kon¬flik yang belum sepenuhnya bisa teratasi tersebut. Mewakili kecemasan ini, puluhan ibu rumah tangga dari Desa Dadibou Keca¬matan Woha, mendatangi kantor Bupati Bima,
untuk mengadukan nasib yang tidak menentu. Kedatangan puluhan massa ini terjadi Jumat pagi (19/10), sekitar pukul 10.20 Wita. “Kami datang ingin mengadu¬kan nasib kami dan nasib desa kami yang tidak menentu akibat perang antar kampung yang terjadi akhir-akhir ini,” cetus warga. Namun sayangnya, kehadiran kalangan ibu-ibu rumah tangga ini di halaman kantor Pemkab Bima jalan Diponegoro Jatiwangi Kota Bima, tidak direspon sedikitpun oleh para pejabat tinggi Pemkab Bima. Mereka hanya terlihat diterima Kasat Pol PP, Iskandar, SH. “Padahal kami ingin mengha¬rapkan ketegasan Bupati Ferry, untuk me¬nun¬taskan dan mendamaikan masyarakat kami,” cetus Nuraini, wakil dari massa. Meskipun tanpa dijamu para pejabat Pem¬kab Bima, para ibu-ibu yang rundung kere¬sahan ini mengungkapkan rasa kekece¬waan¬nya kepada Bupati Ferry karena dinilai kurang tanggap dalam mengambil langkah konstruktif dan tindakan pengamanan pertikaian yang telah berjalan beberapa hari terakhir. Mestinya, kata Nuraini, pasca pembakaran puluhan rumah warga Godo 2 Oktober lalu, mestinya Bupati harusnya memanggil seluruh Kepala Desa, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun elemen lainnya di wilayah yang bertikai, untuk mengantisipasi konflik lanjutan. “Sebab dengan memanggil seluruh Kepala Desa dan tokoh masyarakat, dan lain-lain, kami yakin kemungkinan perda¬maian dapat segera terwujud. Bukan malah memantau dari jauh,” ungkapannya disambut tepuk tangan para ibu lainnya. Sebelum konflik kian mem¬babi-buta, mereka-pun mendesak Bupati Ferry untuk segera mengambil langkah pencegahan. “Jangan sampai ada korban nyawa lagi. Tolong pak Bupati segera bersikap,” cetusnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update