Bima, Garda Asakota.-
Pelaksanaan
proyek pembangunan gedung Perpustakaan SDN-1 Tawali Kecamatan Wera Kabupaten
Bima senilai Rp140 juta disinyalir dikerjakan asal-asalan.
Diduga
penggunaan kayu tidak berkualitas dan bernomor, seperti kayu safari dan kayu
salar, selain itu, ungkap Kepala SDN-1 Tawali, H. Adil Yusuf, S. Pd, tembok
bagian kanan gedung sudah mengalami keretakan. “Pengerjaan gedung Perpustakaan
tersebut asal jadi saja, bahkan saya sarankan, kayu sebaiknya dibongkar saja,
karena tidak bisa bertahan lama dan tidak berkualitas,” ungkapnya kepada
wartawan, Rabu lalu (5/10).
Menurutnya,
kalau memang pihak pelaksana tetap menggunakan kayu tersebut, sebaiknya
dipasang saja terpal, karena itu sangat cocok dengan kayu itu. “Kalupun pihak
pelaksana terus melaksanakan pekerjaan
asal jadi ini, maka akan sampai kapan baru ada gedung yang berkualitas
di Kecamatan Wera ini?. Sampai kapanpun kita tidak pernah akan maju,” cetusnya.
Sementara
itu, pihak CV. Mandala melalui pelaksananya, Burhan, yang dikonfirmasi via handphone menegaskan bahwa
penggunaan kayu di gedung Perpustakaan tersebut sudah sesuai dengan RAB-nya
dengan menggunakan kayu rimba kelas 2 dan 3, yaitu kayu salar.
“Dan
pengerjaan tersebut sudah dikerjakan 40 persen,” ujarnya. Namun ketika
disinggung terkait dengan jumlah anggaran yang mencapai Rp140 juta, Burhan,
justru tidak mengetahuinya. “Saya hanya selaku pelaksana saja,” katanya. (GA.
222*)