-->

Notification

×

Iklan

Dishubkominfo NTB Siap Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Idul Fitri 1433 H

Wednesday, August 1, 2012 | Wednesday, August 01, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-08-01T03:37:36Z
Mataram, Garda Asakota.-
Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah tanggal 20 Agustus mendatang, arus mudik dan arus balik warga NTB yang berada di luar NTB yang menggunakan moda angkutan darat, laut dan udara yang masuk maupun keluar NTB pada lebaran tahun 2012 ini diperkirakan tidak terlalu tinggi. “Diprediksikan lonjakan penumpang yang masuk maupun keluar NTB pada lebaran tahun 2012 ini baik yang menggunakan
moda angkutan darat, laut dan udara mencapai 10 sampai 25 persen. Berdasarkan estimasi atau perkiraan tidak terjadi lonjakan penumpang yang tinggi. Namun, kita perkirakan kenaikan sebesar 10 % hingga 20 % untuk angkutan darat dan laut, sedangkan angkutan udara diestimasikan mengalami kenaikan 25 %,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (NTB), Ir. Ridwansyah, pada sejumlah wartawan belum lama ini. Pihak Dihubkominfo Provinsi NTB, kata Ridwansyah, telah melakukan langkah-langkah persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang baik yang masuk maupun yang keluar NTB. Dikatakannya, untuk menyambut arus mudik dan arus balik penumpang pada lebaran kali ini, baik angkutan darat, laut maupun udara terhitung H-7 hingga H+7. Untuk transportasi darat melalui terminal Induk Mandalika, pihak¬nya telah menyiapkan armada sebanyak 111 unit untuk Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan kapasitas 4.440 seat dan puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada H-3 dengan jumlah 1.006 orang. Sementara, untuk Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) jumlah armada yang telah disiapkan sebanyak 99 unit dengan kapasitas penumpang 2.376 seat dan puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada H-4 sebanyak 1.536 orang. Pada rute tertentu, lanjutnya, perlu dila¬ku¬kan antisipasi, akan tetapi diprediksikan kapasitas armada yang ada, untuk moda Darat, Laut maupun Udara cukup untuk meng¬antisipasi permintaan Angkutan Leba¬ran 1433 H ini. “Sedangkan, untuk angku¬tan penyeberangan melalui empat pintu masuk, yakni pelabuhan Lembar - Padang Bai, jumlah armada sebanyak 19 kapal, 48 trip/hari dengan kapasitas penumpang sebanyak 4.965 orang/hari. Untuk kenda¬raan roda dua (R2) sebanyak 600 unit/hari, roda empat (R4) sebanyak 584 unit/hari. Puncak kepadatan penum¬pang diperkira¬kan terjadi pada H+4 dengan jumlah 4.851 orang. Selanjutnya, pelabu¬han Kayangan – Pototano jumlah armada sebanyak 15 kapal, 64 trip/hari dengan kapasitas penumpang sebanyak 12.699 orang/hari, ken¬daraan R2 sebanyak 1.050 unit/hari, ken¬daraan R4 sebanyak 810 unit/hari. Kepadatan penumpang juga diperkirakan akan terjadi pada H+4 dengan jumlah se¬banyak 6.315 orang. Kemudian, pelabuhan Sape – Labuan Bajo jumlah armada sedikitnya 3 kapal, 2 trip/hari dengan kapasitas 600 orang/hari, R2 sebanyak 100 unit/hari, R4 sebanyak 50 unit/hari dan puncak kepadatan penumpang R4 di H-5 sebanyak 526 orang / H+4 sebanyak 402 orang. Sedangkan, Sape – Waikelo jumlah armada 1 kapal, 4 trip/minggu dengan kapa¬sitas sebanyak 1.200 orang/minggu, R2 :100 unit/minggu, R4:80 unit/minggu. Jum¬lah penumpang, khusus kenderaan R2 terjadi pada H-3 sebanyak 599 orang / H+2 sebanyak 1.025 orang,” jelas Kadishub¬kominfo NTB. Untuk kesiapan armada angkutan laut, lanjutnya, akan dilayani dengan 2 kapal PT. PELNI, yakni KM. TILONGKABILA Type 1.000, kapasitas penumpang ditambah dengan dispensasi penumpang DJPL JKT sebanyak 1.518 penumpang. Trayek melalui Lembar – Benoa – PP, selanjutnya Lembar – Labuan Bajo – Makasar – Bau-bau – Raha –Kendari – Kolonedale – Luwuk –Gorontalo – Bitung – PP dengan fekuensi 4 call per 1 bulan atau 14 hari dalam 1 bulan. Sedangkan, KM. AWU Type 1.000 dengan kapasitas penum¬pang ditambah dengan dispensasi penum¬pang dari DJPL JKT sebanyak 1.518 penumpang. Trayek melalui Lembar – Bima – Waingapu – Ende – Sabu – Kupang – Kala¬ bahi – Larantuka dengan frekuensi 2 call per bulan atau 14 hari sekali dalam 1 bulan. “Sementara, untuk kesiapan transportasi udara melalui Bandara Internasional Lom¬bok (BIL) dengan rute Bima, Sumbawa Besar, Benete, Denpasar, Surbaya, Jakarta, Singapore. Airline meliputi Garuda, Mer¬pati, Lion, Batavia, Travira, Transnusa Air, Silk Air dan Wings Air. Bandara Sultan M. Kaharuddin – Sumbawa Besar dengan rute Mataram. Airline, yakni Travira dan Trans Nusa Air. Sedangkan, Bandara Sultan M. Salahudin – Bima dengan rute Mataram, Denpasar, Makasar. Airline yakni Merpati, Wings Air, Transnusa Air, SMACC,” paparnya. Lebih lanjut, pihaknya menje¬laskan sama seperti tahun lalu, lebaran kali ini tidak ada toeslag atau kenaikan tarif. Penetapan tarif masih berlaku tarif batas atas dan tarif batas bawah AKDP dan AKAP kelas ekonomi. Tarif AKDP Kelas Ekonomi batas atas Rp147,64/km/penumpang batas bawah Rp113,57/km/penumpang. Sedangkan tarif AKAP Kelas Ekonomi batas atas Rp139/km/penumpang dan batas bawah Rp86/km/penumpang. Hal yang sama juga berlaku untuk tarif kapal laut, penyebrangan dan udara. “Contoh untuk harga tiket pesawat tidak boleh melebihi batas atas dan batas bawah, yakni Rp820 ribu sampai Rp833 ribu untuk pesawat Jet dan Rp1.070 juta untuk pesawat jenis ATR. Kenapa jenis ATR lebih mahal karena jarak tempuh (waktu) yang lebih lama dan makan bahan bakar, sementara pesawat jenis Jet lebih singkat dan tidak makan bahan bakar,” jelasnya. Namun, ia menegaskan khusus tiket pesawat kendati berlaku mekanisme pasar dalam harga tiket seiring tingginya permintaan, pihaknya berharap harga tiket pesawat tidak melebihi harga yang telah diatur oleh pemerintah. “Kalau ada melebihi itu silahkan lapor ke Dishubkominfo atau Dirjen Perhubungan Udara. Dan bila ada sanksinya cukup berat bisa pencabutan izin operasi, namun hingga kini laporan itu belum ada,”pungkasnya. (GA. 211*)
×
Berita Terbaru Update