Pimpinan Ponpes Al-Ikhlas Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Syam¬suddin AHZ, A.Ma, berkeinginan menyerahkan MTs yang dinauningi Yayasannya untuk dinegerikan dan dikelola oleh Negara. Dengan pertimbangan, agar kecamatan Donggo kedepannya dapat memiliki MTs Negeri. “Kecamatan Donggo telah memiliki beberapa SMP Negeri, namun belum memiliki MTs Negeri.
Kalau dihitung secara finansial, menyerahkan sekolah Yayasan untuk dikelola oleh peme¬rintah, itu rugi, namun yang saya pikirkan adalah masa depan pendidikan di Donggo dan umumnya kabupaten Bima,” ucapnya, saat menyambut kunjungan kerja Gubernur NTB, H. Zainul Mazdi, MA, Kamis (5/1), di Ponpes Al-Ikhlas Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima,.
Syamsudindin berharap, niat baiknya itu dapat direspon oleh pemerintah, baik pemerintah setempat maupun Propinsi NTB, untuk memproses dan menegerikan MTs Al-Ikhlas Doridungga itu. Menyikapi keinginan pihak Yayasan ini, Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, merespon baik adanya keingi¬nan MTs Al-Ikhlas Doridungga dinegerikan, mengingat di beberapa kecamatan di Kabupaten Bima belum memiliki MTs termasuk salah satunya di kecamatan Woha. Dengan pertimbangan itupun Bupati telah mendirikan salah satu MTs Salahuddin di Kecamatan Woha. “Dan mengenai pendanaan untuk pembangunan sekolah-sekolah agama seperti ini, akan dibicarakan lebih lanjut, baik melalui pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat,” ucapnya.
Bukan hanya Bupati Bima, Kemenag Kabupaten Bima, Drs. H. Yaman, juga sangat merespon keinginan pihak Yayasan. Dalam sambutannya, pihaknya akan menerima penyerahan pengelolaan MTs tersebut pada pemerintah, walaupun untuk menegerikan sekolah tersebut membutuhkan proses. Begitupun dengan Kepala Kemenag Prop NTB, Drs. H. Lalu Suhaimin Ismy, juga menerima penyerahan MTS tersebut untuk dinegerikan. “Hanya saja saya berha¬rap, apapun status sekolah tersebut, masya¬rakat akan tetap bersemangat memajukan MTs itu kedepannya,” katanya.
Lain halnnya dengan setmen yang disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, MA. Justru dia meminta keputusan pihak Yayasan untuk menyerahkan MTs Al-Ikhlas Doridungga kepada pemerintah, dapat dipikir-pikir kem¬bali, karena dikhawatirkan akan berdampak pada kelanjutan MTS kedepannya. “Saya Khawatir dengan beralihnya status sekolah tersebut, semangat dan rasa saling memiliki masyarakat terhadap sekolah ini akan surut, karena dianggapnya sekolah tersebut hanya milik pemerintah,” ungkapnya.
Namun apabila hal tersebut dianggap baik maka pemerintah akan siap untuk me¬negrikan MTs Al-Ikhlas Doridungga, dengan catatan masyarakat umumnya menye¬tujuinya, karena bagaimanapun MTs itu tidak dapat berdiri tanpa bantuan dan partisipasi masyarakat setempat. Gubernur NTB pun menyampaikan terima kasih pada masyarakat Donggo umumnya khususnya pada pihak Yayasan Al-Ikhlas Doridungga yang telah membantu meringankan tugas Daerah dan Negara, dalam program mencer¬daskan anak bangsa. Gubernur mengakui kekompakan, kebera¬nian masyarakat Donggo, yang selalu tolong menolong dan bersatu dalam kebaikan. “Saya harap se¬mangat membangun ini akan terus berkobar untuk masa depan Donggo kedepannya. Jangankan membangun satu sekolah, mengusir penjajah saja masyarakat Donggo sanggup,” ucap Gubernur berseloroh.
Selain itu Gubernur menyampaikan bahwa jalan jalur Propinsi yang ada di tiap kecamatan di Kabupaten Bima akan diperbaiki secara bertahap, mengingat tidak cukupnya anggaran yang ada.
“Tahun ini jalur Bolo-Bajo sepanjang tujuh kilo meter akan diperbaiki, sedangkan lainnya dikerjakan secara bertahap,” katanya. Pada kesempatan tersebut Guber¬nur NTB atas nama Pemerintah Propinsi memberikan bantuan kepada Yayasan Ponpes Al-Ikhlas sebesar Rp30 juta secara simbolis, sedangkan Kemenag NTB menyalurkan bantuan Rp20 juta, dan Rp15 jutanya sengaja tidak mau disebutkan dari mana sumbernya. Usai penyerahan bantuan, acara dilanjutkan dengan penanaman Pohon di lokasi SMK Kesehatan Al-Ikhlas Doridungga, didampingi Camat Soromandi, H. Muhamaddin, S. Sos. (GA. 321*)
