-->

Notification

×

Iklan

Kadis Dikpora NTB Dinilai Berhasil Tekan Angka DO

Wednesday, September 12, 2012 | Wednesday, September 12, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-09-12T05:30:38Z
Mataram, Garda Asakota.- Upaya mak¬simal untuk pe¬ningkatan kua¬litas masyarakat NTB melalui sector pendidikan terus digalakkan Pemerintah Pro¬vinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga sebagai leading sector di dunia pendidikan. Keluar dari belitan drop out (DO) yang terus mengintai merupakan salah satu kunci peningkatan kualitas SDM yang nantinya dapat berimplikasi pada pening¬katan peringkat IPM secara Nasional. Buktinya, berkat ikhtiar yang sungguh-sungguh inilah Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, patut berbangga atas pe¬ningkatan parameter dalam aspek pendidi¬kan yang kemudian berimplikasi terhadap peningkatan peringkat IPM masyarakat NTB.
Sebagaimana dikatakannya, bahwa dari parameter pendidikan, rata-rata lama sekolah meningkat dari 6,70 menjadi 6,77. Dan angka putus sekolah setiap jenjang menurun. Tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dari 1,17 persen menjadi 0,90 per¬sen pada 2011. Tingkat SMA/SMK/Madrasah Aliyah, dari 4,88 persen menjadi 1,88 persen pada 2011. Sedangkan pembe¬lajaran buta aksara meningkat dari 80,10 persen menjadi 97,95 persen pada 2011. Menurut, Kadis Dikpora NTB, Drs. HL. Syafi’i, MM., dari target dua (2) persen yang ditetapkan Dikpora NTB untuk keluar dari belitan DO untuk tingkat SMA/SMK/MA. Dikpora NTB sudah berhasil menekan angka DO itu hingga mencapai dibawah ang¬ ka dua (2) persen. “Ini belum lagi di-sentuh dengan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Hanya dengan upaya pem¬berian dana beasiswa. Tapi kita sudah ber¬hasil menekan laju DO di NTB untuk tingkat SMA/SMK/MA,” cetus pria yang dikenal ramah ini kepada wartawan media ini. Untuk tahun 2013, Kadis Dikpora optimis dana BOS untuk SMA/SMK/MA itu dapat diperjuangkannya guna menekan laju DO di tingkat SMA/SMK/MA hingga bisa mencapai angka 0,2 persen. Apalagi menurutnya, angka dua (2) persen itu merupakan angka yang cukup besar. Menurutnya, jumlah murid SMA saja sekarang sekitar 95 ribu.Sementara murid MA, jumlahnya sekitar 48 ribu dan murid SMK, jumlahnya mencapai 43 ribu.Berarti totalnya adalah sekitar 200 ribu murid. “Jika dikalikan dua (2) persen saja, maka hampir 40 ribu orang dapat ditekan dari angka DO. Tetapi dengan adanya BOS, nantinya kita berharap angka itu bisa menjadi 0,2 persen,” tegasnya optimis. Tahun ini, guna menekan angka DO itu, pihaknya masih berfokus dengan kekuatan program beasiswa. Bahkan menurutnya, seluruh sekolah swasta diberikan dana stimulant dari APBD. Sementara untuk para gurunya yang mengabdi diberikan insentif. “Jadi pemerintah memperhatikan dari semua sisi pendidikan.Begitu pun gedung sekolahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ketika Guru Bersemangat, Kepala Sekolah bersemangat, Murid bersemangat, maka dunia pendidikan itu akan menjadi lebih baik. Sehingga akan berdampak pada berkurangnya angka DO menjadi nol,” tandasnya.(GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update