-->

Notification

×

Iklan

Kadisdikpora NTB Kommit Perjuangkan Anggaran Sekolah Terpencil

Friday, December 2, 2011 | Friday, December 02, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-12-02T01:43:07Z
Foto: Drs. H. Lalu Syafi’I, MM

Mataram, Garda Asakota.-
Fasilitas pendidikan yang memadai merupa¬kan salah satu prasyarat majunya dunia pendidi¬kan di daerah. Pembena¬han fasilitas pendidikan seperti buruknya bangu¬nan sejumlah sekolah di NTB merupakan salah satu target penuntasan yang menjadi agenda utama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Kadis Dikpora) NTB, Drs. H. Lalu Syafi’I, MM. Betapa tidak, parahnya kondisi bangunan sejumlah sekolah dasar yang ada di NTB, baik yang berada di Pulau Lombok maupun yang berada di Pulau Sumbawa membuat dirinya tergerak untuk turun langsung ke sejumlah daerah-daerah terpencil di NTB guna melihat secara dekat keberadaan sekolah-sekolah tersebut. Jumlah sekolah terpencil
yang membutuhkan perhatian ekstra hingga tahun 2011 ini mencapai 410 sekolah terpencil yang tersebar di hampir keseluruhan wilayah NTB dengan jumlah murid mencapai 6000 siswa.
Tentu mengelilingi sekolah-sekolah terpencil butuh energy dan stamina ekstra, apalagi dengan keberadaan sekolah-sekolah ini didaerah-daerah yang terisolir, stamina dan kesiapan fisik harus terjamin karena harus melewati medan perjalanan yang sulit.
Selama lebih kurang tiga (3) bulan, pria dinamis ini melakukan perjalanan keliling, dirinya melihat keadaan sekolah terpencil yang begitu memiriskan hatinya. Sebagian besar sekolah tersebut berada dalam kondisi yang memprihatinkan, baik itu menyangkut fasilitas gedungnya yang tidak memadai bahkan menyangkut sarana dan prasarana lainnya. Ratusan siswanya bahkan ada yang belajar sambil duduk bersila dan berdiri karena ketiadaan kursi dan bangku.
Saking parahnya, ada sekolah yang dibangun dari anyaman-anyaman bamboo yang disumbangkan para orang tua siswa yang merasa prihatin dengan kondisi sekolah tersebut. “Namun yang membuat saya terharu, meski mereka sebagian besar ber¬ada dalam keadaan yang sangat mempri¬hatinkan. Mereka memiliki semangat yang cukup besar untuk menuntut ilmu. Inilah yang menggerakkan hati saya untuk mem¬perjuangkan anggaran dan memprioritas¬kan¬nya untuk membangun pendidikan disekolah-sekolah terpencil yang jumlahnya mencapai ratusan sekolah ini dan semuanya berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Semangat yang tinggi juga terlihat dari para guru yang terus bertahan mengabdikan dirinya di sekolah-sekolah terpencil itu, mes¬ki mereka diperhadapkan dengan keadaan yang sulit,” cetus pria berkacamata ini.
Betapa tidak memiriskan hati, ditengah pesatnya kemajuan peradaban dunia. Ne¬gara kita, khususnya di NTB, masih meng¬ha¬dapi persoalan krusial yang berkaitan dengan aspek keterisoliran dan tingginya angka Drop Out (DO) atau angka putus sekolah ditengah-tengah masyarakat kita. Bisa dibayangkan, dari 410 SKB yang berada dalam keadaan darurat dengan angka total siswa sebanyak 6000 siswa berpotensi untuk menyumbangkan jumlah anak putus sekolah. Menyikapi kondisi miris ini, maka Lalu Syafi’I berkomitmen untuk menggarap permasalahan ini secara terus menerus sampai target nol persen (0 %) angka DO ini bisa tercapai. “Makanya kita prioritas¬kan. Semua anak-anak ini akan kita berikan beasiswa tanpa kecuali. Fasilitas gedungnya akan kita perbaiki sampai 2012. Dari aspek kebijakan, arahnya sudah mengarah kesana. Karena apapun ikhtiar kita kalau masalah DO ini tidak kita sentuh, maka tetap saja di tahun 2012 ini tidak akan bisa tercapai target 0 % di 2012, sehingga ini akan menjadi skala prioritas kita,” tegasnya.
Setelah melakukan perhitungan angga¬ran yang dibutuhkan untuk menangani per¬soalan keterisoliran didalam dunia pendi¬dikan ini. Maka pihaknya mengungkapkan dibutuhkan anggaran sebesar Rp56 Milyar untuk merehabilitasi sekolah-sekolah terpencil ini. Turun tangan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pendidikan sangat dibutuhkan daerah saat sekarang ini untuk membantu menuntaskannya dan menjadikannya perhatian khusus yang tidak boleh ditunda cukup lama.
Dari total anggaran Kementerian Pen¬didikan untuk mengatasi problematika pen¬di¬dikan di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia, sekitar Rp27 Trilyun telah diper¬siapkan oleh Kementerian Pendidikan Na¬sio¬nal. “Dan NTB berharap, dari 410 seko¬lah yang telah diusulkan ke Kementerian Pendidikan Nasional dengan asumsi 500 RKB, maka kita berharap pihak Kemente¬rian Pendidikan Nasional dapat mengucur¬kan sekitar Rp40 Milyar saja untuk NTB, sementara sisanya bisa kita perjuangkan dari APBD I dan APBD II untuk tahun 2012 ini. Sehingga untuk tahun 2013 nanti, tidak akan ada lagi sekolah terpencil yang keadaannya seperti sekarang ini. Tinggal sekarang ada¬lah bagaimana kita meyakinkan Mendiknas agar bisa mengalokasikan anggarannya untuk peningkatan kualitas pendidikan di NTB,” tandasnya. (GA. 211*)
×
Berita Terbaru Update