-->

Notification

×

Iklan

Hasil Monev: Produksi Garam Triwulan Kedua Capai 700 Ton

Wednesday, September 12, 2012 | Wednesday, September 12, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-07T01:04:15Z







Kota Bima, Garda Asakota.-
 




Program pelaksanaan PUGAR TA 2012 yang memasuki triwulan kedua di Kota Bima saat ini, mulai menampakkan hasil.Pasalnya, produksi garam dari 29 kelompok PUGAR yang berada di tiga kelurahan yakni Melayu, Paruga dan Dara, mencapai 1.051 ton.Hal ini terungkap ketika Tim Monev (monitoring dan evaluasi) dari Bappeda Kota Bima yang meninjau lokasi pertambangan garam di tiga Kelurahan tersebut. 




“Al-Hamdulillah untuk triwulan kedua ini hasil produksi garam capai 1.051 ton dari target yang kita rencanakan se¬banyak 6000 ton,” ungkap Kabid Produksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil DKP Kota Bima, Ir. H. Juwaid, yang mendampingi Tim Monev, Kamis (6/9).



Pihaknya selaku dinas teknis dan bersama seluruh kelompok petani garam akan terus bekerja ekstra agar hasil produksi tahun ini bisa mencapai maksimal sesuai dengan target. “Bahkan akan lebih bagus lagi jika kita bisa melebihi dari target yang telah ditentukan,” katanya.




Dari segi teknis saat ini, DKP terus berkoordinasi dan meng¬gali informasi dengan pemanfaatan teknolgi baru dalam pembuat garam, sebagai upaya menggenjot hasil produksi tahun 2012 ini.“Seperti yang kita ketahui di Lombok Barat dalam membuat garam menggunakan sistem perebusan garam, dimana hasilnya sangat berkualitas bahkan bisa mendekati KW 2 dan KW 1.



Maka dari itu kita akan mencoba menggunakan teknik perebusan ini untuk mengantisipasi jika musim hujan datang, karena teknik ini bisa dilakukan di rumah tanpa harus berada di tambak,” tegasnya. 





Diakui Juwaid, teknik perebusan garam yang diterapkan di Lombok Barat ini, hanya berlangsung sekitar 5 jam saja. Kondisi ini cukup efektif bila dibanding¬kan dengan system pengolahan di tambak yang bisa mencapai 5 sampai 6 hari untuk menghasilkan garam.



“Dan teknik ini akan kita coba lakukan pada bulan Oktober men¬datang.Moga saja, dengan teknik ini kita bisa menghasilkan produksi garam yang sangat banyak.Apabila ini terwujud maka pada tahun 2013 mendatang kita sudah memproduksi garam. 


Dan ini tidak menutup kemungkinan kita akan mencoba teknik baru demi menda¬patkan hasil garam yang berkualitas tinggi,” tutur pria Kelahiran Sape ini. 



Anggota kelompok Sarata Makmur Kelurahan Paruga, M. Sahrul yang dimintai keterangan di saat peninjauan hasil garam mengaku hingga bulan September, kelom¬poknya sudah memproduksi garam se¬banyak 450 Kg. Hasil ini, katanya, diperkirakan akan meningkat pada beberapa bulan kedepan. 



“Karenanya saya bersama anggota kelompok terus bekerja demi mendapatkan hasil yang maksimal. Lagipula cuaca saat ini sangat mendu¬kung, dimana sinar matahari sangat mem¬bantu mempercepat proses terbentuknya garam, justeru yang kami takutkan ketika musim hujan tiba, karena dapat mengham¬bat proses terbentuknya garam,” imbuhnya. 



M. Syahrul mengatakan, hasil produksi garam tersebut telah disimpannya di gudang dan tinggal dipsarkan. “Karena sekarang sudah ada pihak koperasi yang telah bekerjasama, maka, pemasaran sudah tidak ada kendala.Namun apabila ada pemesan garam dari luar daerah maka kami-pun bisa menjualnya terlebih dahulu.Dengan begitu garam kita bisa diketahui oleh banyak daerah, sehingga lebih mudah dalam pemasaran kede¬pannya,” tambahnya. 




Sementara itu Tim Monev dari Bappeda Kota Bima melalui Kabid Pengendalian Perencanaan dan Statistik, Puji Fitri Andy, S.St, MT, mengungkapkan bahwa, Monev yang dilakukan pihaknya dilaksanakan selama dua hari mengingat adanya 29 Kelompok PUGAR yang harus didata hasil¬nya.


 “Saat kami lakukan pantauan hingga kini semuanya masih berjalan normal, artinya kami belum melihat adanya kendala di lapangan, baik itu realisasi penggunaan anggaran hingga realisasi fisik. 



Namun tidak menutup kemungkinan apabila ada kendala maka kami akan ber¬koordinasi dengan pihak DKP Kota Bima untuk bersama-sama mencarikan solusi¬nya,” ucap Puji Fitri. Adapun hasil Monev nantinya, akan diserahkan pada pihak Propinsi NTB sebagai bahan yang akan dilaporkannya ke Kementerian Kelautan Pusat (KKP). (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update