-->

Notification

×

Iklan

Gubernur NTB: Islam Bukan Teroris, Tapi Agama yang Cinta Akan Kedamaian

Wednesday, April 11, 2012 | Wednesday, April 11, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-04-11T05:14:04Z
Mataram, Garda Asakota.-
Banyak orang atau pihak yang membawa label agama melakukan tindak kekerasan dan menteror masyarakat dengan berdalih kalau apa yang mereka lakukan itu benar, padahal semua agama yang ada di Indonesia ini meng¬ajarkan para pemeluknya untuk hidup rukun dan cinta akan kedamaian. Penegasan ini dike¬mu¬kakan oleh Gubernur NTB, TGH. Zainul Mazdi, MA, ketika menghadiri
acara pelanti¬kan pengurus Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) NTB yang digelar pada hari Kamis lalu (5/4) di hotel Lombok Raya Mataram. “Selama ini, agama Islam disudutkan terkait rentetan kasus terorisme yang ada di Indonesia khususnya kasus terorisme yang ada di NTB. Islam diklaim agama penebar teror, pembawa maut dan macam-macam tuduhannya, padahal dalam ajaran agama Islam tidak dibenarkan melakukan tindakan teror apalagi sampai membunuh sesama mahluk di muka bumi, dan itu sudah menjadi peraturan didalam Islam itu sendiri,” ujar pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.
Selain karena pemahaman agama yang salah, katanya, munculnya terorisme di Indonesia juga dilatar belakangi oleh kurang¬nya keadilan yang diterima oleh sekelom¬pok komunitas, masalah ekonomi, serta masalah lain yang menjadi pemicu dari lahirnya terorisme itu sendiri. Gubernur juga menegaskan, kalau Islam bukan agama radikal ataupun yang menyuruh umatnya berbuat anarkis, melainkan Islam adalah agama yang menjunjung tinggi semangat toleransi antar sesama serta cinta akan kedamaian itu sendiri.
“Islam bukanlah Teroris, tapi agama yang cinta akan kedamaian,” dalam forum yang dirangkaikan dengan pembahasan akan isu-isu terkini terkait masalah teroris yang kian hari menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia.
Pantauan langsung Garda Asakota, selain Gubernur NTB, hadir di acara tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggu¬langan Teroris (BNTP) Pusat, Kapolda NTB, Danrem, Danlanud, Danlanang, tokoh agama, tokoh Pemuda,serta instansi- terkait. Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNTP) Pusat, Asaad Mbai, dalam smbutannya mengatakan, masalah terorisme adalah masalah yang sangat sensitive dan harus diwaspadai sedini mungkin.mengingat kasus terorisme di Indonesia sudah marak terjadi dan telah menebarkan rasa takut yang amat sangat pada masyarakat yang ada. Retentan peristiwa terorisme yang terjadi belakangan ini, mulai dari peledakan bom, pembunuhan, penculikan dan hal semacamnya hendaknya harus di waspadai sedini mungkin untuk menghindari adanya gerakan baru dari mereka, para pelaku teror.
Assad Mbai berharap kepada seluruh element yang ada untuk sama-sama berjuang untuk bagaimana menciptkan dan mem¬berikan pemahaman yang baik ketengah masyarakat agar aksi kekerasan yang terjadi selama ini bisa diredam sedini mung¬kin,bahkan dihilangkan.
Sehingga Negara kita, terutama masya¬ra¬kat NTB bisa merasakan ketentraman dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara,ujarnya. (GA. 122*)
×
Berita Terbaru Update