Kota Bima, Garda Asakota.-
Selama puasa di bulan Ramadhan, PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Cabang Bima sudah mempersiapkan perangkat kinerja maksimal maupun pengawasan untuk mengantisipasi adanya gangguan listrik baik karena alam maupun kerusakan jaringan. Bila tiba-tiba terjadi gangguan, maka secepat mungkin tenaga teknisi PLN akan segera memperbaikinya agar listrik bisa kembali menyala. Manager PT. PLN (Persero)
Wilayah NTB Cabang Bima, Parulian Noviandri, kepada sejumlah media mengungkapkan bahwa, sistem jaringan Bima terintegrasi dengan jaringan yang ada di Dompu dan Sape, dengan kondisi beban yang dimiliki, mulai pukul 00.00 wita hingga 05.30 sebanyak 15 MW. Kemudian sekitar pukul 06.30 hingga 19.30 wita, bebannya memuncak hingga mencapai angka 28 MW. “Setelah waktu 19.30 wita, beban dari puncak turun kembali hingga angka 15 MW, begitu seterusnya,” katanya. Diakuinya, kemampuan persiapan daya mesin pada lima sistem yakni sistem Bima, Pekat, Kwanko, Bajo Polu dan Sistem Nggelu, saat ini mencapai 30,5 MW. Artinya, pihak PLN tidak kekurangan daya untuk memenuhi kebutuhan listrik konsumen. “Kendati daya berada di puncak, PLN masih memilik stock daya sekitar 2 MW,” katanya. Lantas kenapa bisa padam? Menjawab hal itu, Noviandri mengaku kejadian pemadaman karena gangguan baik karena faktor alam seperti kelelawar atau tokek yang nyangkut pada jaringan maupun gangguan jaringan di luar kemampuan manusia. “Namun kami tidak harus menyalahkan alam, melainkan harus segera mengantisipasi secepat mungkin agar masyarakat tidak berlama- lama dalam keadaan gelap gulita. Kami harus terus memastikan kondisi mesin dalam keadaan stabil, kan tidak mungkin kami melarang kelelawar atau tokek untuk lewat di sekitar jaringan itu,” tegasnya. Manager PLN Cabang Bima mengakui kerawanan terjadinya gangguan listrik pada saat beban puncak. Namun sebelum itu terjadi, pihaknya akan meningkatkan koor¬dinasi dan pengawasan di tingkat lapangan. “Dan kalaupun terjadi gangguan, diupaya¬kan itu tak terlalu terjadi. Kami akan menam¬ bahkan petugas khusus pada bulan Ramad¬han ini. Baik pada waktu sahur, buka puasa dan tarawih,” ucapnya. Untuk itu, selama bulan Ramadhan juga pihaknya akan lebih seraing melakukan perambasan pohon yang mendekati jaringan, pemeliha¬raan jaringan, membuat posko siaga Ramadhan, memo¬nitar beban puncak dan posko siaga Idul Fitri. “Pada intinya, kami akan bekerja maksi¬mal selama bulan Ramadhan ini,” terangnya seraya menghim¬bau kepada masya¬rakat pelanggan listrik untuk mela¬kukan penghematan listrik. (GA. 334*)
Selama puasa di bulan Ramadhan, PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Cabang Bima sudah mempersiapkan perangkat kinerja maksimal maupun pengawasan untuk mengantisipasi adanya gangguan listrik baik karena alam maupun kerusakan jaringan. Bila tiba-tiba terjadi gangguan, maka secepat mungkin tenaga teknisi PLN akan segera memperbaikinya agar listrik bisa kembali menyala. Manager PT. PLN (Persero)
Wilayah NTB Cabang Bima, Parulian Noviandri, kepada sejumlah media mengungkapkan bahwa, sistem jaringan Bima terintegrasi dengan jaringan yang ada di Dompu dan Sape, dengan kondisi beban yang dimiliki, mulai pukul 00.00 wita hingga 05.30 sebanyak 15 MW. Kemudian sekitar pukul 06.30 hingga 19.30 wita, bebannya memuncak hingga mencapai angka 28 MW. “Setelah waktu 19.30 wita, beban dari puncak turun kembali hingga angka 15 MW, begitu seterusnya,” katanya. Diakuinya, kemampuan persiapan daya mesin pada lima sistem yakni sistem Bima, Pekat, Kwanko, Bajo Polu dan Sistem Nggelu, saat ini mencapai 30,5 MW. Artinya, pihak PLN tidak kekurangan daya untuk memenuhi kebutuhan listrik konsumen. “Kendati daya berada di puncak, PLN masih memilik stock daya sekitar 2 MW,” katanya. Lantas kenapa bisa padam? Menjawab hal itu, Noviandri mengaku kejadian pemadaman karena gangguan baik karena faktor alam seperti kelelawar atau tokek yang nyangkut pada jaringan maupun gangguan jaringan di luar kemampuan manusia. “Namun kami tidak harus menyalahkan alam, melainkan harus segera mengantisipasi secepat mungkin agar masyarakat tidak berlama- lama dalam keadaan gelap gulita. Kami harus terus memastikan kondisi mesin dalam keadaan stabil, kan tidak mungkin kami melarang kelelawar atau tokek untuk lewat di sekitar jaringan itu,” tegasnya. Manager PLN Cabang Bima mengakui kerawanan terjadinya gangguan listrik pada saat beban puncak. Namun sebelum itu terjadi, pihaknya akan meningkatkan koor¬dinasi dan pengawasan di tingkat lapangan. “Dan kalaupun terjadi gangguan, diupaya¬kan itu tak terlalu terjadi. Kami akan menam¬ bahkan petugas khusus pada bulan Ramad¬han ini. Baik pada waktu sahur, buka puasa dan tarawih,” ucapnya. Untuk itu, selama bulan Ramadhan juga pihaknya akan lebih seraing melakukan perambasan pohon yang mendekati jaringan, pemeliha¬raan jaringan, membuat posko siaga Ramadhan, memo¬nitar beban puncak dan posko siaga Idul Fitri. “Pada intinya, kami akan bekerja maksi¬mal selama bulan Ramadhan ini,” terangnya seraya menghim¬bau kepada masya¬rakat pelanggan listrik untuk mela¬kukan penghematan listrik. (GA. 334*)
