Bima, Garda Asakota.-
Untuk memulihkan kembali kondisi Kamtibmas pasca konflik pertambangan di Kecamatan Lambu dan Sape Kabupaten Bima, jajaran Dandim 1608 Bima giat melaksanakan kegiatan monitoring dan melakukan pendekatan sosial di tengah warga masyarakat setempat. Kegiatan ini, ungkap Dandim 1608,
Tomy Fery, sebagai upaya pemulihan kondisi Kantibmas di wilayah yang baru saja dilanda konflik tersebut, supaya benar-benar kondusif.
“Upaya-upaya kita saat ini antara lain mendeteksi secara awal setiap persoalan yang muncul. Tanpa harus menunggu kejadian seperti kemarin anggota saya tetap turun di lapangan seperti dilakukan Babinsa, mereka tetap melakukan kegiatan monitoring dan pendekatan sosial, agar Lambu benar-benar aman dan kondusif lagi,” ungkap Tomy kepada Garda Asakota di sela-sela menghadiri kegiatan bersama Walikota Bima di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Jumat (2/3).
Dijelaskannya bahwa, pendekatan-pendekatan sosial itu dilakukan bukan hanya kepada jajaran Kecamatan maupun tokoh-tokoh masyarakat Lambu, namun juga ke¬pada komponen masyarakat lainnya, teruta¬ma organisasi kepemudaan setempat seperti Karang Taruna (KT). “Babinsa yang diter¬junkan melakukan pembinaan, pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat, pendekatan dengan organisasi kemasyararakat maupun organisasi kepemudaan. Kepada komponen masyarakat antara lain diberikan penyulu¬han tentang sikap Nasionalisme dan bela Negara,” imbuhnya.
Pihaknya menegaskan bahwa, menjaga Kamtibmas dan Stabilitas wilayah bukan semata-mata tanggung-jawab TNI/Polri, akan tetapi merupakan tanggung-jawab bersama seluruh komponen warga masyara¬katnya termasuk Pemda. “Kalau kita sudah berupaya melakukan upaya-upaya tetapi masyarakatnya sendiri apatis, kan percuma juga. Makanya, dibutuhkan kebersamaan dari seluruh komponen yang ada dalam menjaga situasi kondusif seperti sekarang ini,” tandas pria ramah ini. (GA. 212*)
Untuk memulihkan kembali kondisi Kamtibmas pasca konflik pertambangan di Kecamatan Lambu dan Sape Kabupaten Bima, jajaran Dandim 1608 Bima giat melaksanakan kegiatan monitoring dan melakukan pendekatan sosial di tengah warga masyarakat setempat. Kegiatan ini, ungkap Dandim 1608,
Tomy Fery, sebagai upaya pemulihan kondisi Kantibmas di wilayah yang baru saja dilanda konflik tersebut, supaya benar-benar kondusif.
“Upaya-upaya kita saat ini antara lain mendeteksi secara awal setiap persoalan yang muncul. Tanpa harus menunggu kejadian seperti kemarin anggota saya tetap turun di lapangan seperti dilakukan Babinsa, mereka tetap melakukan kegiatan monitoring dan pendekatan sosial, agar Lambu benar-benar aman dan kondusif lagi,” ungkap Tomy kepada Garda Asakota di sela-sela menghadiri kegiatan bersama Walikota Bima di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Jumat (2/3).
Dijelaskannya bahwa, pendekatan-pendekatan sosial itu dilakukan bukan hanya kepada jajaran Kecamatan maupun tokoh-tokoh masyarakat Lambu, namun juga ke¬pada komponen masyarakat lainnya, teruta¬ma organisasi kepemudaan setempat seperti Karang Taruna (KT). “Babinsa yang diter¬junkan melakukan pembinaan, pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat, pendekatan dengan organisasi kemasyararakat maupun organisasi kepemudaan. Kepada komponen masyarakat antara lain diberikan penyulu¬han tentang sikap Nasionalisme dan bela Negara,” imbuhnya.
Pihaknya menegaskan bahwa, menjaga Kamtibmas dan Stabilitas wilayah bukan semata-mata tanggung-jawab TNI/Polri, akan tetapi merupakan tanggung-jawab bersama seluruh komponen warga masyara¬katnya termasuk Pemda. “Kalau kita sudah berupaya melakukan upaya-upaya tetapi masyarakatnya sendiri apatis, kan percuma juga. Makanya, dibutuhkan kebersamaan dari seluruh komponen yang ada dalam menjaga situasi kondusif seperti sekarang ini,” tandas pria ramah ini. (GA. 212*)
