-->

Notification

×

Iklan

Do’anya Orang-Orang Lapar

Thursday, October 25, 2012 | Thursday, October 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-25T04:39:18Z
Oleh: Rafika, S. Pd
Apa yang diinginkan dan dilan¬tunkan dalam doanya orang-orang ketika lapar ? lauk yang enak¬kah ? Air mineral yang sterilkah ? Juicekah ? Jabatankah ? Mobil mewahkah ? Korupkah? Prestise dan prestasikah ?Diteguhkan imankah ? Sabar dalam menghadapi cobaankah ?Jawabannya pasti akan berbeda, tergantung model soalnya !Tetapi dalam doanya orang-orang lapar, apakah akan payah-payah mengharapkan jabatan yang “basah”?
Apakah dalam doanya orang-orang lapar akan bermimpi menjadi konglomerat ? Apakah orang-orang lapar ingin diberikan aplaus dan jempol oleh publik dan lembaga? Ya… tergantung jenis dan tingkatan laparnya, Karena lapar memiliki kualitas, kuantitas dan misi yang berbeda. Kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran, WS Rendra dalam Puisi Doa Orang Lapar. Ketika dalam laparnya ingin lauk yang enak, jawabannya pasti cukup nasi dengan lauk yang istimewa. Atau ketika laparnya ingin jabatan, jawabannya tentu kedudukan yang OC .Ketika Lapar rohaninya, berarti jawabannya adalah siraman rohani.Lalu bagaimanakah hakikatnya lapar yang benar-benar kelaparan ? Dan siapa sajakah yang benar-benar kelaparan itu? Lapar itu berasa ingin makan karena perut kosong, sedangkan kelaparan, menderita lapar karena tidak ada sesuatu yang dimakan. Yang benar-benar kelaparan tentu saja orang-orang yang tidak punya sesuatu untuk dimakan. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca. Bermiliaran butiran pasir di pantai dapat diibaratkan sebagaimana jumlah masalah dan peristiwa di muka bumi ini, baik yang tercatat maupun yang hanya terkubur diantara hari-hari yang telah kita jalani bersama. Ketika semua menderita kelaparan bagaimana? Atau lebih banyak yang kelaparan dari pada yang kekenyangan ? Lebih banyak yang pesimis dari pada optimis ? Lebih banyak yang hadang dari pada yang dukung ? Lebih banyak bohong dari pada benarnya ? Lebih banyak diplomatis dari pada faktanya? Lebih banyak koor dari pada solonya ? Lebih banyak yang menangis dari pada yang ngakak ?Yang kita impikan bukan destruktor tetapi rindu penyelamat kubu yang sedang bersengketa. Karena hidup ini hanya menunda kekalahan. Akhir hidup ternyata sebuah kekalahan, Khairil Anwar. kalah oleh ajal,kalah oleh kelaparan, kalah oleh nasib, kalah oleh waktu, kalah oleh tuturan, kalah oleh jabatan dan kalah oleh du¬kungan. Banyak hal yang tetap tak bisa diucap¬kan karena orang lain tak bisa memahaminya, atau ia merupakan rahasia pribadi, atau ia memang lebih baik untuk tidak didengar orang lain. Kalaupun tidak begitu urgen bagi kepentingan orang lainnya, baiknya cukup dikoleksi untuk kepentingan personal. Setiap seremonial selalu dilantunkan doa yang kita sudah hafal di luar kepala,seperti doa agar kita senantiasa ditunjukan jalan yang lurus dan senantiasa diberikan hati yang bijaksana dan amanah.Tetapi negeri ini masih selaksa hidup di alam penjajahan. Penjajahan bukan oleh bangsa lain tetapi dijajah oleh penjajah yang doyan korup di negeri ini.Penjajahan itu selalu beruntun menyentil dan menjagal kita. Akhirnya apa yang terjadi? Maka terjadilah saling menjajah dan saling merampas daerah jajahan yang basah plus makmur. kemudian siapakah penguasa yang tak memimpin, Ialah benalu raksasa yang memenuhi ladang, Orang wajib menebangnya Agar tak berdusta ia , Emha Ainun Nadjib dalam puisi Ditanyakan Kepadanya. Dan ketika ingin Menghindari Kritikan , jangan melakukan apapun, jangan mengatakan apapun dan jangan menjadi apapun,Elbert Hubbart.Jadi ketika kita dipercayakan dalam lembaga atau forum berarti kita sudah siap dan bertanggung jawab pada setiap dinamika yang ada. Mengapa harus dan masih ada orang-orang lapar ? Sementara negeri ini kaya ? Negeri dimana kayu dan batu bisa jadi tanaman,tetapi masih banyak orang yang bernasib memilukan, kelaparan, dan tragis . Mereka semua, para rakyat di negeri ini, banyak yang rela bekerja keras membanting tulang memeras darah dan keringat hanya sekedar untuk makan sekali sehari. Mengapa masih sering terjadi anarkis ? Sementara negeri ini memiliki aturan dan hukum yang mengayom. Mengapa masih banyak kasus korupsi ?Mengapa masih banyak yang saling sikut ?Sesungguhnya siapa sebenarnya yang salah dan menjadi biangnya ? Ketika hati memiliki harapan dan doa yang makbul, doa-doa itu selalu mengalir dari hati untuk klimaksnya cita-cita yang diingini. Akankah kita semua tahu volume doa yang diikrarkan oleh hati dan jiwa yang tertindas? Akankah kita tahu ketika doanya orang-orang yang terjalimi? Akankah kita tahu doanya orang-orang yang bertaubat? Akankah kita tahu doa orang-orang yang dijadikan tumbal? Akankah kita tahu doa orang-orang miskin? Akankah kita tahu doa orang-orang yang korup?Akankah kita tahu doa¬nya orang-orang teraniaya ? Yang tersurat bisa saja mangkir untuk memanipulasi doa, tetapi hati tidak bisa diajak dusta untuk mengelabui semua pihak. Dan yang tersirat akan lebih bernilai walau tidak terjabarkan.Karena apa yang kita lakonkan sesungguhnya tidak akan luput dari intaian, walau sesempurna aslinya. Banyak sampel yang sudah kita lewati bersama, tetapi pada ujung-ujungnya akan terdeteksi juga.Semoga doa-doa kita diterima dan kita mampu memenej diri sendiri ke posisi yang lebih baik dan senantiasa amanah, Amin. Pemerhati pendidikan dan Budaya Aktif di SMA Negeri I Bolo
×
Berita Terbaru Update