Mataram, Garda Asakota.-
Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) HILLSI (Himpunan Lembaga Pelatihan Kerja Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ke-III yang dilaksanakan pertengahan November 2011 yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Nakertrans di Aula Dinas Nakertrans Pro¬vinsi NTB
kembali berjalan sesuai yang diha¬ rapkan. Pelaksanaan Musda berdasar¬kan ketentuan tata tertib dan ADRT (Angga¬ran Dasar Rumah Tangga) HILLSI yang ke III tersebut memberikan peluang baru bagi pe¬serta di delapan DPC maju mencalonkan diri sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Sesuai Motto yang diusung “Dengan Musda III kita Tingkatkan Persatuan dan Peran Serta LPK sebagai mitra pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompetensi dan mandiri. Berdasarkan persatuan yang telah tertanam rapi dalam HILLSI cabang NTB hingga titik pemilihan calon Ketua DPD cabang NTB yang baru sedikitpun tidak menunai kendala apapun. Baik yang bertentangan dengan peraturan dasar HILLSI maupun persoalan lain yang muncul dari peserta dari delapan wilayah.
Pelaksanaan Musda selain dihadiri oleh ketua DPD terpilih sebelumnya juga Ketua DPP Ibu Rosdiati juga turut meriahkan acara Musda III HILLSI NTB tersebut. Ketua DPP dalam sambutan singkatnya mengungkapkan bahwa, berbicara masalah atau persoalan Musda adalah merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga yang telah memiliki legalitas. Dalam pemilihan ketua DPD adalah hak penuh peserta secara langsung dan bebas sehingga diharapkan kepada ketua DPD terpilih dalam menjalankan serta memajukan HILLSI kedepan harus mampu membuka akses serta jaringan dengan DPR maupun instansi pemerintah secara keseluruhan. “Juga harus mampu memberikan pembinaan langsung terhadap seluruh lapisan DPC di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten sehingga HILLS kedepan mempunyai kemajuan,” ucapnya.
Kepala Dinas Nakertrans Propinsi NTB yang diwakili oleh Syarif Lutfi, M.Se,M.Si, dalam sambutanya menekankan bahwa, sebuah motivasi dalam mengembangkan lembaga HILLSI adalah terbentuknya kekompakan dalam lembaga itu sendiri, sehingga apa bila HILLSI membuka sebuah terobosan baru dalam membangun lembaga pelatihan kerja sangat diutamakan masalah akreditasi lembaga yang menjadi payung tenaga pelatihan. Sekalipun dalam lembaga HILLSI terjadi gesekan antara satu sama lain, jangan dijadikan persoalan itu sebuah tantangan tetapi sesungguhnya adalah perwujudan sebuah motivasi agar dalam lembaga HILLSI ini telah terjadi saling mengisi kekurangan satu sama lain. Melalui Musda dan hasil Musda diharapkan mampu memberikan kualitas kerja yang saling menguntungkan antara HILLSI sebagai lembaga pelatih tenaga kerja. Terjadinya pemilihan ketua DPD HILLSI dilakukan secara terbuka langsung dan transparan tetapi rahasia karena itu adalah sebuah wujud dari Demokrasi Indonesia.
Sebagaiman yang telah tertuang dalam tata tertib HILLSI Kepala Seksi Pembinaan Instruktur dan Kelembagaan ini tetap memberikan support yang tinggi terhadap Musda HILLSI bahwa HILLSI kedepan mampu memberikan dan memantapkan ek¬sis¬tensi dalam era otonomi dan globalisasi.
Memasuki kegiatan inti pemilihan ketua DPD dengan empat (4) nama yang diusulkan yaitu, Syafrudin, Ir. Koman Rena, Zainul S.Sos serta Agus Budiato SH.M.Hum. dari hasil pencoblosan delapan peserta yang hadir dari delapa wilayah DPC dan satu suara dari DPD, pertarungan singkat suara mutlak didominasi oleh Agus Budiarto SH, M. Hum. Dengan skor 8 (delapan) suara sementara satu (1) suara lari ke Ir. Komang Rena. Ketua DPD terpilih Agus Budiarto, SH. M. Hum, berkomitmen akan tetap menciptakan sebuah perubahan dengan landasan kebersamaan dengan seluruh DPC yang ada. Kewajiban menciptakan sebuah perubahan terutama menjalin kerja sama yang kuat antara DPD dengan DPC diselu¬ruh wilayah sehingga tidak menimbulkan mis komunikasi antara pengurus atas dengan pengurus teras. “Kami akan jadikan HILLSI ini adalah milik bersama, sehingga mampu membangun persatuan dalam mengembang¬kan HILLSI melalui jaringan informasi secara terbuka diberbagai daerah. Sehingga kedepan nama HILLSI tetap menjadi sebuah nama yang menjembatani keinginan masyarakat yang mengharapkan pelatihan kerja,” ucapnya optimis. (GA. 233*)
Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) HILLSI (Himpunan Lembaga Pelatihan Kerja Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ke-III yang dilaksanakan pertengahan November 2011 yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Nakertrans di Aula Dinas Nakertrans Pro¬vinsi NTB
kembali berjalan sesuai yang diha¬ rapkan. Pelaksanaan Musda berdasar¬kan ketentuan tata tertib dan ADRT (Angga¬ran Dasar Rumah Tangga) HILLSI yang ke III tersebut memberikan peluang baru bagi pe¬serta di delapan DPC maju mencalonkan diri sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Sesuai Motto yang diusung “Dengan Musda III kita Tingkatkan Persatuan dan Peran Serta LPK sebagai mitra pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompetensi dan mandiri. Berdasarkan persatuan yang telah tertanam rapi dalam HILLSI cabang NTB hingga titik pemilihan calon Ketua DPD cabang NTB yang baru sedikitpun tidak menunai kendala apapun. Baik yang bertentangan dengan peraturan dasar HILLSI maupun persoalan lain yang muncul dari peserta dari delapan wilayah.
Pelaksanaan Musda selain dihadiri oleh ketua DPD terpilih sebelumnya juga Ketua DPP Ibu Rosdiati juga turut meriahkan acara Musda III HILLSI NTB tersebut. Ketua DPP dalam sambutan singkatnya mengungkapkan bahwa, berbicara masalah atau persoalan Musda adalah merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga yang telah memiliki legalitas. Dalam pemilihan ketua DPD adalah hak penuh peserta secara langsung dan bebas sehingga diharapkan kepada ketua DPD terpilih dalam menjalankan serta memajukan HILLSI kedepan harus mampu membuka akses serta jaringan dengan DPR maupun instansi pemerintah secara keseluruhan. “Juga harus mampu memberikan pembinaan langsung terhadap seluruh lapisan DPC di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten sehingga HILLS kedepan mempunyai kemajuan,” ucapnya.
Kepala Dinas Nakertrans Propinsi NTB yang diwakili oleh Syarif Lutfi, M.Se,M.Si, dalam sambutanya menekankan bahwa, sebuah motivasi dalam mengembangkan lembaga HILLSI adalah terbentuknya kekompakan dalam lembaga itu sendiri, sehingga apa bila HILLSI membuka sebuah terobosan baru dalam membangun lembaga pelatihan kerja sangat diutamakan masalah akreditasi lembaga yang menjadi payung tenaga pelatihan. Sekalipun dalam lembaga HILLSI terjadi gesekan antara satu sama lain, jangan dijadikan persoalan itu sebuah tantangan tetapi sesungguhnya adalah perwujudan sebuah motivasi agar dalam lembaga HILLSI ini telah terjadi saling mengisi kekurangan satu sama lain. Melalui Musda dan hasil Musda diharapkan mampu memberikan kualitas kerja yang saling menguntungkan antara HILLSI sebagai lembaga pelatih tenaga kerja. Terjadinya pemilihan ketua DPD HILLSI dilakukan secara terbuka langsung dan transparan tetapi rahasia karena itu adalah sebuah wujud dari Demokrasi Indonesia.
Sebagaiman yang telah tertuang dalam tata tertib HILLSI Kepala Seksi Pembinaan Instruktur dan Kelembagaan ini tetap memberikan support yang tinggi terhadap Musda HILLSI bahwa HILLSI kedepan mampu memberikan dan memantapkan ek¬sis¬tensi dalam era otonomi dan globalisasi.
Memasuki kegiatan inti pemilihan ketua DPD dengan empat (4) nama yang diusulkan yaitu, Syafrudin, Ir. Koman Rena, Zainul S.Sos serta Agus Budiato SH.M.Hum. dari hasil pencoblosan delapan peserta yang hadir dari delapa wilayah DPC dan satu suara dari DPD, pertarungan singkat suara mutlak didominasi oleh Agus Budiarto SH, M. Hum. Dengan skor 8 (delapan) suara sementara satu (1) suara lari ke Ir. Komang Rena. Ketua DPD terpilih Agus Budiarto, SH. M. Hum, berkomitmen akan tetap menciptakan sebuah perubahan dengan landasan kebersamaan dengan seluruh DPC yang ada. Kewajiban menciptakan sebuah perubahan terutama menjalin kerja sama yang kuat antara DPD dengan DPC diselu¬ruh wilayah sehingga tidak menimbulkan mis komunikasi antara pengurus atas dengan pengurus teras. “Kami akan jadikan HILLSI ini adalah milik bersama, sehingga mampu membangun persatuan dalam mengembang¬kan HILLSI melalui jaringan informasi secara terbuka diberbagai daerah. Sehingga kedepan nama HILLSI tetap menjadi sebuah nama yang menjembatani keinginan masyarakat yang mengharapkan pelatihan kerja,” ucapnya optimis. (GA. 233*)
