Pelaksanaan pembangunan gedung Perpustakaan SDN-1 Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima senilai Rp140 juta masih dipersoalkan, karena diduga dikerja¬kan asal-asalan. Namun meski dipersoalkan, pekerjaan tersebut tetap saja berlanjut, pada¬hal pekerjaan pembangunannya masih banyak yang perlu diperbaiki seperti peng¬gu¬¬naan kayu yang tidak berkualitas maupun item pekerjaan lainnya. “Terkait dengan masalah ini, belum juga ada tanggapan yang serius dari Dinas terkait maupun
pemerintah setempat,” ungkap Kepala SDN Tawali-1, H. Adil Yusuf, S. Pd, Jumat lalu (3/11).
Seperti dirilis media ini edisi 711, pelaksanaan proyek pembangunan gedung Perpustakaan SDN-1 Tawali Kecamatan Wera disinyalir dikerjakan asal-asalan. Selain penggunaan kayu tidak berkualitas dan tidak bernomor, tembok bagian kanan dan kiri gedung sudah mengalami keretakan. “Pengerjaan gedung perpustakaan tersebut asal jadi saja, sebaiknya dibongkar karena tidak akan bisa bertahan lama. Kalau me¬mang pihak pelaksana tetap mengguna¬kan kayu tersebut, sebaiknya dipasangkan saja terpal, karena itu sangat cocok dengan kayu itu. Kalaupun pihak pelaksana terus melak¬sanakan pekerjaannya asal jadi, maka sam¬pai kapan baru ada gedung yang ber¬kua¬litas di Kecamatan Wera?,” cetus H. Adil.
Sementara itu, pihak CV Mandala melalui pelaksananya, Burhan, yang dimintai tanggapan oleh sejumlah wartawan berjanji akan memperbaiki tembok yang retak-retak dan bantalan geweng tersebut. Ketika disinggung penggunaan kayu yang tidak berkualitas dan kenapa tidak dibong¬kar saja untuk diganti kayu yang berkua¬litas?. Burhan menjelaskan bahwa kayu yang dipasang pihaknya itu merupakan kayu campuran dari hutan dan yang berkualitas. “Kami tetap melanjutkan pekerjaan hingga selesai, entah nanti pihak pemerintahlah yang akan membongkarnya kembali pekerjaan ini. Yang penting kami selesaikan pekerjaan ini,” sahutnya. (GA. 222*)
