-->

Notification

×

Iklan

Ogah Diterima Sekda, Mahasiswa Lempari Kantor Bupati Bima

Friday, May 11, 2012 | Friday, May 11, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-05-11T01:39:52Z
Bima, Garda Asakota.- 
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Setda Kabupaten Bima, Kamis lalu, dikejutkan oleh ulah para mahasiswa yang melakukan pelemparan salah satu ruangan kantor Bupati Bima di Jalan Diponegoro Kota Bima. Para mahasiswa yang teriden¬tifikasi berjumlah enam orang dan mengaku dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima itu mengaku kesal dengan sikap Sekda Kabupaten Bima,
Drs. H. Masykur HMS, yang ogah melayani keha¬diran mereka. Atas ulah mahasiswa yang mem¬buat kegaduhan itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol PP) Kabupaten Bima, langsung mengamankannya, dan menginterogasi di ruangan Sat Pol. PP setempat. Namun setelah beberapa saat diinterogasi, keenam mahasiswa tersebut keluar dan meninggalkan kantor Bupati Bima. “Saat diamankan oleh Pol PP, mereka mengakunya dari HMI Cabang Bima, ingin meminta tiket pesawat untuk menghadiri acara Intermedit Training HMI (LK II) di Makassar,” ucap Kasat Pol PP Pemkab Bima, Iskandar, SH, kepada sejumlah warta¬wan. Adapun agenda lain seperti diutarakan salah satu mahasiswa, Agus Salim, yakni menyikapi aksi pembakaran HMI dan ingin mengawal program peme¬rintah. “Itulah tujuan kedatangan mereka,” katanya. Dikatakanya bahwa, selain Agus Salim, para mahasiswa itu diketahui bernama Budiono, Ebon, Ariansyah, Rijalul Fitrah, Ibrahim dan Arif. Saat itu, mereka sebenarnya ingin bertemu dengan Sekda, namun karena padatnya agenda Sekda meminta ditunda hari berikutnya. “Tak berselang lama, langsung terdengar bunyi lemparan yang mengenai seng kantor, hingga membuat suasana rapat Sekda sedikit gaduh,” katanya. Sementara itu, seperti dilansir salah satu harian lokal Bima, Suara Mandiri, Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur, justru tidak mengakui adanya anggota HMI Cabang Bima maupun Makassar yang bernama seperti enam orang itu. ‘Itu hanya ulah oknum yang ingin merusak nama HMI saja,” tegasnya. Kata dia, selaku Ketua HMI Cabang Bima, segala urusan yang berkaitan dengan HMI, terlebih masalah permohonan bantuan kepada pemerintah untuk urusan apapun, harus sepengetahuan dirinya. “Saya tidak tahu adanya keinginan mereka meminta bantuan ke Pemerintah Kabupaten Bima. Mestinya itu dilakukan atas sepengetahuan kami,” katanya. Dia kembali menegaskan, yang dilakukan oleh oknum itu hanya ingin mencederai HMI cabang Bima. Karena selama ini, pihaknya tidak menerima koordinasi mengenai tujuan enam orang mahasiswa yang mengaku anggota HMI untuk meminta bantuan ke Pemerintah. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update