-->

Notification

×

Iklan

Harga Jagung Anjlok Petani Dompu Geram, Massa Aksi Blokir Jalan Negara

Thursday, March 22, 2012 | Thursday, March 22, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-03-22T13:11:24Z
Dompu, Garda Asakota.-
Harga jagung petani di Kabupaten Dompu anjlok hingga menembus harga Rp1.200/kg. Kondisi ini, membuat masyara¬kat petani geram kepada pemerintah daerah. Namun sayangnya, hingga saat ini Peme¬rintah Kabupaten Dompu belum juga meng¬ambil angkah antisipasi untuk mendrong¬krak dan menormalkan kembali harga komo¬diti unggulan tersebut. Padahal sebelum¬nya,
program penanaman jagung secara massal, telah digaungkan oleh Bupati, H. Bambang M.Yasin dan Wakil Bupati Dompu, H. Samsuddin H.Yasin. Lambannya sikap Pemkab ini menuai kekecewaan, khususnya masyarakat Desa Madaprama Kecamatan Woja. Bahkan sebagai bentuk kekecewaan, para petani melakukan aksi demonstrasi dengan cara memblokir jalan lintas Sumbawa,tepatnya di cabang pertigaan Madaprama Dompu. Akibatnya arus lalu lintas menjadi terham¬bat. “Kenapa pemerintah tidak mampu menstabilkan harga,padahal program pijar merupakan skala prioritas pemda Dompu,” ungkap Zuliansyah korlap aksi,Selasa lalu (13/3). Bukan hanya menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga jagung, wargapun kecewa dengan sikap pemerintah yang semakin mengkredilkan rakyatnya dengan menaikkan harga bahan bakar Minyak (BBM). “Naiknya harga BBM dan turunnya harga jagung petani, diduga hasil konspirasi antara pemerintah dan pengusaha,’ tuding¬nya. Aksi blokir jalan yang berlangsung sejak pukul 09.00-13.30 wita, sempat diwarnai aksi ketegangan.
Pasalnya, selain memblokir jalan warga juga melakukan penyendaraan terhadap sejumlah kendaraan berplat merah dan milik para anggota DPR Dompu. Alhasil, se¬banyak 6 mobil kendaraan dinas pemerintah sempat berhasil di sandera oleh massa aksi,yakni mobil ber nomor polisi, B 2554 PQ, EA 14 XA, EA 9696 X, B 9022 WQ, termasuk mobil Syirajuddin, Ketua Komisi I DPRD Dompu yang berplat EA 1 SE dan kendaraan Dinas Kepala Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dompu H. Moh. Saun bernomor polisi EA 66 R.
Sat ditemui wartawan, Syirajuddin mengakui, kendaraannya disandera ketika dirinya hendak pulang ke rumahnya di Desa Soro Kecamatan Kempo. Namun tiba-tiba dihadang warga agar memberikan peryataan sikap untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, menaikkan harga jagung.
“Saya tidak merasa keberatan mobil saya di sandera,karena ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap sikap pemerintah yang tidak mampu menstabilkan harga jagung di daerah ini,” ucapnya. Sementara kepala BKD Dompu, H.Moh. Saiun mengaku kaget saat di hadang massa demonstrasi, sepulang dari kegiatan Inspeksi dan sidak di kantor camat Manggelewa dan beberapa kantor lainnya.
“Tiba-tiba saya dan rombongan dari BKD di hadang warga,” katanya tanpa ingin menanggapi tuntutan para demonstran.

Massa Kembali Blokir Jalan
Dipicu menurunnya harga jual Jagung tahun ini memancing ratusan warga petani jagung Desa Madaprama Kecamatan Woja kembali melakukan aksi di pinggir jalan sekaligus melakukan pemblokiran jalan. Aksi pemblokiran jalan Negera di desa Mada¬prama tersebut berlangsung sekitar pukul 08.30 wita, dipimpin oleh Korlap Aksi, Julyansah. Akibat aksi ini, mengaki¬bat¬kan arus lalu lintas jalan lintas Dompu Sum¬bawa yang bertempat di Desa Mada¬prama Kecamatan Woja macet total. Begitu¬pun jalan alternatif simpang tiga yaitu Jalan Abubakar Ahmad-pun diblokir massa.
Aksi ini dilakukan karena sikap Peme¬rintah Kabupaten Dompu yang dinilai tidak pro rakya. Pemerintah dianggap tidak mau memperhatikan nasib petani jagung se¬hingga membuat masayarakat petani jagung geram. Karena kesal dengan janji Wakil Bupati yang sempat hadir pada saat demo beberapa hari lalu dan siap memberikan keputusan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, namun tidak ditepati untuk mengeluarkan keputusan perubahan harga jagung. Karena kecewa masayarakat kembali melakukan aksi yang cukup heboh yaitu menutup se¬mua arus lalulintas. “Jikalau Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin tidak juga mau menemui kita, kita akan menutup jalan ini selama 15 hari,” ancam Julyansah.
Menurutnya, masyarakat akan berhenti beraksi jika permintaan masyarakat diindah¬kan oleh pemerintah, sebab menurut mereka harga jagung sekarang sangat merugikan masyarakat dimana hanya Rp 1200,- 1500/kilo jika dibandingkan dengan tahun lalu harga jagung mencapai Rp2500- 2800/kilo.
Namun di tahun 2012 ini adalah Tahun yang sangata naas bagi masyarakat petani jagung dimana harga jual tidak sebanding dengan pengeluaran. Menurut mereka kehadiran Program PIJAR di Kabupaten Dompu yang seharusnya mensejahterakan rakyat, namun justru kehadiran PIJAR di Kabupaten Dompu ini dianggap menyeng¬sa¬rakan rakyat. Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah agar proaktif dalam memperjuangkan keinginan petani jagung untuk menstabilkan harga jagung dengan kisaran Rp2000/kg kering panen.
Anggota DPRD Dompu, Ilham Yahyu, kepada wartawan mengakui pada saat reses hampir semua masyarakat menanyakan masalah harga jagung. Dirinya menyesalkan keterlambatan pihak Perusda memberikan informasi kepada masayarakat terkait dengan harga beli dan tempat penampungan jagung dari masyarakat. “Mestinya segera disosilisasikan berapa harganya saat ini,” cetusnya singkat.
Sementara itu, Bupati Dompu melalui kepolisian pihaknya mau memberikan jawa¬ban jika perwakilan dari pendemo berdialog di kantor Pemda. Lantaran ingin mendapat¬kan jawaban pendemo langsung menuju kantor Pemda. Sesampai di Pemda Bupati meminta agar ada perwakilan dari mereka, namun semua para masa aksi langsung menduduki dalam ruanng rapat tersebut. Dalam dialog yang dihadiri oleh Bupati Dompu, Wakil Bupati, Plt. Setda Dompu, Kapolres Resor Dompu, Komandan Kodim, Asisten III, dua orang Anggota DPRD Dompu, Kadis Koperindag Tamben, Kepala Kantor Bappeda, Direktur Perusda, dan Kadis Perhubungan. Bupati sempat meng-uta¬rakan tentang aksi yang dilakukan oleh para masa aksi bahwa itu sangatlah meru¬gikan orang banyak karena telah memblokir jalan yang mengakibatkan kemacetan dan mengganggu fasilitas umum. Bahkan Kapolrespun sudah mendapatkan teguran langsung dari Kapolda NTB melalui via handphone (sms) terkait dibiarkannya kendaraan yang tertahan sepanjang jalan.
Terkait dengan anjloknya harga jagung Rp1.200/kg Bupati membantahnya. Pihak¬nya melalui Perusda siap membeli jagung dengan harga Kering Rp 1900/kg dengan kadar air 17% dan untuk mengetahui kadar air tersebut pihak Perusda sudah menye¬diakan alat pengetes kadar air. “Sementara untuk harga basah Perusda tidak akan menerima,” tegasnya H. Bambang M. Yasin. Terjadi tumpang tindih pernyataan antara Bupati dan Wakil Bupati, pada demo per¬tama yang dihadiri oleh Wakil Bupati mem¬berikan statmen bahwa untuk harga jagung kering Rp 2000/kg sementara untuk basah 1500/kg. “Itu hasil keputusan rapat,” ungkap Wakil Bupati saat itu. (GA. 444/555*)
×
Berita Terbaru Update