Bima, Garda Asakota.-
Kesibukannya sebagai seorang Kepala Sekolah mengakibatkan H. Hasan H. Ismail, A. Ma. Pd., lupa membayarkan Beasiswa Miskin belasan juta rupiah yang semestinya harus diperoleh oleh para siswanya di SDN 02 Melaju Kecamatan Lambu. “Bukan kami tidak mau mencairkan dana beasiswa miskin tersebut. Itu semua karena kami masih disibukkan dengan urusan lainnya. Jadi tidak ada niat kami untuk
mengge¬lapkan dana beasiswa miskin itu. Uang itu masih ada ditangan bendahara kok,” ujar Hasan kepada sejumlah orang tua siswa penerima beasiswa miskin yang men¬datanginya untuk mempertanyakan lambat¬nya pencairan dana beasiswa miskin pada Kamis lalu. Total dana beasiswa miskin di SD tersebut yakni sebesar Rp11 juta lebih yang kemudian dibagi untuk penerima bea¬siswa miskin sebanyak 31 orang yakni sebe¬sar Rp360 ribu. Hanya saja, dikarena¬kan jum¬lah siswa di sekolah tersebut rata-rata mis-kin, yakni total siswa di sekolah itu ada¬lah 378 orang siswa, maka uang bea¬siswa itu pun dibagi rata-rata untuk 378 orang siswa miskin tersebut. “Jadi kebijakan¬nya adalah satu untuk semua. Tapi tetap jumlah¬nya sedikit lebih besar untuk si penerima beasiswa. Dan itu tidak melanggar aturan karena sudah disepakati oleh pihak Komite sekolah,” kata Hasan. (GA. 333*)
Kesibukannya sebagai seorang Kepala Sekolah mengakibatkan H. Hasan H. Ismail, A. Ma. Pd., lupa membayarkan Beasiswa Miskin belasan juta rupiah yang semestinya harus diperoleh oleh para siswanya di SDN 02 Melaju Kecamatan Lambu. “Bukan kami tidak mau mencairkan dana beasiswa miskin tersebut. Itu semua karena kami masih disibukkan dengan urusan lainnya. Jadi tidak ada niat kami untuk
mengge¬lapkan dana beasiswa miskin itu. Uang itu masih ada ditangan bendahara kok,” ujar Hasan kepada sejumlah orang tua siswa penerima beasiswa miskin yang men¬datanginya untuk mempertanyakan lambat¬nya pencairan dana beasiswa miskin pada Kamis lalu. Total dana beasiswa miskin di SD tersebut yakni sebesar Rp11 juta lebih yang kemudian dibagi untuk penerima bea¬siswa miskin sebanyak 31 orang yakni sebe¬sar Rp360 ribu. Hanya saja, dikarena¬kan jum¬lah siswa di sekolah tersebut rata-rata mis-kin, yakni total siswa di sekolah itu ada¬lah 378 orang siswa, maka uang bea¬siswa itu pun dibagi rata-rata untuk 378 orang siswa miskin tersebut. “Jadi kebijakan¬nya adalah satu untuk semua. Tapi tetap jumlah¬nya sedikit lebih besar untuk si penerima beasiswa. Dan itu tidak melanggar aturan karena sudah disepakati oleh pihak Komite sekolah,” kata Hasan. (GA. 333*)
