-->

Notification

×

Iklan

Dihantam Gelombang, Kantor Desa Lamere Jebol

Wednesday, April 25, 2012 | Wednesday, April 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-04-25T07:23:17Z
Bima, Garda Asakota.- 
Kantor Desa Lamere Kecamatan Sape yang berada di wilayah pesisir Kabupaten Bima bagian Utara mengalami kerusakan cukup parah akibat kerasnya hantaman gemuruh/gelombang air laut beberapa hari lalu. Sejumlah aparat Pemerintah Desa (Pemdes) Lamere beserta masyarakatnya yang saat itu sedang mengadakan kegiatan Musyawarah Desa tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh gelombang hingga menje¬bab¬kan jebolnya fasiltas perkantoran desa setempat. “Kami saat itu sedang rapat,
tiba-tiba terdengar suarah gemuruh ombak yang cukup keras hingga menyebabkan jebolnya kantor Desa Lamere. Spontan kami yang sedang rapat langsung lari berhamburan keluar,” ungkap Kepala Desa Lamere Kecamatan Sape, Kasman H. Ambotang, kepada Garda Asakota, Sabtu (21/4). Dituturkannya, jebolnya kantor Desa ini akibat terkikisnya air laut yang menyebab¬kan lapisan pasir yang berada di bagian bawah pondasi kantor Desa habis terbawa air laut. Kemudian tembok bagian bela¬kangnya mengalami keretakkan sepanjang sekitar 3,7 meter dengan lebar sekitar 15 cm. “Itu akibat hantaman gelombang besar air laut. Menyebabkan jebolnya ruang tengah dan retaknya tembok bagian belakang kantor desa,” katanya. Karena mengalami kerusakan, diakui¬nya pelayanan terhadap warga masyarakat terganggu. Meski demikian, pihaknya ber¬syukur tidak ada korban jiwa dalam keja¬dian ini. Berdasarkan laporan Kades, kantor Desa Lamere yang merupakan hasil peme¬karan Desa Buncu, dibangun sejak tahun 2006 lalu dari hasil swadaya penuh masya¬rakat Lamere. Kemudian pada sekitar tahun 2008 silam, kantor Desa Lamere mendapat¬kan bantuan subsidi dari Pemerintah Pro¬pinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selaku pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Lamere, pihaknya berharap pada Peme¬rintah baik Pemerintah Kabupaten Bima maupun Pemerintah Propinsi NTB kiranya dapat memberikan bantuan merehabilitasi jebolnya kantor desa yang susah payah dibangun secara swadaya itu. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update