-->

Notification

×

Iklan

Ketua Banggar Paparkan Hasil Pembahasan APBD-P Kota Bima TA 2011

Saturday, November 5, 2011 | Saturday, November 05, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-11-05T07:56:14Z
Ket: Ketua DPRD Kota Bima, Hj. Ferra Amelia, SE, diapit oleh dua dua Pimpinan Dewan lainnya, Ahmad Miftah, S. Sos, dan Feri Sofyan, SH



Kota Bima, Garda Asakota.-
Berdasarkan laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bima terungkap bahwa, jumlah pendapatan daerah Kota Bima TA 2011 mencapai angka sebesar Rp466.032.972.669. Angka ini terdiri dari pendapatan daerah sebesar
Rp438.223.¬507.¬¬ 412 dan penerimaan pembiayaan sebesar Rp27.809.465.256. Dan berdasarkan hasil laporan Banggar pula, diketahui bahwa untuk pengeluaran daerah diketahui sebesar Rp466.032.972.669.
Ketua Banggar DPRD Kota Bima, Hj. Ferra Amelia, SE, mengungkap¬kan bahwa, dari pendapatan daerah pada perubahan APBD Kota Bima TA 2011 itu, untuk pen¬da¬pa¬tan daerah yang meliputi PAD dan Dana Perimbangan serta lain-lain pendapa¬tan daerah yang sah, dari target pendapatan daerah Kota Bima TA 2011 pada APBD awal sebesar Rp406.508.536.609, mengala¬mi peningkatan sebesar Rp31.714.970.802. “Sehingga pada perubahan APBD tahun 2011 jumlah pendapatan menjadi sebesar Rp438.223.507.412,” ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan pendapatan ini terjadi karena adanya penambhan dana perimbangan dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar Rp1.312.647.¬692,- dimana pada APBD awal sebesar Rp26.568.597.716,- menjadi Rp27.881.¬245.¬408,- ¬pada APBD Perubahan atau meningkat sebesar 4,94 persen. Peningkatan pendapatan penerimaan Daerah yang cukup banyak memberikan konstribusi adalah pada lain-lain pendapatan yang sah yaitu sebesar Rp30.403.523.110,97 dari APBD awal sebesar Rp 77.415.446.879,48 menjadi Rp107.818.969.990,45 atau sebesar 39,27 persen terutama bersumber dari dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan pemerintah Daerah lainnya terjadi Penambahan sebesar Rp1.671.838.110,97 dari APBD awal sebe¬sar Rp12.719.547.279,48 menjadi Rp14.¬391.385.390,45 atau meningkat sebesar 13,14 persen, dana penyesuaian dan otonomi khusus meningkat sebesar Rp28.848.805.¬000,- dimana pada APBD awal sebesar Rp62.¬637.839.600,- menjadi Rp91.486.¬644.¬600,- atau meningkat sebesar 46,06 persen serta bantuan keuangan dari Propinsi yang semula pada APBD awal tidak dialo¬kasikan, pada APBD Perubahan sebesar Rp752.400.000,-.Masih menurut Ketua Banggar, untuk belanja Daerah Kota Bima dalam Perubahan APBD TA 2011 ini sebe¬sar Rp463.811.¬151.605,00. Total belanja ini mengalami peningkatan sebesar Rp33.778.¬170.057,52 dari APBD awal sebesar Rp 430.¬032.¬981.¬547,48, perubahan atau kenai¬kan belanja ini, terjadi sebagai konsekwensi dari Peruba¬han Pendapatan daerah Kota Bima, sehingga belanja daerah ini diarahkan pada, belanja tidak langsung sebesar Rp260.713.799.¬046,- belanja ini mengalami penurunan sebesar Rp1.954.663.801,48 dari APBD awal sebesar Rp262.668.462.¬847,48 atau sebesar 0,74 persen. “Peruba¬han ini terjadi karena adanya Peningkatan Belanja Pega¬wai sebesar Rp1.675.326.¬198,¬52 dimana pada APBD awal ditargetkan Rp239.262.¬342.¬847,48 menjadi Rp240.¬937.¬669.¬046,- pada APBD Perubahan atau meningkat sebesar 0,70 persen. Sementara di sisi lain terjadi penurunan untuk belanja hibah sebesar Rp2.248.350.000,- dari APBD awal sebesar Rp8.862.700.000,- men¬jadi Rp. 6.614.350.000,- atau menurun sebesar 25,¬37 persen dan belanja bantuan sosial menu¬run sebesar Rp1.381.640.000,- dimana pada APBD awal sebesar Rp15.¬543.420.000,- menjadi sebesar Rp12.161.¬780,- pada APBD Perubahan atau menurun sebesar 10,20 persen. Sedangkan be¬lanja tidak terduga tidak mengalami peruba¬han sebesar Rp1.000.000.000,” papar Srikandi yang juga Ketua DPRD Kota Bima ini.
Untuk pos belanja langsung sebesar Rp203.097.352.559,- justru kata dia, meng¬a¬lami kenaikan sebesar Rp35.732.¬833.859,- dari APBD awal sebesar Rp 167.364.518.¬700,- atau meningkat sebesar 21,35 persen.
Penambahan ini, terjadi kare¬na adanya penambahan belanja pegawai sebesar Rp2.040.762.100,- dari target awal sebesar Rp16.608.269.100,- menjadi Rp18.649.¬031.¬200,- pada perubahan APBD dan belanja barang dan jasa bertambah sebesar Rp11.703.936.209,- dari target awal sebesar Rp61.013.491.850,- menjadi Rp. 72.717.¬428.¬059,- atau sebesar 19,18 persen serta belanja modal mengalami penambahan sebe¬sar Rp21.988.135.550,- dari target awal Rp89.742.757.750,- menjadi Rp111.730.¬893.¬300,- pada perubahan APBD. “Dari gambaran pendapatan dan belanja tersebut, maka setelah perubahan APBD mengalami devisit sebesar Rp25.587.644.192,55 Dari APBD awal sebesar Rp23.524.444.938,-,” ungkapnya didampingi salah satu Wakil Ketua Banggar, Feri Sofyan, SH.
Masih menurut Ketua Banggar, untuk pembiayaan daerah, di sisi penerimaan pem¬biayaan daerah terjadi kenaikan penerimaan sebesar Rp3.785.020.318,55 dari APBD awal sebesar Rp24.024.444.938 sehingga setelah perubahan menjadi sebesar Rp27.¬809.¬465.256,55. Untuk pengeluaran pem¬biayaan daerah mengalami kenaikan sebesar Rp1.721.821.064,- dari APBD awal sebesar Rp500.000.000,- sehingga setelah peruba¬han menjadi sebesar Rp2.221.821.064,-, hal ini terjadi karena adanya pembayaran pokok utang pada APBD awal tidak ditargetkan sedangkan pada APBD perubahan dialo¬kasikan sebesar Rp1.771.821.064.
Sedang¬kan untuk penyertaan modal pemerintah daerah mengalami penurunan sebesar Rp50.000.000,- dari APBD awal sebesar Rp500.000.000,- sehingga pada APBD perubahan menjadi Rp450.000.000,- sehingga pembiayaan netto pada Perubahan APBD tahun Anggaran 2011 menjadi sebesar Rp25.287.644.192,55, dengan demikian sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan sebesar 00,- (nihil) atau APBD Kota Bima setelah perubahan menjadi berimbang. (GA. 212/adv*)
×
Berita Terbaru Update