-->

Notification

×

Iklan

Prospek Pendidikan Masa Depan

Friday, December 2, 2011 | Friday, December 02, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-12-02T00:51:51Z
Oleh: Fatahurrahman, S.Pd, M.Pd

Pendidikan meru¬pakan kebutuhan se¬pan¬jang hayat. Setiap manu¬sia membutuhkan pendi¬dikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat pen¬ting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuh¬nya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berahlak mulia, memiliki pengeta¬huan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Pendidikan harus mampu mem¬persiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukan¬nya perpecahan. Pendidikan merupakan se¬suatu yang perlu diperhatikan oleh seluruh komponen yang ditindak lanjuti dengan upaya untuk meningkatkan pencapai apa yang menjadi tujuan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu investasi masa depan, yang harus diper¬hatikan bersama, majunya suatu pendidikan suatu daerah akan mencerminkan pada maju¬nya bidang yang lain, untuk itu pendidikan masa depan anak kita mulai sekarang perlu diprog¬ramkan sejak dini, dimana pendidikan mem¬butuhkan perencana dan pelaksanaan yang baik untuk mencapai sesuatu yang dira¬hapkan. Orang tua harus mengambil peranan dalam kemajuan pendidikan anak, walaupun tugas uta¬ma lembaga pendidikan sesuai dengan amanat undang-undang untuk mencerdaskan kehidu¬pan bangsa ini merupakan tanggung jawab lembaga pendidikan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan, mari kta programkan untuk pendidikan masa depan anak kita dengan baik, dimana anak kita sebagai generasi penerus un¬tuk melanjutkan pada masa yang akan datang.
Pendidikan yang kita berikan pada saat ini baru kita bisa petik dan rasakan hasilnya pada masa sepuluh atau dupuluh tahun kedepan, pendidikan yang kita nikmati sekarang ini hasil dari pendidikan yang kita berikan pada masa sepuluh atau duapuluh tahun yang lalu. Ber¬kaitan dengan ini mari kita berikan pendidikan yang terbaik untuk anak didik kita demi terwujud¬nya masa depan yang cerah. Suata lembaga pendidikan harus mampu memprogramkan dan memberikan pendidikan yang terbaik dari proses pembelajaran, pelatihan dan pembinaan, sehingga mutu pelaksanaan dan proses kita tingkatkan, baik melalui pembinaan maupun pelatihan termasuk kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler ini harus diperhartikan untuk pengembangan pola berpikir,skill, mental dan kebiasaan dalam melaksanakan sesuatu kegiatan. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksis¬tensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa.
Untuk masa yang akan datang siapa yang unggul dan maju dialah yang mampu bersaing untuk pengisi peluang yang ada, kalau kita tidak memiliki kemampuan yang lebih kita akan tertinggal dalam artian kita menjadi penonton kita bukan pelaku, oleh karena itu peningkatan kualitas, sumberdaya, skill dan penguasaan teknologi komunikasi mutlak dilakukan agar kita mampu bersaing sesuai dengan tuntatan jaman.
Mutu pendidikan juga dilihat dari mening¬katnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pen¬capaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). SNP meli¬puti berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program (studi) pendidikan untuk mencapai standar yang diamanatkan oleh SNP. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan, mulai dari PAUD, Dikdas, pendidikan menengah (Dikmen), PNF , sampai dengan pendidikan tinggi (Dikti).
Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun nonformal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkem¬bangan peserta didik. Konsep pendidikan dalam situasi masyarakat yang selalu berubah tersebut, idealnya pendidikan seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan harus berorientasi terhadap masa depan dan memi-kirkan pemecahan masalah apa yang dihadapi peserta didik di masa yang akan datang, jadi tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa sekarang. Secara empiris sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa rendahnya kualitas pendidikan lebih disebabkan karena dominannya proses pembelajaran konvensional dengan suasana kelas cenderung teacher-centered, sehingga pemberdayaan potensi siswa belum dapat dioptimalkan. Penerapan pendidi¬kan secara langsung mengenalkan bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri (self motivation) yang merupakan aspek-aspek penting yang menunjang keberhasilan sebuah pembelajaran. Pembelajaran masa depan ber¬orientasi pada mengubah pradigma pembelaja¬ran dari teacher centered ke student centered, dan ini merupakan upaya yang harus dikem¬bang¬kan untuk pendidikan masa depan, artinya peserta didik yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, Guru sebagai motivator pengerak proses pembelajaran, kalau hal ini sudah diterapkan berar ti peserta didik sudah bisa diarahkan untuk belajar mandiri, dengan memacu kemauan belajar, bahwa belajar itu kebutuhan, bukan belajar untuk disuruh atau ikut
temannya belajar. Pemanfaatan saran komputer dan internet merupakan tantangan dan sekaligus peluang pengembangan pendidikan masa depan. Siapa yang dapat mengakses dan memanfaatkannya secara benar, maka mereka¬lah yang Berjaya dan tidak mampu member¬daya¬kannya secara benar, maka akan kalah bersaing dan tertinggal. Saat ini, teknologi informasi telah mengubah proses berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita se¬mua saat ini dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kunci utama bagi suksesnya pendidikan untuk masa depan bangsa adalah sejauhmana kita tetap optimis menatap masa depan, tanpa harus kehilangan rasionalitas kita untuk selalu mengoreksi diri dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Optimisme saja memang tidak cukup kalau tidak diikuti dengan langkah-langkah konkrit. Adapun langkah konkrit yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita untuk masa depan adalah Pertama, pendidikan itu tanggungjawab semua warga negara, bukan hanya tanggungjawab sekolah saja. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban moral untuk menye¬lamatkan pendidikan. Sehingga diandaikan ada warga negara yang tidak bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka warga negara yang kaya atau tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang tua asuh bagi kelangsungan sekolah anak yang tidak beruntung itu. Kedua, meyakini paradigma yang mengatakan bahwa “pendidikan itu dimulai dari keluarga”. Paradigma ini penting untuk dimiliki oleh seluruh orang tua untuk membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini.
.Keluarga adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh seorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Karena itu pendidikan di keluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa-masa selanjutnya. Ketiga, kurikulum pendidikan, metodologi pengajaran, sitem evaluasi dan kesejahteraan guru, juga adalah hal penting yang harus terus di perbaiki. Masalah kurikulum misalnya bisa dicermati dari padatnya kurikulum atau terlalu banyaknya pelajaran juga menjadi persoalan tersendiri yang seringkali menghambat kreatifitas guru maupun siswa. Sementara masalah sistem evaluasi juga perlu terus diperbaiki, seperti misalnya masalah Ujian Nasional yang hingga kini masih dipermasalah¬kan. Keempat, untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan diperlukan juga ketegasan untuk menegakkan aturan-aturan pendidikan yang konsisten dan konsekuen. Sekolah memiliki aturan yang jelas yang meningkatkan disiplin, komitmen dan konsisten untuk menegakan aturan Sekolah.
Kelima, pendidikan itu tidak hanya untuk mencerdaskan anak dalam satu kategori kecer¬dasan, misalnya hanya kecerdasan intelektual (IQ) tetapi juga untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan lainya. Seperti kecer¬dasan spiritual (SQ), kecerdasan dan Emosio¬nal/rasa (EQ), oleh karena kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional juga menjadi sesuatu yang penting untuk terus di jaga dan dikembangkan melalui pendidikan. misalnya bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler, OSIS, dan kegiatan keagamaan. Itulah sebabnya Ki Hajar Dewantara sejak awal mendirikan sekolah Taman Siswa juga mengedepankan pendidikan yang memekarkan rasa.
Keenam, mulailah merubah dari diri sendiri. Sebab untuk kemajuan masa depan bangsa harus bisa dimulai dari diri sendiri. Tentu saja dengan terus meningkatkan kualitas diri. Bukankah kemajuan sebuah bangsa tidak bisa terwujud dengan perilaku santai dan bermalas-malasan. Ketujuh, pendidikan itu membutuhkan kesabaran dan keikhlasan seluruh komponen dalam mencapai sesuatu yang ingin dicapai, dengan mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
Kalau hal-hal tersebut mampu kita upayakan maka kualitas pendidikan pendidikan masa depan mampu kita capai dengan meningkatkan kualitas pribadi masing-masing, marilah kita luangkan waktu dan harapan kita untuk menata pendidikan lebih baik dari sekarang, tidak ada istilah terlambat dalam menata pendidikan demi terwujudnya cita-cita masa depan anak-anak negeri tercinta ini, selamat meraih masa depan yang lebih baik.

* Penulis: Kepala SMAN-1 Lambu Kab. Bima NTB
×
Berita Terbaru Update