-->

Notification

×

Iklan

Tak Ada Untungnya Bertikai, Warga Melayu-Kolo Sepakati Islah

Tuesday, January 17, 2012 | Tuesday, January 17, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-01-17T00:08:18Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Upaya islah antara kedua kelompok warga Kelurahan Kolo Vs Kelurahan Melayu yang bertikai, akhirnya sukses dilaksanakan. Rabu lalu (11/1), kedua kubu sepakat berdamai dan menjalin persauda¬raan kembali demi keamanan dan ketertiban lingkungan masing-masing. Islah yang difasilitasi langsung oleh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, ini, berlangsung di aula kantor
Camat Asakota. “Tidak men¬datangkan keuntungan jika kita bertikai, bahkan hanya menambah kesusahan bagi yang bersengketa, apalagi warga Melayu dan warga Kolo merupakan saudara yang tidak bisa dipisahkan,” ucap Walikota Bima di hadapan ratusan perwakilan kedua kubu.
Salah satu kerugian yang dialami akibat bentrok warga Melayu-Kolo adalah lumpuh¬nya aktivitas ekonomi masyarakat setempat, namun diharapkannya, pasca adanya islah, muncul kesadaran dan jiwa besar dari kedua belah pihak untuk menyele¬saikan persoalan dengan cara musyawarah dan mufakat. “Saya berharap insiden kema¬rin dapat kita ambil hikmahnya, sehingga kedepannya tidak akan terulang kembali. Karena hidup ini ibarat mata rantai, apabila putus, maka akan terasa sulit menjalankan¬nya. Maka dari itu, harus diperbaiki, jika tidak diperbaiki maka tali silaturahim tidak berjalan dengan baik, itulah sebabnya hari ini kita islah agar rasa persaudaraan dan silaturahmi kita terjalin kembali,” tegasnya.
Pemerintah berharap, agar warga di kedua kelurahan tetap menjalin hubungan yang harmonis, agar kedua kelurahan terse¬but dapat menjalankan aktifitasnya dengan normal kembali. Sehingga dengan demikian, kata dia, roda perekonomian di dua wilayah ini dapat berkembang seperti harapan semua pihak. “Jalan Melayu-Kolo sedang diper¬baiki, ini-kan demi kemajuan kita bersama. Apalagi sector pariwisata kita pusatkan di Melayu dan Kolo. Untuk itu, saya mengajak, mari kita jaga keamanan dan ketertiban. Himbauan ini juga berlaku bagi setiap warga yang berada di Kota Bima untuk saling menjaga keamanan demi kenyamanan bersama,” ajak H. Qurais.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolresta Bima, AKBP. Kumbul KS, SIK. Dia berharap perseteruan yang terjadi sebelumnya dianggap sebagai masa lalu dan jangan terulang kembali. Selaku aparat kepolisian dirinya berharap dengan silaturahim ini dapat memajukan sekaligus mensejahterakan kedua kelurahan. “Dengan silaturahmi dapat mengetuk hati kita semua, dan kami selaku petugas akan tetap ikut menjaga keamanan demi terciptanya Kamtibmas,” akunya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, mengungkapkan bahwa, insiden yang sempat terjadi antara warga Melayu-Kolo sebelumnya, membuat dirinya sedih dan sangat disesalkannya. “Apalagi warga di Kecamatan Asakota ini, merupakan keluarga besar saya dan terbukti saya menjadi wakil rakyat berkat dukungan masyarakat Asakota,” tuturnya. Untuk itu, melalui ajang islah yang dipelopori oleh Walikota Bima ini pihaknya mengajak keluarga besar di Melayu-Kolo, agar sama-sama menjaga persaudaraan, tanpa ada rasa yang bisa membuat saling bermusuhan.
“Insiden yang terjadi pada minggu lalu merupakan sebuah kesalah-pahaman saja, mari kita ambil hikmahnya dan dijadikan pelajaran. Dengan kita duduk bersama dan bermusyawarah, masalah kecil dan sebesar apapun bisa diselesaikan apabila kita dapat berpikir dengan jernih,” katanya. Diakuinya, adanya respon baik dari kedua belah pihak menandakan bahwa warga di Kecamatan Asakota adalah bersaudara. “Maka dari itu, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama membangun Kota Bima. Dan tentunya kepada masyarakat untuk mendukung penuh pemerintah agar pemerintah dapat menja¬lankan amanahnya dengan penuh tanggung-jawab,” ajak Feri. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update