Dompu, Garda Asakota.-
Sejak hari Rabu lalu (4/4), jembatan Rasanggaro Kabupaten Dompu terpaksa ditutup khusus untuk jalur kendaraan roda empat. Pemberitahuan penutupan jembatan itu ditancapkan di Cabang Cakre, Bali Bunga, dan Rasanggaro, mengingat kondisi jembatan yang sudah memungkinkan dilintasi kendaraan berat. Kendati demikian, ungkap Kepala Dishubkominfo Dompu, H. Ikhtiar, SH, bagi kendaraan roda dua tetap dapat melalui jembatan itu. “Memang jembatan itu ditutup untuk kendaraan roda empat,” akunya
kepada wartawan, Sabtu (7/4). Diakuinya, penutupan jembatan tersebut memang sudah harus dilakukan karena kerusakannya sudah sangat parah dan tidak bisa lagi dilalui. “Sebelum penutupan, kami sudah berusaha dengan mengatasinya dengan menimbun tanah dan memasukan batu tetapi tetap tidak bisa dan hanya bertahan sebentar,” katanya.
Selain karena kondisi jembatan yang sudah tidak layak, penutupan jalan tersebut, juga dilakukan karena mulai tahun ini jem¬batan itu akan diperbaki oleh pemerintah. Untuk sementara waktu, kata dia, kendaraan roda empat dialihkan di jalur alternatif lainnya. “Angkutan kota dialihkan di jalur persinggahan, tetapi bus dari Sumbawa dan Bima tetap ke arah jalur lingkar Selatan. Sedangkan kendaraan roda empat kita jalurkan ke jalan alternative,” jelasnya.
Pantauan langsung Garda Asakota, sejak Rabu lalu, baik angkot, truk besar, dan kendaraan roda empat jenis lainnya tidak lagi melewati jalur Rasanggaro, tetapi sudah dialihkan ke jalur alternatif di persinggahan. Untuk mengatur kendaraan, terlihat pos polisi pada cabang persinggahan di jalur lingkar Utara Dompu. Kendati untuk jalur alternatif antara persinggahan dan Rasang¬garo jalannya sudah banyak berlubang, namun sejak Rabu telah ramai dengan lintasan kendaraan roda empat dan roda dua. “Mestinya pihak terkait menimbun pada jalur-jalur yang berlubang,” cetus salah satu sopir angkot, Ridwan. (GA. 444*)
Sejak hari Rabu lalu (4/4), jembatan Rasanggaro Kabupaten Dompu terpaksa ditutup khusus untuk jalur kendaraan roda empat. Pemberitahuan penutupan jembatan itu ditancapkan di Cabang Cakre, Bali Bunga, dan Rasanggaro, mengingat kondisi jembatan yang sudah memungkinkan dilintasi kendaraan berat. Kendati demikian, ungkap Kepala Dishubkominfo Dompu, H. Ikhtiar, SH, bagi kendaraan roda dua tetap dapat melalui jembatan itu. “Memang jembatan itu ditutup untuk kendaraan roda empat,” akunya
kepada wartawan, Sabtu (7/4). Diakuinya, penutupan jembatan tersebut memang sudah harus dilakukan karena kerusakannya sudah sangat parah dan tidak bisa lagi dilalui. “Sebelum penutupan, kami sudah berusaha dengan mengatasinya dengan menimbun tanah dan memasukan batu tetapi tetap tidak bisa dan hanya bertahan sebentar,” katanya.
Selain karena kondisi jembatan yang sudah tidak layak, penutupan jalan tersebut, juga dilakukan karena mulai tahun ini jem¬batan itu akan diperbaki oleh pemerintah. Untuk sementara waktu, kata dia, kendaraan roda empat dialihkan di jalur alternatif lainnya. “Angkutan kota dialihkan di jalur persinggahan, tetapi bus dari Sumbawa dan Bima tetap ke arah jalur lingkar Selatan. Sedangkan kendaraan roda empat kita jalurkan ke jalan alternative,” jelasnya.
Pantauan langsung Garda Asakota, sejak Rabu lalu, baik angkot, truk besar, dan kendaraan roda empat jenis lainnya tidak lagi melewati jalur Rasanggaro, tetapi sudah dialihkan ke jalur alternatif di persinggahan. Untuk mengatur kendaraan, terlihat pos polisi pada cabang persinggahan di jalur lingkar Utara Dompu. Kendati untuk jalur alternatif antara persinggahan dan Rasang¬garo jalannya sudah banyak berlubang, namun sejak Rabu telah ramai dengan lintasan kendaraan roda empat dan roda dua. “Mestinya pihak terkait menimbun pada jalur-jalur yang berlubang,” cetus salah satu sopir angkot, Ridwan. (GA. 444*)
