-->

Notification

×

Iklan

Zubaer Bantah Ada Masalah Terkait Tunjangan Guru Terpencil

Tuesday, January 17, 2012 | Tuesday, January 17, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-01-17T00:03:42Z
Bima, Garda Asakota.-
Berhembusnya kabar tidak sedap di lingkup Dinas Dikpora Kabupaten Bima terkait dengan tidak transparannya pem¬berian tunjangan khusus bagi guru terpencil. Selain tidak transparan, juga mencuat kelu¬han adanya dugaan pemotongan dan tidak jelasnya data jumlah guru terpencil yang mendapatkan haknya itu. Dari 612 guru terpencil yang diusulkan, justru ada urutan nama yang hilang saat data dibagikan. Menanggapi sinyalemen ini, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs. A. Zubaer HAR, M. Si, menepisnya. “Apa yang menjadi isu tersebut
adalah tidak benar, bahkan 612 guru terpencil yang kita usulkan ke Pusat telah didata semuanya, dan Kabu¬paten Bima hanya mendapatkan jatah 354 guru terpencil, sedangkan 258 tidak menda¬patkan karena pihak Pusat tidak membe¬rikannya,” ujar Kadis Dikpora saat dicegat wartawan di depan ruangan Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Jumat (13/1).
Diakuinya, pihak Pusat telah memberita¬hukan alasan mengapa sebagian saja dibe¬rikan tunjangan khusus bagi guru terpencil karena keterbatasan dana. “Lagi pula selu¬ruh Indonesia mengajukan penerimaan gaji guru terpencil, jadi buat yang belum menda¬patkan untuk tahun ini, tahun depan akan diusahakan,” katanya.
Adapun besarnya gaji guru terpencil ini, sambungnya, satu kali lipat dari gaji pokok, dan bagi yang menda¬patkan gaji tersebut langsung masuk ke rekening masing-masing guru. “Jadi uang tersebut tidak mampir di pihak Propinsi atau di Dinas Dikpora yang saya pimpin saat ini,” tegasnya.
Mengenai adanya informasi tidak adanya nama guru yang tercantum dari urutan 95 hingga 100 dari penerima gaji terpencil ini, diakuinya karen adanya kesalahan teknis yang dilakukan oleh staf ketika melakukan print-out hasilnya. Sedangkan mengenai adanya nama guru yang muncul dalam data penerimaan, padahal dia tidak diusulkan oleh Dikpora, Zubaer menepisnya. “Itu tidak benar, buktinya saya sudah serahkan kepada aggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima,” tepisnya seraya kembali menegaskan bahwa, pihaknya tidak melakukan tindakan yang merugikan guru. “Bahkan besar keinginan saya, agar semua guru yang mengusulkan sebanyak 612 orang tersebut bisa menerima semuanya. Namun apa daya Pusat-lah yang menentukan,” tandasnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update