-->

Notification

×

Iklan

Disambut Positif Program Demplot Jagung Manis Organik di Kota Bima

Thursday, October 18, 2012 | Thursday, October 18, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-18T02:20:30Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Panen perdana demo plot (Demplot) jagung manis organik Program IPTEK Wilayah (IbW) dilakukan Kelompok Tani Diwu Monca Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. Panen perdana jagung manis organik hasil program kerja¬sama LPM Unram, LP3M STKIP Bima, dan BKP2 Kota Bima, dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE.
Kepala BKP2 Kota Bima, Tajudin, SH, menjelaskan, jagung jenis tersebut baru pertama kali budidayakan, pada lahan seluas 3 are. Diakuinya, dalam 58 hari sudah bisa menghasilkan uang senilai Rp2,5 juta. Dari hasil itu dihitung dari harga jual se¬banyak 2.500 tongkol jagung dengan harga jual per tongkol adalah Rp1.000. Biaya produksi yang dikeluarkan hanya untuk membeli bibit, yaitu senilai Rp150.000. “Pupuk organiknya sudah ada di sekitar kita.Kami menggunakan pupuk organik untuk menghindari efek negatif bahan kimia,” katanya.Ir. Ahmad Sauki yang mewakili LPM Unram, juga menjelaskan, kerjasama IbW itu adalah program dari Pendidikan Tinggi (Dikti).Tujuannya untuk menjadikan Lampe sebagai daerah penyup¬lai sayuran untuk wilayah Bima, karena kawasan timur Kota Bima itu sangat poten¬sial untuk dijadikan kawasan sentra produksi sayuran.Kegiatan itu sudah masuk empat kelurahan.Diawali pelatihan dan dilanjutkan dengan implementasi. Dalam pelaksanaannya, menggandeng LP3M STKIP Bima, karena memang diwajibkan untuk melibatkan Perguruan Tinggi setempat.“Sementara ini kami memrogramkan areal penanaman potensial untuk padi organik adalah Kelurahan Dodu.Untuk jagung, buah melon, dan semangka kita kembangkan di Lampe.Sementara di Kelurahan Oi Fo’o kita kembangkan komoditas bengkoang,” terangnya. Ketua Poktan Diwu Monca, A. Farid, S.Pt, yang menjadi koordinator program, mengaku area Demplot yang akan dipanen adalah lahan seluas 30 are. Rencananya, lahan itu akan ditanami tiga macam tana¬man, yakni jagung, melon, dan sayur-sayuran. Penanaman dilakukan dalam dua tahap, yaitu jagung manis organik dan selanjutnya akan ditanami melon dan sayur-sayuran. “Sekarang kita baru memetik hasil penanaman tahap pertama.Pentahapan ini dimaksudkan agar para petani bisa memilih komoditas potensial,” katanya sembari berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dapat terus mendukung kegiatan itu. Harapan itu disambut positif oleh Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman, SE. Dikata¬kannya, saat Rakor Apeksi Komwil IV bulan November mendatang, Pemkot Bima akan menyuguhkan jagung manis organik hasil panen tersebut. Bahkan dalam APBD 2013 pun, katanya, akan dialokasikan sejumlah dana untuk kelanjutan Program IPTEK Wilayah itu. Dengan luas lahan pertanian produktif (lahan irigasi) sekitar 1.500 hektare, sangat relevan jika Kota Bima mengandalkan bidang pertanian sebagai salahsatu potensi utama. Saat itu, Rahman mengapresiasi LPM Unram yang telah memilih Kota Bima, sebagai salahsatu areal penelitian mengu¬jico¬bakan jagung manis organik itu. Program Demplot tersebut patut disyukuri karena sudah dapat dipanen hasilnya. Selain karena rahmat Allah SWT, katanya, hal itu juga karena kerja keras banyak pihak.Diantaranya para penyuluh, jajaran BKP2, dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kota Bima.“Yang terakhir, tentu penghargaan harus pula kita sam¬paikan kepada para petani kita, khususnya Kelompok Tani Diwu Monca Kelurahan Lampe.InsyaAllah para petani banyak paha¬lanya, karena mereka menyediakan ma¬ kanan bagi masyarakat.Percayalah, peme¬rintah tetap berkomitmen dan berusaha keras melaksanakan berbagai program demi peningkatan kesejahteraan petani,” tandas Wakil Wali Kota Bima. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update