-->

Notification

×

Iklan

Sakura Sah Pimpin Demokrat Kabupaten Bima

Tuesday, June 5, 2012 | Tuesday, June 05, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-06-05T03:30:59Z
Mataram, Garda Asakota.-
Dalam hitungan bulan kedepan, partai-partai politik di daerah akan dihadapkan dengan sejumlah agen¬da politik yang sangat padat. Mulai dari agenda Pemilihan Gubernur 2013, Pemilihan Presiden, serta di¬iku¬¬ti pemilihan anggota DPRD di semua tingkatan. Hal inilah yang kemudian menjadikan partai politik di daerah, khususnya Partai Demok¬rat NTB, lebih memfokuskan diri pada agenda konsolidasi internal par¬ tainya
ketimbang mengurusi kon¬flik internal yang berkaitan dengan suksesi di tingkat daerah yang akan berbuntut pada terbengkalainya sejumlah agenda besar partai. “Target kita, konsolidasi internal partai ini diharapkan dapat segera rampung sampai dengan Juli tahun ini dengan indicator terbentuknya struktur kelembagaan sampai pada tingkat Desa. Masalah dinamika paska pelaksanaan Muscab, khusus¬nya yang terjadi di Kabupaten Bima itu, saya kira sudah tidak ada persoalan lagi dan secara legitimatif berdasarkan mekanisme internal partai, Partai Demokrat telah memberikan legitimasinya kepada Sakura H. Abidin untuk menjadi Ketua Formatur DPC Demokrat Kabupaten Bima. Dan beberapa waktu lalu Sakura H. Abidin ini telah resmi dikukuhkan atau dilantik oleh Ketum DPP Partai Demokrat bersama dengan Ketua-ketua DPC Partai Demokrat lainnya di lapangan Nasional Kabupaten Lotim,” tegas Sekertaris Umum Partai Demokrat NTB, Zainul Aidi, kepada wartawan Garda Asakota, Jum’at (25/5). Dengan dilantiknya seluruh DPC Partai Demokrat di Kabupaten Lotim beberapa waktu lalu, dikatakannya, menjadi pamung¬kas dari amanat perampungan agenda pembentukan DPC di daerah. Meskipun diakuinya pembentukan DPC Partai Demokrat di tingkat Kota dan Kabupaten itu menjadi sedikit agak molor (molor sekitar delapan bulan dari target yang ditetapkan. Red,) karena terjadinya dinamika pada saat penyelenggaraan Muscab DPC Demokrat Kabupaten Bima. “Namun, untuk pembentukan dan pengua¬tan struktur pengurus Kecamatan dan Desa, kita rencanakan akan dapat dirampungkan hingga Juli nanti, termasuk DPC Demokrat Kabupaten Bima,” cetusnya. Menurutnya, sebagai salah satu daerah potensial, Kabupaten Bima menjadi salah satu wilayah garapan khusus Partai Demok¬rat yang akan memberikan kontribusi suara yang signifikan bagi partai yang dipimpin Tuan Guru Bajang ini dalam semua tingkatan pemilihan. Sehingga sebagai salah satu daerah potensial, pihaknya tidak ingin proses konsolidasi di Kabupaten Bima itu terlambat dilakukan. Ditegaskannya, jika diikuti terus dina¬mika politik yang terjadi, sementara proses-proses ini belum dirampungkan. Maka hal ini akan menjadi sangat fatal bagi Demokrat sendiri. Apalagi mekanisme internal partai menurutnya sudah ditempuh dan dilak¬sanakan dengan baik dengan diselenggara¬kannya Muscab DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima di Hotel Lombok Raya Mataram. Zainul Aidi berharap, pihak-pihak yang ingin berkontribusi terhadap kebesaran partai Demokrat di Kabupaten Bima, silahkan bergabung dengan Demok¬rat. Menurutnya, menjadi Ketua Partai itu bukanlah segala-galanya dalam berpartai. Apalagi menurutnya, Partai Demokrat merupakan salah satu Parpol yang sangat menjunjung tinggi penegakan sistem, penegakan aturan main, sehingga Partai Demokrat dikenal menjadi salah satu partai yang modern, partai yang memang aspiratif, dan partai yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat. “Oleh karenanya, energy kita ini memang kita arahkan sesuai dengan amanat Ketua DPD Partai Demokrat NTB, bagaimana kita meminimalisir energy yang tidak terlalu penting untuk hal-hal yang muncul atau bersifat internal baik yang berkaitan dengan suksesi atau penyelesaian dinamika-dinamika internal partai. Saat sekarang kita semua hanya focus menjawab persoalan-persoalan rakyat saja. Bahwa banyak pihak yang berkepentingan untuk melihat peran-peran Demokrat secara eksternal, itu merupakan hal yang wajar,” urainya panjang lebar. Pihaknya bahkan secara terbuka meng¬ajak siapa saja yang punya potensi dan kapa¬sitas untuk bergabung dengan Demok¬rat, silahkan bergabung karena ruang untuk konsolidasi itu sendiri masih sangat terbuka bagi siapapun yang tertarik untuk berparti¬sipasi atau menyalurkan aspirasi politiknya melalui Demokrat. “Nah struktur partai itu tidak hanya Ketua DPC, ada Majelis Partai, ada Dewan Pertimbangan Partai, ada Komisi Pengawas Daerah, ada sayap-sayap partai yang lain, jadi ruang untuk penya¬luran-penyaluran dari aspek struktur itu masih sangat terbuka. Dan pemilihan ketua bagi Ketua Partai Demokrat itu bukan segala-galanya untuk penyaluran aspirasi politik kita,” tegasnya lagi. Sementara itu, Sakura H. Abidin, yang dimintai tanggapannya menyatakan kesia¬pan dan komitmennya untuk membesarkan Partai Demokrat di Kabupaten Bima. Baginya, tidak ada istilah perpecahan di kubu Demokrat walaupun sebelum Muscab dihelat beberapa waktu lalu, sempat ter-bentuk kubu-kubuan di internal Demokrat. “Namun, setelah saya dilantik, siap merang¬kul semua kader. Saya akan merasa bangga bila semua kader Demokrat bersatu dan bersama-sana membesarkan partai. Adapun masalah yang muncul kemarin, itu hanya riak-riak kecil, dan itulah wujud dinamika demokrasi. Apalagi Demokrat merupakan Partai Besar, jadi sangat wajar muncul dinamika seperti itu,” ucap Sakura yang juga tercatat sebagai Ketua PDRI (Perem¬puan Demokrat Republik Indonesia) Kabupaten Bima ini. Perempuan kelahiran 29 Juni 1970 ini, sempat menanggapi adanya keraguan sebagian kader Demokrat bahwa dirinya belum dilantik sebagai Ketua DPC Demok¬rat Kabupaten Bima. Dia menegaskan bahwa, Muscab Demokrat yang dihelat tanggal 5 Juni lalu di kantor DPD Demokrat NTB, telah mengangkat dirinya secara aklamasi. Muscab saat itu, kata dia, dihadiri langsung oleh perwakilan DPP Demokrat, Wahyu, perwakilan DPD Demokrat NTB seperti Zainul Aidi, TGH. Mahalli Fikri, dan TGH. Komar. “Dipilihnya Muscab Kabupa¬ten Bima di Mataram, karena pertimbangan tidak kondusifnya Kabupaten Bima sebagai arena Muscab. Makanya pihak DPD meng¬ambil-alih dan mengadakannya di Kota Mataram,” katanya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, dalam Muscab itu, mantan anggota DPRD Kota Bima ini merupakan kader Demokrat Perempuan yang satu-satunya terpilih se¬cara aklamasi sebagai Ketua DPC Demok-rat di NTB, dengan meraih dukungan 17 suara dari 21 pemberi hak suara yakni, 14 PAC, 1 DPP, 1 DPD, dan 1 DPC. Sedangkan tiga PAC lainnya yakni Madapangga, Sanggar, dan Lambu. “Sementara PAC Wera meminta ijin tidak bisa hadir, karena bersamaan dengan agenda penting lainnya,” ucap Sakura seraya menegaskan bahwa Muscab Demokrat Kabupaten Bima yang diadakan di Mataram itu, sudah dilaksana¬kan sesuai AD/ART dan Tatib Muscab, hingga terpilihnya dia secara aklamasi. Salah satu Ketua PAC Demokrat Keca¬matan Sanggar versi Sulaiman Hamzah, Arifuddin, S. Sos, mengakui Muscab Demok¬rat Kabupaten yang diadakan di kantor DPD Demokrat NTB, sah, karena dihadiri oleh lebih dari separuh PAC. Sebagai kader Demokrat, dirinya dapat menerima kondisi riil akan eksistensi Muscab tersebut. Hanya saja, pihaknya berharap pasca Muscab dan pelantikan Sakura sebagai Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, perlu adanya rekonsiliasi politik untuk mengurangi konflik internal. “Saya sangat berharap adanya kerja-sama yang baik dari seluruh komponen partai, sehingga kedepan partai akan mampu eksis di tengah-tengah masyarakat,” harap Arifuddin. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update