-->

Notification

×

Iklan

Bupati: Bima, Daerah Segitiga Emas Pariwisata

Wednesday, May 2, 2012 | Wednesday, May 02, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-05-02T06:14:30Z
Bima, Garda Asakota.-
Minggu pagi (29/04), suasana pantai Kalaki sedikit berbeda. Pantai yang biasa¬nya, dipenuhi masyarakat yang menikmati liburan. Kini, tak hanya masyarakat, tetapi, dipenuhi para pelajar dari berbagai sekolah. Rupanya, Dinas Kebudayaan dan Pariwi¬sata (Budbar) Kabupaten Bima mengada-kan Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona Tingkat Pelajar, yang dihadiri secara khusus oleh Bupati dan Wakil Bupati Bima, Camat Belo, Camat Wawo, Kepala BKD,
pejabat dan staf Disbudpar Kabupaten Bima. Kegiatan ini, sebagaimana dirilis Kabag Humaspro Pemkab Bima, Drs. Aris Gunawan, mengusung tema, “Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona untuk ter¬wujudnya Bima sebagai daerah tujuan wisata yang berbasis budaya dan ramah lingkungan”. Pada kesempatan itu, Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, memberikan gambaran bahwa semua budaya dan tradisi kita yang merupakan warisan luhur nenek moyang perlu dilestarikan. Diakuinya, pemerintah, sangat peduli terhadap masalah tersebut. “Ini dimaksudkan agar jangan sampai, apa yang kita miliki punah. Termasuk, teknih rimpu kita lestarikan. Misalnya mela¬lui lomba bagaimana cara memakai rimpu yang benar,” ,” ucapnya. Bupati juga men¬ceritakan bahwa tiap tahun, pemerintah mengikuti kegiatan Festival Keraton Nusan¬tara. Termasuk, mencetak brosur-brosur pariwisata. Semuanya, adalah bagai¬mana mempromosikan Bima di kancah wisata dunia. “Daerah kita Bima adalah segitiga Emas Pariwisata Dunia, karena di bagian barat ada daerah Bali, di bagian Selatan ada Kota Makassar dan di Timur ada pulau Komodo,” tegasnya. Sementara itu, Kadis Dikbudpar Kabupaten Bima, H. Nurdin, SH, di hada¬pan pelajar dari SMAN-1 Woha, SMAN-1 Belo, SMKN-2, SMA Kae Woha, guru pembina dan kelompok Sadar Wisata Pantai Kalaki, mengatakan tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman dini kepada remaja tentang Kepariwisataan dan Kebudayaan. Sosialisasi ini, kata dia, pen¬ting, agar para remaja tidak kaget dengan perkembangan pariwisata nantinya. “Di samping itu, sosialisasi dihajatkan untuk memberikan masukan kepada kelompok sadar wisata untuk mengem¬bangkan jiwa kewirausahaan terkait industri pariwisata kreatif,” jelasnya. Harusnya, sambung Nurdin, dengan pertumbuhan pariwisata, masyarakat mampu melihat peluang-peluang usaha untuk meningkat¬kan ekonomi. Selain Kadis Budpar, Nara¬sumber dari Polres Bima, Mahfud M. Jafar, yang menjadi salah narasumber dalam sosialisasi mengingatkan, agar para remaja tidak terlena dengan kemajuan pariwisata. “Nah, jangan sampai adik-adik pelajar terlena. Ikut budaya ke barat-baratan. Sampai lupa dengan adat istiadat sendiri,” ingat Jafar. Makanya, dia mengharapkan kepada para pelajar untuk tetap belajar mengenal budaya dan adat istiadat daerah. Sementara itu, Ketua Panitia Amiruddin, yang juga menjabat Kabid Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan, saat mem¬berikan materi mengatakan “Sapta pesona merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dukungan dan peran masya¬rakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. ”Untuk mewujudkannya, tentu dengan Sapta Pesona itu sendiri. Amir menjelaskan, kalau dijabarkan masing-masing unsurnya, seperti menciptakan lingkungan yang aman, lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, menciptakan lingkungan yang bersih dengan tidak mem¬buang sampah sembarangan. Hal yang penting juga, adalah bagai¬mana menciptakan lingkungan yang indah, misalnya, adik-adik menjaga keindahan objek wisata. Jangan sebalinya, dirusak, dicorat coret, diambil dan dicuri. Kita juga harus berlaku ramah. Tuan rumah yang baik harus sopan dan santun bagi para pengun-jung,” ungkap Amir. (GA. 212/adv*)
×
Berita Terbaru Update